🍂41. Terbongkar🍂

183 33 2
                                    

Sesampainya di rumah Kiki masih menangis dan memeluk lengan Rena bak kukang yang menempel di pohon.

Sesampainya di rumah Kiki masih menangis dan memeluk lengan Rena bak kukang yang menempel di pohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(purocoffe.com)Bonus pict😂😂

"Hiks...hiks....mereka jahat" tangis Kiki masih pecah.

"Sttt..tenang ya Ki, ada Rena disini" ucap Rena menenangkan.

"Mereka bilang Kiki gangguan, padahal Kiki sama kaya yang lain..hiks hiks..."

"Mereka siapa?"tanya Rena.

"Mereka yang jahatin Kiki, mereka yang bilang Kiki gangguan mental, mereka yang ngejek Kiki di sekolah..hiks..hiks"

"Ingatan kamu udah kembali Ki?"tanya Rena antusias.

"Hiks..iya" Seketika Kiki membulatkan matanya dan menutup mulutnya.

"Nggak, Kiki masih sakit, Kiki nggak ingat!! Kiki nggak ingat!" Ucap Kiki sambil menggeleng setelah tangisnya berhenti.

"Kamu nggak bisa bohong Ki, kamu udah inget kan sama semuanya?"tanya Rena lagi.

Kiki tak menjawab namun matanya melirik kanan kiri mencari seseorang, ia baru sadar bahwa tadi ia pulang dengan mamanya serta Rena.

"Ody mana?"tanyanya.

"Kamu masih ingat dia? Dia yang udah bikin trauma kamu kambuh lo Ki, ingat aku yang selalu ada buat kamu. Dulu juga aku yang bantuin kamu di sekolah waktu mereka mengejek kamu!" Ucap Rena mengungkit kebaikan-kebaikannya yang tak ikhlas, kenapa? Jelas! orang ikhlas tak akan mengungkit-ungkit kebaikannya.

Ya jadi mengapa tadi Kiki nempelnya ke Rena karena ia pernah trauma saat mencoba bersekolah di SMA, sejak kecil ia homeschooling namun saat melihat Rena sekolah ia jadi ingin mencoba dan ternyata dengan sifat childish yang ia miliki membuatnya di ejek di sekolah. Saat itu hanya Rena yang membantunya karena ia tak punya teman dan tanpa sepengetahuan siapapun ia pernah di bully sejak itu ia meminta homeschooling kembali.

"Kiki mau Ody! Anterin Kiki pulang" rengek Kiki.

"Mama udah siapin makan, yuk anak kesayangan mama makan"Ucap Vivi yang tiba-tiba datang dari belakang.

"Mama, Kiki mau Ody! Anterin Kiki pulang!!"Ucap Kiki sudah berkaca-kaca.

"Pulang? Inikan rumah kamu sayang, lagian dia tu orang jahat, dia yang bikin kamu nangis tadi" Kompor Vivi agar Kiki manjauhi Maudy.

"Ody nggak jahat! Ody baik, Kiki sayang Ody!" teriaknya.

"Ki, ingatan kamu udah pulih, kamu harus kembali ke keluarga kamu, lagian ada aku juga disini"bujuk Rena membuat Vivi kaget.

"Kamu udah inget sayang?"tanya Vivi antusias.

"Nggak! Kiki nggak ingat apa-apa!"jawabnya.

"Tadi Kiki yang bilang tan, Rena ngga bohong"Ucap Rena.

"Anak mama nggak boleh bohong, nanti kamu durhaka mau?"tanya Vivi selembut mungkin sambil mengelus rambut Kiki membuat Kiki menggeleng.

"Jadi??"

"Iya" jawab Kiki menundukkan kepala.

"Kamu inget ya sayang, kamu udah janji kalau kamu udah inget bakal kembali ke rumah ini"Ucap Vivi.

"Kiki mau ketemu Ody..hiks..hiks"

"Kamu lupain dia aja ya sayang"

"Kiki mau Ody..hiks.."

"Nggak, mama nggak ijinin kamu ketemu dia lagi!"Ucap Vivi tegas.

"Kiki mau ketemu..hiks" kemudian ia berlari menuju pintu keluar.

"Arindra!!"teriak Vivi mengejar di ikuti Rena.

"Lepas, Kiki mau pergi!"

"Nggak, kamu di rumah!" pegang Vivi erat setelah mencekal lengan Kiki.

"Hiks..lepas.."

"Nggak, mama nggak suka ya kamu jadi nggak nurut gini sekarang!"

"Mama lepas...hiks.."

"Pak Muh!! Pak, kesini!!"teriak Vivi memanggil pak muh yang berada di depan rumah, kenapa? Karena ia tukang kebun.

"Iya bu??"tanya pak Muh setelah berlari.

"Bantuin saya bawa Arindra ke kamar" Ucap Vivi karena Kiki terus memberontak.

"Siap bu!"

"Nggak mau!!"teriak Kiki.

"Lepas!!"

"Kiki nggak mau!!"

"Kiki mau ketemu Ody, Ody pasti sedih Kiki tadi lupain"

"Hiks..lepas..."

Suara teriakan Kiki perlahan menghilang seiring langkah ke empat orang yang berjalan masuk ke dalam rumah.

*****

Setelah kejadian dimana Kiki di bawa pergi oleh orangtuanya kini Maudy masih di kafe bersama teman-temannya setalah ia menceritakan apa yang tadi terjadi.

"Aku salah ya din..."Ucap Maudy lirih sambil bersandar pada Dinda yang saat ini sedang memeluknya.

"Nggak, ini bukan salah lo jadi jangan nyalahin diri sendiri" jawab Dinda mengelus pelan rambut Maudy.

"tapi kalau tadi aku nungguin Kiki, hal kaya gitu nggak akan terjadi. Tante Vivi pasti marah banget sama aku" sambung Maudy dengan air mata yang menetes.

"Udah dong dy, Maudy yang gue kenal nggak cengeng kaya gini ya! Lo nggak boleh sedih gue yakin Kiki bakal nemuin lo lagi kok" hibur Jihan.

"Mungkin...."Jawab Maudy bergumam.

"Ekhm...Gue nggak ngerti nih masalahnya apa, tapi semua masalah pasti bakal ada solusinya jadi buat kalian selesein baik baik ya" ucap Januar yang dari tadi diam karena Riri tertidur.

"Cih sok bijak" Gumam Jihan.

"Jihan nggak boleh gitu ya sama calon imam" ucap Januar.

"What!! Sejak kapan gue punya calon imam!!"kagetnya.

"Sejak aku mengenalmu" bisiknya.

"Huekk"jawab Jihan seakan muntah namun lain dengan pipinya yang memerah.

"Ah elah temen lagi sedih malah tebar-tebar cinta lo berdua, nggak ada akhlak emang!" ketus Dinda.

"Din....anterin pulang ya" Ucap Maudy masih dengan wajahnya yang murung.

"Yaudah yuk, cus tinggalin aja dua manusia yang lagi mabuk cinta" Jawab Dinda sambil berdiri.

"Apaan sih, gue juga mau nganter Maudy" balas Jihan.

"Nggak usah, lo pulang sama januar!" ketus Dinda.

"Siapa lo ngatur gue!" sewot Jihan.

"Udah-udah aku nggapapa, kamu pulang sama januar aja ji" sela Maudy.

"Tapi dy, gue khawatir sama lo" tolak Jihan.

"Aku nggapapa, okey" Ucap Maudy tersenyum paksa.

"Yaudah hati-hati ya jangan terlalu di pikirin soal tadi, your health lebih penting" ucap Jihan.

Maudy melayangkan jempolnya kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing.

Yah.. mungkin kejadian hari ini menjadi penutup dalam kisah keseharian Maudy dan Kiki, mungkin kedua sosok tersebut dipertemukan untuk memberikan pelajaran bahwa dua sosok yang saling berbeda kepribadian dapat hidup saling ketergantungan. Meskipun pada akhirnya mereka terpisah namun tidak ada yang tau kan apa yang akan terjadi kedepannya? Jika tuhan berkehendak mereka akan dipertemukan lagi meskipun dipisahkan ribuan mil jauhnya, tapi....jika takdir tuhan berkata lain, apa boleh buat?

"END" yey selesai..
Canda gess😆 jangan lupa votment
Aku double up geser slide yah...

Maudy's Kiki? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang