Part 7

422 24 16
                                    

Keyra POV

Beberapa jam kemudian, 

Keyra membuka matanya dan sesekali mengijap-ijapkan matanya, mengedarkan pandangannya.Dia berada dimana?Tidak lama Keyra teringat apa yang terjadi kepadanya hari ini.

Matanya menatap lurus tepat dimana jam dinding berada, jarum pendek menunjukkan ke angka 5 dan jarum panjang menunjukkan ke arah 4.Sudah mau malam hari, berapa lama dia tidak sadarkan diri?Lalu dimana makhluk menyebalkan itu?Oh iya kopernya?Apa Keyra harus merelakannya?

Terdapat banyak barang-barang yang menyimpan banyak kenangan di dalam koper itu.Keyra tidak membawa terlalu banyak baju, tapi malah beberapa abum foto dan beberapa mainan semasa kecilnya.Dan itu semua dibuang sama makhluk menyebalkan yang mempunyai rumah ini.

"Apa kamu sedang mengutukku di dalam pikiran dan hatimu?"Sahut Dav membuka pintu tanpa mengetuknya dan berdiri tepat di depan pintu sambil menyilangkan tangannya.

"Kalau mau masuk ketuk pintu dulu"Ujar Keyra lalu ia mengalihkan pandangannya menatap luar jendela.Dia bisa melihat dengan jelas bahwa di luar masih hujan hanya saja sudah tidak ada suara petir.

"Ini rumahku, yang artinya ini juga kamarku buat apa aku mengetuk pintu rumahku sendiri"Jawab Dav membuat Keyra menatapnya malas dan memilih merebahkan badannya lagi lalu menarik selimutnya lagi dan menghadap ke arah lain yang penting Dav tidak bisa melihat wajahnya.

"Sepertinya tidak mau diganggu, beristirahatlah.Aku akan meminta tolong Mbok Ajeng untuk membawakan makanan"Ujar Dav menutup pintunya pelan-pelan.

"Nyesel gue menandatangani kontrak itu"Gumam Keyra sebelum ia memejamkan matanya untuk pergi tidur lagi.Kepalanya terasa sangat pusing jadi ia memilih untuk tidur lagi.


-

Setelah tertidur sekitar 1 jam Keyra terbangun dan bertepatan dengan mbok Ajeng yang masuk membawa makanan, "Selamat malam teh"Sapa mbok Ajeng sambil tersenyum ramah meletakkan makanan di atas nakas samping ranjang.

"Malam, mbok Ajeng ya?"Tanya Keyra dengan sopan

"Nggeh, neng Keyra?"Tanya Mbok Ajeng medok, Keyra ini terheran kenapa Mbok Ajeng ini ngomongnya campur sunda campur jawa tapi
logatnya medok sedikit membingungkan

"Panggil aja Keyra mbok"Ujar Keyra sambil tersenyum "Makasii udah dibawain makanan kesini, maaf ngerepotin"

"Loh ya enggak toh mbak, ini itu tugas paling easy menurut mbok"Sahut Mbok Ajeng menggunakan campuran bahasa amburadul dengan logat jawa yang membuat Keyra semakin kebingungan

"Mbok ini orang mana toh?Kok ngomong sunda campur inggris campur jawa?"Tanya Keyra memberanikan diri

"Saya orang Trenggalek, mungkin nama kabupatennya asing.Itu ada di Jawa Timur"Jawab Mbok Ajeng "Saya mah suka pake semua bahasa neng, nanti mbok panggil neng/teh/mbak hehehe"

Keyra ikut tertawa karena candaan Mbok Ajeng "Keyra juga pernah di Surabaya, waktu SMA sekolah disana.Jadi bisa bahasa jawa dikit-dikit tapi yang agak kasar mbok"Ujar Keyra bercerita "Keyra kayanya waktu kecil pernah kok ke Trenggalek ke pantai mana ya lupa"

"Bisa bahasa jawa?Bisa bahasa kasarnya ya?Kasarnya Surabaya enak poll didengerin "jancok" itu kan?"Tanya Mbok Ajeng, Keyra mendengar itu tertawa cukup keras bebannya cukup hilang sekarang.

"Kurang ngegas Mbok, temen-temen Keyra dulu nyaring poll kalau ngomong "JANCOK" nah kek gitu"Sahut Keyra ikut menirukan

Mbok Ajeng juga tertawa puas, akhirnya rumah ini ngga sepi lagi semenjak ada Keyra.Jadi lebih ada suasananya "Nah itu manteeppp hahahaha"

Take Me Home || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang