🍂47.Berubah🍂

103 19 0
                                    

Di kediaman Rasya

"Oke, coba makan sendiri" suruh Rasya menghidangkan nasi goreng yang ia buat tadi.

Hari ini ia akan melatih Kiki dari hal-hal terkecil dulu seperti makan contohnya. Karena saat dirumahnya makan Kiki masih seperti anak kecil, belepotan kemana-mana dan grusak-grusuk. Bisa-bisanya kakaknya memanjakannya sampai tingkat akut sehingga menjadi childish seperti ini dan siapa yang repot? Sudah pasti ia.

"ih cuma makan om?" tanya Kiki.

"Iya, tapi ingat pelan-pelan dan jangan belepotan" Ucap Rasya.

Kiki mulai memakan makannya dengan cepat dan jangan lupakan kepalanya yang menunduk ke dekat piring bukan sendoknya yang menghampiri mulutnya dan masih ada beberapa nasi yang tercecer menghiasi bibir dan keadaan di piring yang sudah seperti di aduk-aduk.

"Pelan, om udah bilang pelan, terus sendok perlahan kayak gini bawa ke mulut, jangan kamu yang nunduk nyodorin muka ke piring" Ucap Rasya sambil memperagakan cara makan yang anggun dan cool.

"Iya-iya om" jawab Kiki kemudian meniru Rasya dengan gerakan slowmo.

Rasya menepuk dahinya pusing, iya si pelan tapi bukan berarti slowmo.

"Aduh, ponakannya om yang paling ganteng, itu terlalu pelan. Agak cepet dikit" ucap Rasya mencoba bersabar.

Kiki mulai makan dengan normal setelah mendapat teguran ke 10 kalinya karena Kiki masih saja tidak bisa makan dengan tenang.

"Nah bagus, pertahankan nanti om ajarin kalau pake pisau sama garpu terus pake sumpit juga" Ucap Rasya.

"ih gamau, Kiki capek" Ucapnya sambil meletakkan sendok dan garpunya ke atas piring lalu mempoutkan bibirnya.

"Yakin nggak mau?" Ucap Rasya sambil menunjukkan foto Maudy di layar ponselnya yang ia ambil di media sosial Maudy untuk berjaga-jaga bila Kiki bandel. Semalam ia telah menstalk akun instagram Maudy yang ternyata tidak sulit untuk dicari karena menggunakan nama panjangnya. Darimana ia tahu nama panjangnya? Tentu saja dari Kiki karena ia sempat bertanya karena Kiki sering menyebut namanya ketika dirumahnya.

"Ody!" Ucapnya berbinar kemudian iangin merebut ponsel Rasya namun lebih dulu di jauhkan dari jangkauannya sebelum sempat ia ambil.

"Eits, nanti kalau kamu berhasil om kasih kamu fotonya" tawar Rasya karena meskipun Kiki mempunyai hp, nomornya sudah di isi dengan kartu baru oleh mamanya sehingga ia tak mempunyai nomor Maudy ataupun teman-temannya. Menghubungi lewat sosial media? Ia bahkan tak punya dan tak berpikir untuk menggunakannya karena tak pernah dikenalkan oleh orangtuanya. Paling-paling hpnya dulu isinya game, yutube, dan aplikasi-aplikasi belajar.

"Kok om punya fotonya?" tanya Kiki menatap Rasya tak suka, bisa-bisanya ia tak punya satupun foto Maudy sedangkan omnya punya. Meskipun dulu ada di hpnya tapi sudah disapu bersih oleh Vivi.

"Rahasia dong, udah deh kamu belajar makan yang bener ya nanti kalau udah menguasai semuanya om kasih 2 foto Maudy" ucap Rasya tersenyum bangga.

"Jangan-jangan om suka Ody! Nggak boleh!!" Ucapnya galak

"Eh nggak nggak, Maudy kan punya kamu masa om rebut. Anti nikung-nikung club om" jawabnya mengusap pundak Kiki, cantik sih Maudy setelah ia perhatikan saat menstalk akun instagramnya, tapi usianya terlalu jauh dengannya beda 14 tahun mungkin, bisa-bisa ia disangka pedofil + masa ia nikung keponakannya kan tidak lucu bila di amuk.

"Nikung?"tanya Kiki agak bingung, memang apa hubungannya tikungan dengan merebut Maudy.

"Udah-udah nggak usah dipikirin, intinya om nggak bakalan rebut Odynya kamu, sekarang lanjut ya" Ucap Rasya membuat Kiki mengangguk sambil mencuri-curi pandang ke ponsel Rasya.

Maudy's Kiki? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang