Devano sudah ditangani dengan baik oleh dokter yang sudah siap siaga di IGD.
Sedangkan Keyra tidak bisa berhenti menangis meskipun Devano sudah sadar bahkan dia tidak merasa kesakitan karena luka itu.
Sekarang Keyra dan Devano juga Davion dan Laura yang masih menangis di pelukan Davion sedang berada di kamar inap.
Dokter menyarankan untuk memberi cairan infus kepada Devano karena wajahnya sangat pucat karena shock.
Tidak lama, hanya menghabiskan cairan infus 1 botol. Tapi sudah dipindahkan di kamar inap VVIP, sudah jelas ini perintah siapa? Lord Davion HAHAHAHAHAHAHA.
"Laura"Panggil Devano lemas melihat Laura tidak bisa berhenti menangis padahal sudah ditenangkan berkali-kali sama Davion tapi tidak mempan.
"Kakak tidak apa-apa, sini"Ujar Devano menyuruh Laura mendekat.
Bukannya meminta diturunkan dari pelukan Davion justru tangisan Laura semakin keras. Dia tidak suka melihat Devano kesakitan karena dirinya jadi dia lebih memilih tidak melihat kakaknya dari pada tambah sedih.
"Laura"Panggil Keyra yang sedari tadi hanya diam.
Tangisan Laura perlahan mereda padahal cuman dipanggil namanya. Keyra memberi isyarat ke Davion untuk menurunkan Laura.
"Hei"Panggil Keyra sedangkan Laura malah berlari ke pelukan Davion padahal Davion belum berdiri dia masih jongkok tapi cengkraman Laura saat memeluknya sangat kuat jadi dia lebih memilih tetap jongkok sambil mengelus punggung Laura.
"Mommy sudah pernah bilang kan, Laura jangan suka menyalahkan diri sendiri. Kakak sama Laura bekerja sama dengan baik tadi, Kakak Devano tidak terluka karena Laura tapi karena Kakak tidak sengaja menyentuh benda tajam."Karena penjelasan Keyra tangisan Laura perlahan mereda.
"Laura stop menangis ya?Kakak nanti jadi sedih kalau Laura nangis terus"
"Bukan karena Laura?"Tanya Laura menoleh ke arah Keyra dengan tatapan mengharapkan jawaban yang tidak menyedihkan.
Keyra mengangguk,
"Coba tanya kakak?"Laura memberanikan diri untuk menatap kakaknya, "Engga, bukan karena Laura"Sahut Devano sambil tersenyum.
Akhirnya mereka akur, karena lama menangis akhirnya Laura mengantuk dan tertidur di sofa kamar inap itu. Sedangkan Keyra keluar karena di telfon Mamanya.
"Kak"Panggil Davion ke Devano
Devano menoleh ke arah Davion, "Tadi kakak lihat?"Tanya Davion hati-hati
"Lihat, tapi burem Dad. Udah pernah kok"Jawab Devano sambil tersenyum
"Udah pernah?"Tanya Davion sedikit terkejut.
Devano ingin menceritakan ini tapi takut Davion terkejut, tapi mau ngga mau dia harus ngomongin ini sama Davion.
"Jadi sebenernya mommy itu ikut latihan menembak, bahkan mommy jago katanya sih waktu masih kecil sering diajak sama nenek sama kakek. Jadi waktu sudah besar rasanya sudah terbiasa. Laura sama Devano juga diajari menembak, belajar diri, semua hal yang bisa jaga diri kita Dad"
Baru awal penjelasan dari Devano sudah membuat Davion terkejut tapi tidak salah Keyra handal dalam memegang senapan apalagi menembak. Kejadian 10 tahun lalu saat Davion ditembak tepat di lengannya, awalnya dia mengira itu salah sasaran tapi tidak begitu juga Pak Bagus mengatakan kalau itu bukan salah sasaran tapi memang sengaja hanya mengenai lengan Davion.
Davion mengangguk paham mendengar penjelasan Devano, "Tapi, itu semua tidak berguna saat Laura dan aku diculik saat di Belanda. Kita hampir dijual di jual beli anak secara ilegal, tapi Mommy berhasil menyelamatkan kita padahal selangkah saja kita sudah tidak selamat Dad.
Karena Mommy sangat marah saat itu melihat Laura tidak sadarkan diri, dan aku yang berlumur darah karena disiksa. Ya waktu itu kita memang masih kecil" Davion tertawa mendengar perkataan Devano yang terakhir
"Emang sekarang udah gede?"Tanya Davion sambil mengusap kepala Devano
"Ya bertambah 2 tahun"Jawab Devano sambil tertawa begitu juga Davion
"Ya waktu itu mommy marah dan dor!"Devano mengageti Davion yang sedang serius mendengarkan
"Kakak! Daddy kaget huh huh"Davion sedang mengatur nafasnya sedangkan Devano sudah tertawa puas.
"Daddy mah tampangnya aja garang kelakuan hello kitty"Ejek Devano
Sedangkan Davion hanya bisa tertawa karena apa yang dikatakan Devano benar. "Ya waktu itu dor!, mommy nembak orang-orang yang nyulik kita sampai dead"
"Sampai mati?"Tanya Davion
"Kalau itu Devano ngga tahu pasti, tapi kayanya iya. Devano takut darah jadi sudah burem semua"
"Kamu ngga takut?"
"Dari kecil Laura sama Devano sudah diajarin mommy bukan jadi penakut jadi ya ngga takut"
Ternyata Keyra bukan sembarang Keyra - batin Davion
"Daddy kaget ya waktu mommy nembak tangan aunty Sherly?"Tanya Devano dibalas anggukan Davion
"Daddy hanya ngga nyangka mommy jadi buas gitu. Waktu sama Daddy dulu, Mommy kaya Laura gitu. Gemesin, Adorable, ngga kelihatan menakutkan gitu jadi Daddy agak kaget"Jawab Davion membayangkan kejadian tadi.
"Tadi padahal Devano sudah larang Mommy, eh malah ditembak beneran.Untung aja ditembaknya di telapak nya bukan di tempat lain. Pokoknya jangan macam-macam sama Mommy, karena Mommy tidak takut apapun kecuali Nenek"Ujar Devano tertawa begitu juga Davion.
"Mommy ada tuh takut sama lampu mati"Ujar Davion
Devano mengerutkan alis tidak percaya dengan apa yang dikatakan Daddy nya. Mommy ada takut sama sesuatu? Eih ngga mungkin
"Kalau ngga percaya, nanti kalau sudah di rumah kita coba jahilin mommy"Ide nakal Davion muncul dia sudah ketularan Devano dan Laura yang suka bermain nakal.
Devano mengangguk setuju dengan ide Davion.
"Pasti berat ya, maafin Daddy ya datengnya telat. Daddy telat nyadarin semua sampai ngebuat kalian ngalamin itu semua. Sekarang Daddy akan berusaha kalian ngga ngalamin hal-hal buruk lagi"
"Bagus, Daddy harus berusaha. Berusaha meminta maaf ke Mommy, jangan lupa apa?"Tanya Devano memberi kuis ke Davion rupanya anak ini sangat pintar.
"Peluk dan kiss di pipinya"Jawab Davion dengan percaya diri.
"Bagus, masih ingat ternyata"
"Kamu ini tengil kaya Mommy mu"Ujar Davion mengacak rambut Devano dan mereka berakhir tertawa bersama.
Tidak lama Keyra membawa ponselnya yang terdengar suara Mama Lina sedang mengomel.
Keyra : Iya sabar atuh mama
Lina : Buruan ih, mana cucu mama. Gimana itu kok bisa luka.
"Kak, nenek mau ngomong sama kakak"Ujar Keyra memberikan ponselnya ke Devano yang sedang duduk santai sepertinya dia habis mengobrol banyak sama Davion.
Setelah memberikan ponselnya, Keyra berjalan ke arah Laura yang sedang tertidur di sofa.
Davion hanya memperhatikan gerak-geriknya dari jauh melalui curi-curi pandang. Dia masih belum berani untuk bicara sama Keyra. Bisa-bisa dia yang mati menggantikan Sherly.
Mendengar cerita Devano membuat nyali Davion kian menciut. Dia sudah membuat kucing lucu berubah menjadi harimau buas karena kejadian 1 bulan ini dan hari ini.
Stress dia bisa stress.
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Home || END
ActionDavion Adelard yang dikenal kejam dan tak kenal ampun bertemu dengan perempuan blasteran Indonesia Belanda bernama Keyra Edelsteen yang sifatnya tidak jauh beda dengan dirinya. Dia menarik - Gumam Davion Keduanya bertemu dan keduanya terpisah karena...