Part 58

257 15 5
                                    

Ya hari ini, malam ini adalah malam bahagia Davion sesuai janji Keyra.

Karena tidak sabaran dia bahkan pulang lebih cepat dan meninggalkan semua berkas-berkas yang menurutnya tidak penting itu di meja kerjanya.

Keyra lebih penting di saat-saat seperti ini, begitu katanya. Keyra yang penting atau dia yang sudah tidak bisa menahan.

Bahkan dalam perjalanan pulang dia tidak bisa berhenti tersenyum membuat Lucas ketakutan karena terlalu sering senyum.

"Kau pasti menganggap ku gila"Ujar Davion dari kursi belakang.

"Iya"Jawab Lucas to the point

"Tidak apa-apa, aku juga merasa mabuk Keyra sekarang"Jawabnya sambil tertawa kecil, dia tertawa tapi terlihat menakutkan.

Ya semenjak mereka menikah, Davion sudah tidak seperti dulu. Bawaannya tenang, bahkan dia sudah tidak pernah menyiksa orang. Sudah berhenti berjualan senjata api juga. Katanya ini semua demi Keyra dan keluarganya dia tidak mau mencelakai mereka.

Apa yang Keyra punya sampai seorang Davion tergila-gila seperti itu? Dulu saat bersama Aurel dia tidak segila ini. Sekarang dia terlihat benar-benar mabuk.

Bahkan dia tidak pernah berhenti membahas Keyra di saat waktu luang. 24/7 Keyra dan Si kembar.

Lucas ikut seneng, lihat perubahan Davion. Cuman ya kalau lagi marahan sama Keyra satu perusahaan yang kena, ujung-ujungnya sifat kejam nya kembali.

Cih - decak Lucas.

Akhirnya mereka sampai di gerbang utama mansion milik Davion dan keluarga kecilnya yang sangat dia sayangi.

Dia melihat Laura dan Devano sedang bermain dengan kucing. Oh iya Lea meninggal setelah seminggu kepergian Keyra 10 tahun lalu. Ya mungkin karena ditinggal majikannya dia sedih terus dikasih makan ngga mau akhirnya meninggal.

Davion turun setelah mobilnya sampai di pintu utama rumah.

"Baby girl!"Panggil Davion ke Laura

"Daddy!!"Pekik Laura saat tahu Davion datang dia berlari kepelukannya.

"Kucing siapa ini?"Tanya Davion sambil menggendong Laura

Devano tiba-tiba datang berjalan sambil membaca buku dan segelas air ditangannya.

"Merengek ke mommy minta kucing. Kata mommy ngga boleh malah ambil kucing liar yang masuk"Jawab Devano membuat Davion tertawa kecil.

"Benarkah?"Tanya Davion menatap
Laura

"Mommy bilang izin daddy dulu, kelamaan. Tadi kucingnya kaya kelaparan terus lucu banget, jadi tadi aku kasih makan terus malah nempel sama Laura"Jawabnya memberi argumen

"Really?"

Laura mengangguk, "Kita adopsi kucing besok ya?"

"Janji ya dad?"Tanya Laura

"Janji dong"

Laura memeluk Davion sambil tertawa karena terlalu senang.

"Kakak lagi apa?"Tanya Davion sambil mengelus kepala Devano, berlanjut mengecup kening Laura dan menurunkan gadis itu dari gendongannya.

"Lagi baca buku daddy yang ada di perpustakaan"Jawabnya

"Emang kakak paham?"Tanya Davion

"Aku sudah baca banyak buku dari perpustakaan daddy, paham ngga paham yang penting dibaca dari pada dengerin teriakan Laura"Ujar Devano tidak lama Laura datang mengeroyoknya.

Take Me Home || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang