Insiden Kecil

10.9K 832 24
                                    

Senang, part di atas sudah tembus 90 vote lebih jadi bisa langsung lanjut 😊
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa tekan tombol bintang 🌟
.
.
.
.
.

Tanpa terasa sudah satu Minggu Risha magang di kantor Arya. Sampai sekarang karyawan tidak ada yang tahu tentang siapa dirinya sebenarnya mereka hanya tahu Risha seorang anak magang di kantor itu. Risha menikmati masa-masanya di kantor itu, tidak ada hal yang memberatkan, Vina membimbingnya dengan sabar, mengajarkannya banyak hal tentang pekerjaan di kantor sehingga nanti jika ia sudah selesai kuliah dan bekerja ia sudah ada pengalaman bagaimana menyesuaikan dirinya di lingkungan kerja.

"Mawar lagi? Siapa sih yang menaruh bunga di sini?"

Setiap pagi Risha mendapatkan mawar merah itu, setiap pagi juga ia mendapatkan surat yang berisi tentang kata-kata. Sampai sekarang Risha tidak tahu siapa pengirimnya karena sang pengirim menaruhnya sangat pagi membuat Risha tidak tahu dan tidak pernah melihat seseorang menaruh bunga itu di atas meja.

"Mas, akhir-akhir ini Sha sering di kirimin mawar. Ini dari Mas?"

Arya mengambil mawar itu. "Bukan, saya gak pernah beliin kamu bunga. Siapa yang ngasih?"

"Nah, itu Sha gak tau makanya Sha nanya sama Mas. Jadi, bukan Mas?"

"Bukan. Apa jangan-jangan dari cowok lain? Cowok yang menyukai kamu?"

"Siapa? Sha gak tahu."

"Kamu punya penggemar? Atau orang yang menyukai kamu?"

"Cuma Rayan yang suka aku."

"Rayan suka kamu?"

"Iya, bahkan dia pernah jujur bahwa dia mempunyai perasaan lebih. Tapi sepertinya bukan dia, Mas. Lihat inisial namanya, AR siapa ya, Mas?"

"Saya yakin ini pasti Rayan. Sudah, gak usah di ladenin dan jangan baper."

"Ih siapa juga baper. Sha gak suka bunga! Kalau mau romantis sama Sha belikan Sha coklat," jawab Risha.

"Nanti saya belikan coklat. Oh iya, bikin kopi ya."

"Iya, Mas."

"Saya ke ruangan dulu."

Risha mengangguk lalu melangkah menuju pantry untuk membuat kopi dan coklat hangat untuknya.

Sampai di pantry, ia langsung membuatkan minuman untuk mereka berdua. Suasana kantor sudah mulai ramai namun, di pantry hanya ada ia.

Prang....

Saat Risha membawa dua cangkir minumannya tiba-tiba ada seorang wanita yang sengaja menabraknya.

"Ups ... sengaja."

Risha menatap pecahan cangkir yang ada di lantai kemudian ia menatap orang yang tadi menabraknya.

"Gak punya mata?" tanya Risha tanpa takut.

"Hey, berani kamu bicara seperti itu! Lihat, sekarang kamu berhadapan dengan siapa?"

"Dengan siapa?" tanya Risha balik.

"Ada apa ini? Ya Tuhan, Risha! Kamu tidak apa-apa?" tanya Vina.

"Gapapa, Kak. Kakak ini sengaja nabrak."

Vina menatap wanita itu. "Minta maaf sekarang juga!"

"Untuk apa aku minta maaf? Aneh kamu Vin, nyuruh aku minta maaf."

"Minta maaf Tina! Jika kamu ingin selamat cepat minta maaf!"

"Gak usah di paksa, Kak. Sepertinya dia orang paling gengsi mengatakan maaf padahal dia yang salah." Risha berjongkok mengambil pecahan kaca yang ada di lantai.

Risha Dan Misi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang