Part 56

299 22 10
                                        

2 hari berlalu sejak kejadian hari itu, Devano tentu saja sudah di rumah dan sudah beraktifitas seperti biasa bahkan sekolah. Ya karena lukanya tidak dalam jadi masih aman.

Sedangkan Davion dan Keyra masih sama-sama tidak ada yang memulai pembicaraan. Keyra yang lebih suka tidur di kamar si kembar karena menghindari Davion.

Tapi tidak tahu kesambet apa, malam ini tiba-tiba sudah ada di kamar menyiapkan pakaian tidur untuk Davion yang baru saja pulang kerja.

Davion masih diam, dia memilih mandi dulu baru bicara. Ya mandi sambil memikirkan dialog alias kalimat pertama apa yang akan dia katakan nanti.

10 menit berlalu akhirnya dia keluar dari kamar mandi. Tapi, SIAL Keyra sudah tidur. Okeh bukan waktunya.

Hari ini tidur dulu aja, besok pagi atau besok malam aja. Merebahkan badannya di ranjang king size itu. Sudah kebiasaannya tidur memeluk Keyra lebih nyenyak dari pada meluk guling.

Di lingkarkan tangan besar itu tepat di perut Keyra. Merasakan ada tangan yang melingkar di pinggangnya membuat Keyra terkejut dan terbangun.

Tidak hanya tangan dan tubuh Davion yang terasa sangat dekat alias menempel di Keyra begitu juga wajahnya. Davion menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Keyra sehingga deru nafasnya terdengar dan terasa sangat jelas.

"Dav"Panggil Keyra dia tidak mau menunda kesalahan pahaman diantara mereka.

"Eumm"Jawabnya tidak lama terdengar suara tangisan yang sangat pelan tapi karena posisi wajahnya sangat dekat dengan telinga Keyra. Dia bisa tahu dengan jelas kalau Davion menangis.

"Dav"Panggil Keyra lagi sambil mengelus tangan Dav yang ada di perutnya.

"Maaf"Ujarnya detik itu terdengar suara tangisannya semakin keras. Bisa dirasakan leher dan bahu Keyra basah karena air mata Davion.

"Aku tahu tidak seharusnya seperti ini, seharusnya aku meminta maaf dan menjelaskan dengan benar bukan" Ucapnya menggantung, "Bukan malah nangis"

Ya deru tangis Davion semakin keras membuat Keyra tersenyum tidak jadi marah, "Lepasin dulu pelukannya"

Davion menurut dan melepaskan pelukannya. Keyra memutar badannya ke arah Davion. Dia bisa melihat mata Davion sangat merah, wajahnya merah, dan air mata yang mengalir cukup banyak.

Sepertinya dia menahan supaya tidak menangis terlalu keras membuat wajahnya ikut memerah sangat menggemaskan.

Tangannya terulur mengelap air mata yang tersisa di pipi suaminya itu.

"Jangan lihat aku"Ujar Davion yang sepertinya sangat malu karena Keyra melihatnya menangis untuk kedua kalinya.

"Jangan ke-pd-an"Jawab Keyra,
"Sekarang jelasin".

Davion menjelaskan bahwa dia menghilang selama 1 bulan ini karena dia juga di jebak sama Sherly.

Sebelum dia dan Keyra menikah, Davion dan Sherly memang sedang bertunangan. Sherly waktu itu mengaku kalau dia hamil anakku dan juga membohongi Papa Davion atas ide licik nya supaya jadi istri Davion.

Davion telat mengetahui semua itu dia sudah keburu percaya sama semua ide licik nya itu. Dia tahu tapi tiba-tiba memutuskan kontak dengan Sherly dan berangkat ke Belanda untuk menemui Keyra waktu itu lalu mereka juga menikah disana.

Sedangkan Sherly yang sangat membenci Davion dan ingin membalas dendamnya sudah menyiapkan rencana busuk. Davion tidak bisa membunuh atau menyiksa Sherly karena dia sudah melahirkan bayi itu, kasian anaknya nanti kalau tidak punya ibu.

Jadi Davion memutuskan untuk bernegosiasi dengan Sherly, tapi Sherly malah menyuruhnya untuk menemui orang tuanya dan meminta maaf lalu menikahinya lagi.

Itu namanya semena-mena bukan negosiasi.

Ya karena tidak terima Davion lebih memilih untuk mengatakan yang sebenarnya ke orang tua Sherly dan membuat orang tuanya membenci Sherly dan mengusirnya. Dia bahkan tidak di izinkan untuk menemui anaknya. Selama 2 minggu Sherly meberor Davion akan mencelakai Keyra dan Si kembar kalau tidak membuat Sherly bisa menemui anaknya  lagi.

Akhirnya selama 1 bulan Davion terjebak dengan ide licik Sherly dan membuatnya lebih memilih untuk tidak menghubungi Keyra dan Si kembar alasan untuk keselamatan mereka.

Sampai usaha terakhir juga tidak berhasil membujuk orang tua Sherly membuat Sherly murka dan melakukan ide buruk yang dilakukan ke Si Kembar 2 hari lalu.

Davion sudah selesai menjelaskan.
Dan reaksi Keyra hanya datar-datar saja.

"Terus anak siapa yang ada di perut Sherly?"Davion tidak menduga pertanyaan Keyra barusan.

"Anaknya, sesama artis tapi si cowonya juga ngga mau tanggung jawab karena waktu itu Sherly jebak dia buat tidur bareng"Jawab Davion menjelaskan, Keyra mengangguk paham.

"Kamu ga bunuh aku kan bby?"Tanya Davion masih sempet-sempetnya berpikiran aneh-aneh.

"Oh mau kaya Sherly juga?"Tanya Keyra menatapnya tajam

Davion menggelengkan kepalanya dengan cara yang lucu, "Engga, ga mau jangan"

Keyra tersenyum tipis, "Kok masih nangis aja sih?!" Keyra sudah lelah mengelap air mata Davion yang sedari tadi terus menetes.

"Ya aku ngerasa bodoh banget, ninggalin kalian karena tertipu sama ide liciknya. Aku ngerasa kaya bodoh banget, bisa bisanya ngga pulang malah diperintah-perintah sama orang"

"Baru sadar kalau bodoh?"

Davion mengangguk, "Sumpah bodoh banget"

Keyra tertawa kecil, dia memejamkan matanya membuat Davion bingung.

"Kamu ngga ada mau ngomong apa gitu bby?"Tanya Davion

Keyra menghela nafasnya kasar, "Kamu mau bunuh aku sekarang ya bby?Kamu dari tadi nahan mikir rencana pembunuhan gimana?!"

Keyra membuka matanya dan menatap Davion dalam, dia tidak menemukan kebohongan disana jadi ceritanya dari tadi jujur. 1 bulan ini dia jaga keluarga kecilnya dari jauh tapi pada akhirnya dia gagal dan menganggap dirinya sendiri bodoh.

"Bby, jangan bunuh aku ya? Tembak di lengan aja ngga papa tapi jangan bunuh dulu"

"Aku belum buat adeknya si kembar, aku mau hidup sama kalian lebih lama, aku ngga bisa pisah sama kalian, jangan dong bby, rencanaku masih banyak sama kalian"

Mendengar penjelasan Davion membuat Keyra merasa lega. Ternyata laki-laki ini beneran menyayangi Si kembar dan Keyra tidak lewat omongan aja tapi juga tindakan.

"Engga"Jawab Keyra singkat

"Huh"Davion bernafas lega

"Aku lagi nahan biar ngga marah sama kamu, nanti kalau aku marah rumah ini bisa roboh" Jawab Keyra lagi

"Iya jangan marah, biar ngga roboh. Istriku mau apa biar ngga marah lagi sama suaminya yang bodoh ini?"

"Aku ngerasa bodoh banget gagal ngelindungi kalian malah taruh kalian di dalam bahaya. Aku ngerasa gagal jadi seorang ayah, seorang suami, aku merasa semua janji yang aku ucapkan saat kita menikah dan janji yang aku ucapkan di depan si kembar semua sia-sia"

Mendengar Davion jujur akan perasaannya membuat Keyra terharu, laki-laki ini beneran sudah membuka hatinya.

"Masa ngebuat perusahaan sukses bisa, tapi ngelindungin kalian malah ngga bisa"

"Aku denger Devano cerita kemarin, kamu ngerawat mereka selama 7  tahun tanpa suami tanpa ayah mereka. Kamu berperan sebagai ayah sekaligus ibu. Terus aku datang bukannya membawa kebahagiaan malah membawa kekacauan kaya gini. Aku gagal jadi ayah mereka dan gagal jadi suami nya Keyra."

Air mata Keyra sukses menetes, "Loh bby kok malah nangis?!!"

Davion panik.

"Honey?Are you okay? Cup cup jangan nangis"Davion menenangkan Keyra dengan cara yang lucu.

Membuat Keyra tertawa sambil menangis.

To be continued

Take Me Home || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang