Kesal

10.2K 681 25
                                    

Kalau ada typo kasih tau ya🙏
.
.
.
.
Hari sudah pagi, pagi ini Risha terbangun lebih lambat dari biasanya, mungkin karena sudah lama tidak tidur bersama Arya membuat tidurnya kali ini sangat nyenyak dan nyaman, saking nyenyak tidur, Risha terlambat shalat subuh. Saat ia membuka matanya Arya sudah selesai shalat.

"Pagi, Mas," sapa Risha tersenyum menatap Arya

"Pagi, sayang," balas Arya lalu duduk di samping Risha.

Risha mengubah posisinya, kaki Arya sebagai bantalnya.

"Bagaimana perasaan kamu sekarang? Masih pusing?" Arya merapikan rambut Risha.

"Alhamdulillah, sudah lebih membaik, Mas. Gak pusing lagi dan sepertinya sudah sehat."

"Alhamdulillah kalau begitu. Saya senang mendengarnya."

Risha mengusap wajah Arya. "Mas ke kantor?"

"Gak, seharian saya akan menemani kamu. Gak rela meninggalkan kamu, masih kangen," jawab Arya membuat Risha terkekeh.

"Bisa kangen juga suamiku."

"Iyalah, wajar kan? maunya dekat kamu terus kalau bisa satu Minggu."

Risha menatap Arya. "Mas."

"Apa? Kamu mau apa?"

"Cium." Risha menunjuk pipinya.

Arya langsung mencium kedua pipi Risha. "Dah, sekarang mandi terus shalat."

"Ah, iya hampir saja lupa."

"Bisa jalan?"

"Sha sudah kuat." Risha bangun lalu duduk sebentar mengumpulkan tenaganya.

"Saya mandiin?" tawar Arya.

"Gak ah." Risha menginjakkan kakinya di atas lantai lalu kemudian melangkah menuju kamar mandi. Arya terus menatap Risha jaga-jaga takut Risha masih lemas dan tidak kuat berjalan.

"Sha, aman?" tanya Arya di depan kamar mandi.

"Aman, Mas."

"Kalau pusing gak kuat jalan kasih tahu saya."

"Iya Mas sayang, tenang saja," jawab Risha.

Arya menghela nafasnya lalu pergi menuju dapur. Ia berniat ingin mengambilkan sarapan untuk Risha, mana mungkin ia membiarkan Risha turun ke bawah untuk sarapan.

Setelah selesai mandi ia tidak menemukan keberadaan Arya. Risha melangkah menuju lemarinya.

"Ehem, tumben keluar pakai handuk." Risha menatap Arya yang sedang membawa nampan berisi makanan dan susu.

"Lupa bawa baju ganti, Mas."

"Mau goda saya ya?"

"Ahaha ... pede banget."

Arya meletakan nampan itu di atas meja, lalu kemudian ia duduk di sisi kasur.

"Jangan liatin Sha pakai baju, malu!"

Arya terkekeh. "Kenapa malu, hem? seperti saya gak pernah liat aja."

"Mas!" Pipi Risha bersemu.

Arya kembali terkekeh, ia rindu membuat istrinya itu kesal.

"Berhenti memperhatikan, Sha nanti Sha colok mata Mas!"

"Wow, apakah itu ancaman?"

"Ya, jadi berhenti menatap Sha. Tutup mata Mas!" Risha masih berdiri di depan lemari membelakangi Arya.

Risha Dan Misi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang