Part 51

240 19 11
                                    

Keyra hanya menatapnya dingin dan mengambil ponsel yang sudah terpisah menjadi serpihan kaca tapi untungnya ponselnya masih utuh tapi ya sama saja sudah tidak berfungsi.

Keyra mengambil ponsel itu dan
membuangnya ke sampah.

Dia kembali menghampiri  Davion karena hendak merebahkan badannya di atas ranjang.

"Apa lagi?"Tanya Keyra menatap Davion yang tidak kunjung pergi setelah melempar ponsel Keyra

"Mau lempar tv itu? atau apa? meja ini? lampu ini? lempar aja semua, aku mau tidur. Kalau mau lempar jangan bikin suara terlalu keras nanti anak-anak bangun" Keyra mengatakannya dengan santai merebahkan badannya menarik selimutnya lalu mematikan lampu tidur dan memejamkan matanya menghiraukan Davion.

Sabar Keyra tahan, demi anak-anak - batin Keyra.

Setelah membersihkan dirinya Davion merebahkan tubuhnya di samping Keyra. Meskipun mereka tidur satu ranjang tapi Keyra tetap tidak mau mereka terlalu berdekatan jadi dia memutuskan untuk menjaga jarak dari Keyra. Untung saja ranjang mereka king size.

Davion tidak bisa tidur memikirkan apa yang dia lakukan tadi kepada Keyra. Apa dia akan terus menyakiti perasaan perempuan yang dia cintainya itu? Bukankah dia harusnya bersikap lebih lembut? Kenapa dia jadi seperti itu.

Davion dapat melihat Keyra tertidur dengan tenang, tubuhnya sedang menghadapi Davion jadi dia bisa melihat dengan jelas.

Perlahan tangan Davion bergerak mendekat ke wajah Keyra dan menyentuh pipi Keyra dengan lembut. Di elus pipi Keyra lembut supaya tidak menganggu tidur Keyra.

"Maaf sudah membuatmu marah"Ujarnya sambil mengecup kening Keyra singkat dan ikut memejamkan matanya tidak membutuhkan waktu yang lama dia tertidur.



Keesokan harinya,

Keyra bangun terlebih dahulu karena harus membuatkan sarapan anak-anak. Mereka sangat menyukai masakan buatannya. Jadi sering Keyra masakin buat mereka.

Baru saja membuka matanya dia terkejut, karena Davion tidur dalam posisi memeluknya tapi bibirnya pucat dan Keyra bisa merasakan badannya panas.

"Dav"Ujar Keyra sambil menggoyang tubuh Davion supaya bangun dari tidurnya.

Tidak lama Davion membuka matanya sayup. Keyra mengecek suhu tubuhnya dari dahi Davion dan ternyata benar sangat panas.

Dengan segera Keyra mengambil termometer dan memberikan benda itu kepada Davion.

"Aku mau masak buat anak-anak. Kamu tidur lagi aja. Nanti aku kesini lagi"Ujar Keyra hendak pergi tapi tangannya di tahan sama Davion.

"Jangan lama-lama"Ujarnya dengan suara seraknya dia terlihat sangat lemas.

Keyra mengangguk sebagai jawaban.

Keyra segera pergi dan membuatkan sarapan untuk si kembar. Dia melihat si kembar sudah siap untuk sekolah.

"Daddy mana Mom?"Tanya Laura yang suka sekali mencari daddy nya

"Daddy lagi sakit sayang, lagi flu. Kalian sementara jangan deketin daddy dulu ya nanti tertular virus nya"Ujar Keyra mencegah mereka mengusili Davion karena Davion sepertinya memang mau flu dan terlihat sangat lelah.

"Iya mom, bilangin ke daddy cepat sembuh ya. Biar bisa main lagi"Jawab Devano mengambil duduk di kursi kesukaannya.

"Ya Laura pengen diantar sama Daddy"Kecewa Laura sambil memakan rotinya dan masakan buatan Keyra.

