🍂9.Aneh🍂

821 87 1
                                    

Maudy menggendong dua tas sekaligus, Yap Tas sekolahnya dan ransel kecil yang tadi di bawa Kiki.

Ia berjalan menuju parkiran tapi ternyata Kiki tak ada disana. Oke ia bisa cari sambil pulang tapi masalahnya SEPEDANYA DI BAWA!!!

Maudy ingin berteriak rasanya, oke Kiki ngambek tapi jangan bawa sepedanya. Ia akan pulang naik apa!!!

Walaupun ada angkot tapi kan sayang uangnya apalagi ia juga harus ngojek jika tak ingin kakinya menyamai gajah afrika.Meskipun tidak terlalu jauh tapi kan tetap saja capek.

"Awas ya kamu Kiki, aku bikin bonyok muka kamu!! Kalau perlu aku jedotin pintu biar ingatanmu kembali!!" dumel Maudy berapi api sambil berjalan keluar gerbang sekolahnya. Namun baru 10 langkah ia berjalan dari gerbang ia melihat sosok laki laki  yang sedang terduduk sambil menangis di temani seorang bapak bapak. Ia lantas berjalan mendekat.

"Ini ada apa ya pak?"tanya Maudy sopan.

"Oh ini neng, dia jatuh dari sepeda tapi gak mau bangun malah nangis"Jawab bapak tersebut.

"Oh ini saudara saya pak biar saya yang urus"Ucap Maudy sambil tersenyum.

"Ya udah bapak pergi dulu ya"ucap Bapak itu.

"Iya pak, terimakasih ya sudah nemenin saudara saya"Ucap Maudy tulus.

"Iya neng sama sama"balasnya kemudian mulai berjalan meninggalkan Maudy dan Kiki.

Maudy berjongkok dengan masih menggendong dua tas dan memakai baju doginya.

"Ki kamu kenapa? Ada yang sakit?"tanya Maudy pelan.

"Hiks hiks hiks"Kiki menggeleng masih dengan tangisnya.

"Udah dong, Aku minta maaf ya. Aku nggak sengaja bentak kamu"Ucap Maudy sambil menatap Kiki.

"hiks,Ody jahat!! Ody bentak Kiki!! Kiki takut!!" teriaknya sambil menangis.

"Lah malah dia yang bentak"batin Maudy

"Iya iya Maudy minta maaf oke? Udah dong jangan nangis lagi nanti tambah jelek lo!" Goda Maudy agar Kiki tak menangis namun malah responnya di luar dugaan.

"Jadi Kiki jelek!! Ody jahat!! Kiki gak jelek!!"teriak Kiki memelototkan wajahnya namun kali ini ia sudah menghentikan tangisanya.

"Duh ni mulut gak bisa di ajak kompromi"batin maudy lalu menepuk nepuk bibirnya.

"Eh ng-nggak kok, Maksud maudy tu Kiki Ganteng tapi lebih ganteng lagi kalau gak nangis"Ucap Maudy gelagapan, takut salah bicara lagi.

"Beneran??"tanya Kiki dengan mengerucutkan bibirnya.

"Iya,udah ayo pulang besok Maudy ajak jalan jalan"ucap Maudy membujuk.

"Beneran jalan jalan??"tanya Kiki berbinar

"Iya dong"Jawab Maudy seraya tersenyum.

"Sebenarnya emang mau jalan jalan, buat cari keluarga kamu Ki, biar kamu kembali ke habitat asalmu, gak nyusahin aku mulu, haha"batin Maudy sambil tertawa jahat.

Maudy membantu Kiki berdiri kemudian mereka menegakkan sepedanya yang tadinya rebahan di tanah karena ulah Kiki, untung tidak rusak, jika rusak Maudy akan melancarkan aksinya untuk mengahajar Kiki.

Untung saja sepeda Maudy terdapat ranjang di depannya sehingga ia bisa meletakkan tasnya disana, jika tidak bisa pegal pegal badanya karena harus menggendong dua tas dan harus menggayuh sepeda di depan sedangkan Kiki dengan wajah tanpa dosanya duduk di belakang. Tak sadar diri sekali jika ia berat.

Maudy's Kiki? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang