Siapa Pengirim Mawar?

9.3K 788 55
                                    

Setelah semua orang tahu siapa Risha, sifat mereka berubah. Setiap kali bertemu Risha mereka pasti menyapanya dan tersenyum bahkan kadang jika Risha ingin membuat minuman dan ada staf di pantry mereka yang ingin membuatkan minuman untuk Risha. Ia merasa di hormati namun, bagi Risha itu berlebihan, ia tidak suka itu.

"Pak Arya ada di dalam, Vin?"

"Ada, Bu. Masuk aja," ucap Vina.

Risha sedang sibuk dengan laptop Vina ada kerjaan yang saat ini ia kerjakan.

"Dapat bunga lagi?" tanya Vina menatap tempat sampah terdapat bunga.

"Iya, Kak. Di sini ada cctv gak? Sha mau liat siapa sih yang memberikan bunga itu," jawab Risha masih fokus menatap laptop.

"Ada, kalau mau istirahat nanti kita liat, saya temenin."

"Beneran, Kak?"

"Iya."

"Ayo aja. Sha penasaran, Kak. Siapa sih yang memberikan bunga mawar setiap hari. Gak bosan? Tidak semua cewek suka bunga termasuk Sha ya Sha buang aja. Kalau Kakak gimana? Suka bunga?"

"Tergantung bunganya sih, kalau tanaman bunga saya suka kalau buket bunga ya gak suka mending uangnya dibelikan untuk makanan kan sayang kalau beli bunga."

"Ahaha ... benar kata Kakak. Mending uang buat beli bunga dibelikan makanan perut kenyang hati pun senang."

"RISHA!"

"Astaghfirullah, Riri! Ngagetin aja."

"Sok sibuk lo. Pak Arya ada di dalam gak?" tanya Riri

"Ada, mau ngapain?"

"Disuruh minta tanda tangan."

"Masuk aja."

"Gue ke dalam dulu."

"Hem," respon Risha tanpa menatap Riri.

"Vin, Pak Arya ada?"

"Pak Ilham, ada kok Pak tapi tunggu sebentar soalnya ada dua staf di dalam lagi minta tanda tangan beliau."

"Ah iya."

"Lama Pak Ilham gak keliatan. Kemana aja, Pak?"

"Saya baru dua hari pulang, saya ada kerjaan di luar negeri makanya baru keliatan. Siapa Vin?" tanya pria bernama Ilham melirik Risha.

"Risha, Pak mahasiswi yang magang di sini."

Risha mendongak menatap pria itu sambil tersenyum manis. "Pak," ucap Risha.

Ilham ikut tersenyum menatap Risha.

"Sha," ucap Riri kembali berdiri di depannya.

"Sudah?"

"Sudah."

"Silakan masuk, Pak," ucap Vina.

Ilham mengangguk lalu melangkah masuk ke dalam ruangan Arya.

"Assalamu'alaikum," ucap Ilham.

"Wa'alaikumussalam. Bro..."

"Ya Allah, lama gak ketemu. Sehat?"

Arya langsung bersalaman dengan Ilham. "Sehat Alhamdulillah. Duduk-duduk, lama gak keliatan. Gimana di sana, hem? sudah dapat cewek?"

Ilham terkekeh mendengarnya. "Jauh-jauh aku nyari cewek ke sana eh ternyata ada di sini orang yang aku suka."

"Sudah ketemu nih?"

"Sudah dong."

"Waduh, aku tunggu undangannya."

Risha Dan Misi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang