Davion Adelard yang dikenal kejam dan tak kenal ampun bertemu dengan perempuan blasteran Indonesia Belanda bernama Keyra Edelsteen yang sifatnya tidak jauh beda dengan dirinya.
Dia menarik - Gumam Davion
Keduanya bertemu dan keduanya terpisah karena...
"CARI SAMPAI KETEMU!"Perintah Davion dengan gerakan mata menyuruh semua pengawalnya untuk segera mencari.
Mencari bapak tua bernama Jiazhen Prabaswara, seorang laki-laki berdarah Tionghoa-Indonesia berumur kurang lebih 60 tahun berbisnis jual beli anak dibawah umur. Anak-anak itu diculik secara paksa lalu dijual untuk dijadikan pembantu atau budak se* di luar negeri.
Lalu apa urusannya dengan Davion?
Dia memakai identitas Davion untuk bekerja sama dengan maskapai penerbangan lokal supaya bisa mengantar anak-anak yang telah diculiknya ke luar negeri.
Davion bahkan tidak tahu siapa dirinya? Bisa-bisanya pakai namanya untuk hal tercela dan rendahan seperti ini.
Dia pasti dibantu hacker untuk melacak alamat IP Davion agar pihak maskapai percaya. Ya siapa yang ngga mau bekerja sama dengan seorang Davion Adelard?
Bermodalkan kontrak palsu pun bisa.
Sayangnya Davion mengetahui hal ini sangat terlambat. Ya dia memang terlambat menyadari tapi cepat bertindak.
Saat tahu laptopnya sering melakukan aktifitas sendiri dan ponselnya yang pernah membalas pesan sendiri padahal dia tidak menyentuhnya, apa lagi kalau bukan di hack?!
Karena semua pengawal sedang mencari bapak tua itu, Davion santai ikut membuka pintu semua ruangan.
Tapi nihil, tidak ada siapapun. Tidak lama kemudian dua pengawal muncul membawa 1 laki-laki yang menurut Davion cukup jelek.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kesan pertamanya tengil, jangan sampai kalau ngomong tengil juga.
"Bos, ini yang ngehack alamat IP anda"Ujar salah satu pengawal.
"Suruh duduk kursi itu, dan jaga pintu ini. Kalau sampai dia nanti keluar dari ruangan ini, kalian tau apa yang harus dilakukan"Perintah Davion.
Lucas sudah duduk di kursi, posisi kedua tangannya diikat.
"Nama?"Tanya Davion menarik kursi lain untuk ia duduki.