"Nanti kalau daddy udah sembuh kita main lagi ya. Sabar ya Laura"Ujar Keyra menenangkan Laura yang lagi merajuk.

Memang semenjak mereka tinggal bersama Laura ini manja sekali sama Davion alias Daddy's baby girl. Jadi kalau ngga ketemu Davion sehari aja udah ngomel-ngomel. Tapi kalau daddy-nya sakit dia bisa memaklumi nya.



Setelah si kembar berangkat sekolah diantar sama supir pribadi mereka. Iya mereka punya supir pribadi, Keyra sendiri, Devano sendiri, dan Laura sendiri tapi untuk menghemat waktu Laura dan Devano memutuskan untuk memakai supir Devano.

Keyra segera menuju kamar utama sambil membawa bubur dan kompresan untuk Davion.

"Makan dulu, terus minum obat"Ujar Keyra sambil membantu Davion untuk duduk bersandar.

Keyra menyuapinya dengan telaten ya meskipun sorot mata dinginnya masih ada. Kalau ngga karena dia harus jadi istri yang baik ngga akan dia mau suapin Davion sekarang. Udah habis lempar hp orang sembarangan rusak lagi, ga minta maaf sekarang malah pura-pura sakit.

Keyra menyuapinya dengan penuh keheningan hanya suara sendok yang terbentur dengan mangkok kaca saja yang terdengar. Begitu juga Davion disebut juga tidak berbicara sama sekali. Dia merasa bersalah karena kejadian semalam.

Setelah bubur nya habis, Keyra memberikan obatnya dan Davion kembali merebahkan tubuhnya karena sangat pusing.

Keyra mengompres dahinya saat tahu termometer menunjukkan angka 39° pantas saja udah kaya megang teflon yang lagi dipanasin.

Setelah mengompres Davion, Keyra hendak pergi untuk mandi dan ikut membantu maid-maid di rumah ini. Tapi tangannya di raih Davion dan ditarik sampai Keyra jatuh ke pelukannya.

Karena terkejut dengan situasi sekarang jantung Keyra berdetak sangat cepat.

"Kamu itu istriku bukan perawat yang habis ngerawat terus pergi. Biarin kaya gini dulu"Ujar Davion dengan suara seraknya.

Davion memang paling bisa membuat Keyra melupakan sejenak apa yang ia lakukan kemarin. Dia merasa sangat nyaman di posisi ini meskipun awalnya Keyra memberontak. Meskipun sakit tenaga Davion juga masih kuat, dia mendekap Keyra dengan erat supaya Keyra tidak pergi.

Cup

Davion mengecup kening Keyra singkat membuat pipi Keyra merah seperti tomat. Saat melihat ke atas, ternyata Davion melakukan itu tadi dengan mata terpejam. Dia sepertinya sangat suka memanfaatkan situasi Keyra lagi tidak ingin marah-marah ini.

"Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan"

Davion tertawa kecil mendengar kekesalan Keyra. Bukannya melepaskan pelukannya justru dia mempererat pelukannya seperti tidak mau Keyra kemana-mana.

"Sorry"Ujar Davion tiba-tiba membuat Keyra mengerutkan dahinya.

"For what?"

"Everything"

Keyra masih tidak paham apa maksudnya.

"10 years ago, 7 years ago, that was my biggest mistake"

"Sorry"

"Aku tahu aku tidak pantas menerima permintaan maaf mu. Tiba-tiba memintamu menikah denganku demi anak-anak tanpa memikirkan perasaanmu"

"Kamu pasti sudah menganggapku orang asing"

She's crying

Dia lagi tidak mau membahas ini sekarang. Tapi Davion tiba-tiba membahasnya dan membuat Keyra mengingat semua masa lalunya membuat Keyra menangis. Mengingat betapa berat masa lalunya itu.









To be continued

Take Me Home || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang