"Selamat Hari Raya Idul Adha guys! Kalau mau nonton penyembelihan hewan qurban jangan lupa jaga kesehatan & jaga jarak guys siapa tau mau nonton😆"
Happy Reading!!
Kiki membuka matanya perlahan menyesuaikan pandanganya dengan cahaya yang masuk melalui celah gorden pada jendela kecil kamarnya,ia lantas berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya secara asal asalan kemudian keluar dari kamarnya.
"Makan ki"Ucap Maudy saat sedang menata makanan di meja.
Kiki mengangguk lalu mendudukkan dirinya di meja makan.
"Kepala kamu masih sakit nggak ki?"tanya Maudy pasalnya Kiki tak keluar kamar sejak kemarin sore sakit kepala.
Belum sempat Kiki menjawab Fatimah sudah lebih dulu datang dari dapur dan bertanya.
"Hah siapa yang sakit kepala?"tanya Fatimah.
"Kiki bi, tapi Kiki gak papa kok kiki kan kuat"jawab Kiki seraya tersenyum.
"Syukurlah,ya sudah nanti bibi ndak usah di antar biar ngojek aja takutnya kepala kamu sakit lagi"Ucap Fatimah.
"Kiki masih bisa antar bibi"Sahut Kiki.
"Ndak usah ya bibi ndak mau kamu kenapa napa,di rumah saja sama Syila. nyapu, ngepel, cuci baju, cuci piring, lap kaca, lap perabotan aja ya"jawab Fatimah membuat Maudy memandangnya tak percaya.
"Ibu serius?"tanya Maudy.
"ya ndak lah ibu bercanda, soalnya cuma kamu yang ibu suruh bersih bersih rumah haha"jawab Fatimah tanpa dosa membuat Maudy semakin menatapnya tak percaya dengan jawaban ibunya.
"Ody tenang aja nanti Kiki bantuin kok"Ucap Kiki sambil memamerkan senyumnya.
"iya kamu bantuin awasin ya Ki, kalau ada yang kurang bersih atau apa kamu suruh bersihin ulang"ucap Fatimah membuat Maudy kesal, ia serasa anak kandung yang di anak tirikan,Pikirnya.
"Siap bi"jawab Kiki tersenyum.
Setelah itu mereka mulai mengisi perut mereka yang meminta di isi nutrisi kemudian Fatimah pamit untuk berangkat bekerja.
*****
Hari ini Maudy mulai membimbing ekskul karate lagi, ia tidak berangkat sendiri melainkan dengan Kiki. Sebenarnya Maudy sudah memperingatkan Kiki untuk tak ikut,ia sedikit was was akan kejadian dulu saat kiki menemaninya ekskul.
Tapi memang dasarnya kiki keras kepala ia terus membujuk Maudy agar ikut dengan alasan tak mau di rumah sendiri padahal kan biasanya juga sendiri jika Maudy sedang sekolah. Tak hanya membujuk ia bahkan merengek dan menangis di depan rumah saat Maudy akan berangkat sehingga mengundang para tetangga tetangganya yang kepo.
Saat ini Kiki sedang duduk tenang di sebuah kursi sambil memperhatikan mereka latihan lebih tepatnya memperhatikan Maudy yang sedang membimbing adik kelasnya. Sesekali bibirnya akan mengerucut saat melihat Maudy berinteraksi dengan laki laki terutama Dean.
Karena kesal ia akhirnya bermain game di ponselnya,bahkan ia melampiaskanya ke tokoh dalam gamenya menganggap bahwa itu Dean yang sedang ia kalahkan.
Tak terasa Maudy telah selesai, ia berjalan ke arah kiki yang masih asik dengan ponselnya.
"Ki minum"Ucap Maudy kemudian mendudukkan dirinya di sebelah Kiki.
"Nih, Ody udah selesai?"tanya Kiki setelah mematikan hpnya dan menyerahkan sebotol air minum kepada Maudy.
Maudy mengangguk kemudian meneguk air dalam botol, melihat dahi Maudy yang berkeringat kiki lantas mengusapnya dengan tangan membuat Maudy yang tengah minum terhenti.
"Ody....ayo pulang"ajak Kiki.
"Ayo"jawab Maudy kemudian mereka melangkah keluar gedung.
Saat mereka berjalan di koridor, tiba tiba suara seseorang menghentikan langkah mereka.
"Maudy!"serunya.
Maudy dan Kiki menoleh kemudian mendapati dua sosok orang yang berlainan jenis kelamin tengah berjalan mendekat.
"Eh Dean sama Dian,belum pulang?"tanya Maudy.
"Belum,Nih abang gue mau ngomong sama lo"Ucap Dian melirik Dean.
"Ngomong apa De?"tanya Maudy penasaran.
"Gue mau ngomong di taman kalau lo mau"jawab Dean seraya tersenyum.
"Gak boleh!"jawab Kiki sambil memeluk lengan Maudy.
"Ki....bentar aja ya"bujuk Maudy menatap Kiki seraya tersenyum.
"Gak mau Ody, nanti Ody tinggalin Kiki lagi"Ucap Kiki sambil menatap kesal ke arah Dean.
"Gak kok cuma bentar ki"jawab Maudy meyakinkan kiki.
"Janji"Ucap Kiki menatap Maudy serius tentunya serius ala kiki ya.
"Iya janji"jawab Maudy.
Setelah itu Maudy menitipkan Kiki pada Dian untuk menunggunya sebentar dan Dean berjalan ke arah taman di ikuti Maudy.
Kiki duduk dengan Dian di bangku yang berada di depan kelas. Dian agak ragu jika cowok di sampingnya merupakan sepupu Maudy.
"Lo sepupu Maudy?"tanya Dian memastikan.
Kiki menggeleng.
"Lo kakaknya?"tanya Dian lagi.
Kiki menggeleng.
"Lo pacarnya?"
Kiki masih menggeleng membuat Dian bingung siapa sebenarnya cowok di sampingnya ini padahal dulu saat Kiki membuat kegaduhan saat latihan Maudy menjelaskan bahwa ia sepupunya.
"Terus lo siapanya?"tanya Dian bingung.
"Kiki nggak tau"jawab Kiki tanpa dosa membuat Dian ingin menjedotkan kepalanya ke tembok.
"Argh..gue bingung, emm lo temennya?"tanya Dian agak ragu.
"emm Kiki temennya Ody iya tapi Kiki suka Ody"jawabnya jujur membuat Dian agak aneh dengan sifat Kiki, ah mungkin ia tipe anak manja,pikirnya.
"Ekhm..maaf nih ya sepertinya saingan lo agak berat soalnya kakak gue juga suka sama Maudy" Ucap Dian membuat Kiki menatap kesal Dian.
"Gak boleh! Ody itu punya Kiki"jawab Kiki.
"hmm..serah lo deh"Sahut Dian malas.
Sedangkan di sisi lain terjadi keheningan antara Maudy dan Dean,mereka duduk di salah satu bangku yang ada di taman.
"Kamu mau ngomong apa De?"tanya Maudy yang mulai jenuh dengan kesunyian.
"Gue cuma mau jujur sama lo"jawab Dean sambil menatap Maudy di sampingnya.
"Jujur tentang apa?"tanyabMaudy penasaran.
"Guesukasamalo"jawab Dean cepat membuat Maudy membulatkan matanya terkejut meskipun Dean mengatakannya dengan cepat tapi ia masih bisa menangkap jelas apa yang dikatakan Dean.
"Haha,kamu jangan bercanda deh De"Ucap Maudy meyakinkan dirinya bahwa Dean hanya bercanda sambil menepuk bahu Dean.
"Gue gak bercanda, gue emang suka sama lo dari lama tapi gue baru berani ungkapin sekarang dan gue gak maksa lo buat nerima perasaan gue"jawab Dean serius.
Maudy nampak bingung dengan pernyataan tiba tiba Dean,seingatnya Dean terlihat biasa biasa saja dengannya ataukah mungkin ia yang kurang peka? Ah ia bingung sekarang ingin menjawab bagaimana, ia menyukai Dean sebagai seorang teman meskipun Dean masuk dalam tipe cowok idaman tapi mau bagaimana lagi, ia juga tak pernah punya pikiran untuk pacaran sejak almarhumah ayahnya melarang dan juga sejak kejadian mantan pacarnya yang.....ah ia tak ingin membicarakannya.
"A-aku ma-"
"Ody!!"seru seseorang memotong ucapan Maudy sambil berlari ke arahnya dan sudah bisa di pastikan itu siapa.
Kalau mau vote or komen boleh banget😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Maudy's Kiki?
JugendliteraturNabrak orang tiba tiba sampai orang itu Amnesia? Oh merupakan kejadian yang tak pernah terbayangkan oleh Maudy .... Tapi apakah hal tersebut memang menjadi kesialan untuk Maudy atau keberuntungan?? "Ibuuuuuuuu!!!! tolong!!. Dia ngikutin Maudy" -Ma...