Part 59

278 16 7
                                    

Keyra masih puas tertawa, rupanya suaminya ini masih ngambek. Dia kira sudah mendingan karena udah diem aja, eh taunya masih ngambek toh.

"Ulu ulu, iya suamiku disini masa aku nanyain orang lain"Ujar Keyra sambil tersenyum dan mengusap lembut rahang tegas Davion.

"Tapi Mbok Ajeng bukan orang lain"Ujar Keyra membuat Davion yang tadinya ngga jadi marah karena perlakuan manis Keyra kembali menekuk wajahnya.

"Mbok Ajeng kan udah kaya keluarga, ngerawat aku waktu disini. Dia juga yang paling tau kebiasaan mu, baik banget, temen curhat waktu kamu masih jahat eh"

Davion terkejut, "Apa ya?!Mana ada aku jahat?! Aku selalu baik kepadamu , kamu aja yang gamau deket-deket aku jadi harus dikasarin"

"Iya-iya kamu menang 1-0"

Davion tersenyum penuh kemenangan, "Dasar bayi"Keyra memukul dada bidang Davion cukup keras membuat Davion mengomel.

"Mbok Ajeng harusnya bulan ini sih, atau mau jenguk kesana sekalian?"Tanya Davion

"Boleh?"Sahut Keyra dengan mata berbinar.

Mbok Ajeng sudah cuti selama sekitar 5 bulan ini, jadi kedatangan Keyra dan Si Kembar mbok Ajeng sudah cuti.

"Apapun untuk istriku"Jawabnya sambil mengecup kening Keyra cukup lama dan mengusap rambut Keyra.

"Nanti ajak si kembar juga"Ujar Keyra dibalas anggukan oleh Davion.

"Sayang"Panggil Keyra, menurut Davion mendengar Keyra memanggil Davion dengan panggilan "Sayang" terdengar sangat menggemaskan di telinganya jadi setiap Keyra memanggilnya seperti itu dia selalu tersenyum.

"Heum?"Jawab Davion tangannya masih sibuk mengusap kepala Keyra.

"Kamu mau bikin adeknya si kembar?"Tanya Keyra tiba-tiba membuat Davion terkejut.

"Kalau kamu izinin, kenapa enggak?"

"Kenapa harus butuh izin?"Balik tanya Keyra

"Aku hanya membuatnya, tapi yang hamil kamu, yang menjaga di dalam kandungan kamu. Aku tidak mau membuatmu kesusahan lagi. Tidak bisa membayangkan hamil si kembar selama 9 bulan"Ujar Davion bergidik ngeri.

Keyra tertawa, "Engga papa dong, namanya juga tanggung jawab seorang ibu"

"Ya tapi ga bisa bayangin, perutnya jadi gede terus dibawa kemana-mana ih. Kalau bisa aku yang hamil, aku aja"Ujarnya membuat Keyra terkekeh lagi dan lagi.

"Ide bagus tuh"Mereka berakhir tertawa bersama.

"Tau ngga, alasanku memilih untuk melahirkan si kembar?"Tanya Keyra

"Engga, iya aku mau nanyain itu. Kalau aku jadi kamu, aku bakalan gugurin secara kamu waktu itu salah paham sama aku dan sudah benci aku secara aku juga bukan laki-laki yang baik yang ngga berhak punya anak jadi kalau aku jadi kamu aku gugurin"Ujar Davion membuat argumen tapi berakhir bibirnya di tampol sama Keyra.

"Tuh masih kebiasaan kalau ngomong!"Kesal Keyra

"Iya maap, udah ditarik omongannya"

"Alasannya karena, itu kesalahanku bukan kesalahan si kembar. Awalnya aku cuman bisa pasrah tapi lama kelamaan aku ngerasa kalau ini bukan kesalahanku. Kenapa hayo?"

"Kenapa tuh?"

"Karena waktu itu aku masih mencintaimu, bahkan setelah 3 tahun tidak bertemu di hari kita bertemu di Singapura aku merasa seperti di sihir sama matamu. Dan yah, di sisi lain merasa menyesal tapi di sisi lain tidak"

"Aaahhh, my baby so sweet"

"Ih"

"Bahkan aku sendiri heran, Nathan yang berpacaran sama aku selama 4 tahun aku tidak merasakan perasaan seperti saat bersamamu"

"Aku juga"

"Dengerin dulu"

"Iya"

"Ya padahal awalnya aku ngira karena kita tinggal serumah, tapi ternyata itu perasaan lama. Aku suka sama kakak yang kasih jaketnya ke aku waktu kita sama-sama kehujanan"Ujar Keyra membuat Davion mau meneteskan air matanya.

Keyra tidak pernah gombal, tapi sekalinya gombal bisa meleleh dek, mas ini. Jadi pengen makan dia sekarang, tapi tamu sialan itu malah datang.

"Ya mungkin karena kakak itu aku tidak terlalu memiliki perasaan ke Nathan, kalau di ingat-ingat lucu juga. Waktu itu aku masih kecil, tapi bisa jatuh cinta. Dan ngga nyangka orangnya disini sekarang"

"Stop it, kamu membuatku malu"Ujar Davion

"Oh bisa malu?"

"Ya aku ngga menyangka, bertemu lagi dengan kakak ganteng itu terus saling jatuh cinta dan memiliki anak lalu menikah, dan sekarang kakak ganteng itu punyaku?"

"I'm yours, baby"Ujar Davion mengecup kening Keyra cukup lama.

Keyra juga masih tidak bisa menyangka itu semua.

"Waktu Laura dan Devano lahir aku merasa, heii dimana ini keturunanku kenapa kalian sangat mirip Davion?Ya untungnya mereka tampan dan cantik, kepintarannya membuat ku terkejut"

Davion terkekeh, "Waktu kamu hamil mereka ada nyidam ngga sayang?"Tanya Davion

"Ada, Kenzie aku suruh naik pohon Mangga buat ambil Mangga di pohon punya Shaleta"

Davion tertawa puas, "Terus ada lagi nggak?"

"Oh aku juga nyuruh Kenzie latihan tendang taekwondo, makannya Devano lahir suka nendang dan tendangannya waktu latihan bela diri juga tinggi"

"Oh ada lagi lucu banget ini, aku ngidam di peluk Kenzie. Untung Kenzie cuman bisa pasrah jadi dia seharian meluk aku, ya Shaletanya ngga cemburu sih untungnya karena waktu itu mereka pacaran"

"Akan kubunuh Kenzie sekarang, beraninya dia memeluk istriku!"Rahang Davion sudah mengeras.

"Hey, calmdown babe"Ujar Keyra sambil menepuk-nepuk dada bidang Davion.

"Dia sahabatku jangan dibunuh lah kasian, baru aja nikah punya anak masih kecil masa dibunuh"Ujar Keyra

Iya Kenzie dan Shaleta menikah dan punya anak laki-laki masih berumur 2 Tahun.

"Oke ngga jadi karena perintah istri"

"Good boy"

"Oh iya, karena aku ngidam dipeluk Laura nuempel sama Kenzie. Untungnya sih ya Kenzie sama Laura sama-sama suka rame jadi mereka cocok nempel gitu hahaha lucu banget kalau di inget-inget"

Davion tersenyum hangat melihat Keyra tertawa seperti itu. Syukurlah di Belanda hidupnya tidak menyedihkan dikelilingi orang baik.
Jadi Davion tidak perlu terlalu khawatir.

"Kenapa kok senyum gitu?"Tanya Keyra

"Kamunya cantik"Jawaban Davion sukses membuat rona merah di pipi Keyra.

Ya sesuai dugaan biasanya kalau Davion dah gombal gitu udah pasti nyosor💋💋

"Cantik banget sih"Ujarnya setelah menyudahi kebiasaannya.

"Untung wajah cantik ini yang bisa lihat waktu pagi cuman aku"

Keyra hanya mengangguk.

"Untung kamu ga nikah sama mantanmu itu"

"Dia juga sudah menikah, bagaimana bisa aku menikah dengannya lagian aku sukanya sama kamu"Jawaban Keyra membuat pipi Davion memerah.

"Aduh istriku kalau gombal suka bikin malu"

Keyra hanya tertawa.

Davion mempererat pelukannya.

"Syukurlah aku bisa memilikimu sekarang, I love you"Ujarnya mengecup kening Keyra dan beralih ke bibir Keyra.




To be continued

Take Me Home || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang