Sesampainya dirumah.
"Assalamualaikum bu, Maudy pulang" ucap Maudy masuk ke dalam rumah sambil menggandeng Kiki.
"Waalaikumsalam, loh nak Kiki kenapa kok mukanya bengkak habis disengat tawon??"tanya Fatimah sedikit terkekeh.
"ih bibi Kiki habis nangis!"ucapnya jujur tanpa malu.
"Loh kenapa? Pasti ini kamu ya Syila bikin anak orang nangis?"tuduh Fatimah tapi memang benar si..wkwk
"Bu-bukan kok bu, yaudah Maudy masuk dulu" Ucap Maudy kabur ke kamar.
"kamu ndak di apa-apain to sama syila?"tanya Fatimah menatap Kiki yang masih berdiri di ruang tamu.
"Kiki nggak papa kok, Kiki masuk dulu ya bi"Jawabnya setelah di angguki Fatimah Kiki berjalan menuju kamarnya.
Fatimah menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua anaknya, ya fatimah sudah menganggap Kiki seperti anaknya sendiri, ia tak merasa terbebani dengan hadirnya Kiki dirumah ini.
*****
Malamnya fatimah bermaksud memesan makanan lewat ojol karena bahan untuk memasak habis dan ia lupa membelinya tapi tiba-tiba..
"Tik,tik,tik Nasi goreng!" Terdengar suara abang abang penjual nasi goreng.
Ia lantas keluar rumah memesan 2 Nasi goreng sekalian membayarnya kemudian memanggil Maudy serta Kiki untuk keluar rumah.
Mereka duduk di kursi depan rumah sambil menunggu sang penjual membuat nasi goreng. Namun ada yang berbeda dari keduanya mereka sama sama diam dan mengacuhkan satu sama lain.
"Kok sepi amat mbak kayak kuburan, lagi marahan ya sama abangnya?"tanya penjual nasi goreng kepo melihat dua insan yang membisu.
"Dia bukan abang saya"jawab Maudy.
"Oh adeknya ya mbak?"tanya bapaknya lagi.
"Muka saya emang setua itu ya pak?"tanya Maudy, gila aja muka imut bin polosnya di kira kakak.
"Emm..ekhem..nggak si mbak malah keliatan imut..hehe"jawab bapaknya terkekeh.
"Ody bukannya bujuk Kiki malah asik ngobrol sama bapak nasi goreng"Ucap kiki kesal.
"hahaha saya baru tau mas kalau nasi goreng punya bapak, berarti ada ibunya juga ya mas" sahut bapak penjual seraya terkekeh membuat Maudy ikut terkekeh.
"ih bukan itu maksud Kiki!"protes Kiki.
"Udah sih, kenapa ngambek si ki?"tanya Maudy.
"Ody masih tanya kiki? Ody nggak ngaku salah?"tanya Kiki agak ngegas.
"lah yang cewek disini siapa si"batin Maudy melihat Kiki yang sudah seperti cewek pms.
"Emm... Masalah Dean?"tanya Maudy ragu.
"Iya ngapain peluk-peluk!!"tanya Kiki ngegas.
"Em..it-itu si dean" ucap Maudy terbata "hah kok aku kayak orang lagi kepergok selingkuh" lanjut Maudy dalam hati, ia tak mengerti mengapa gagap menjawab Kiki.
"Kenapa? Ody suka sama Dean??"Ucap Kiki lagi masih dengan nada yang sama.
"Lah kok kamu ngegas si!!"tanya Maudy ikut ngegas.
"Ody beneran suka Dean? Ody nggak sayang kiki??"balas Kiki.
"Bukan gitu Ki, nanti aku jelasin tapi nggak sekarang!"ucap Maudy mencoba memberi pengertian bukannya mengerti Kiki malah salah paham.
"jadi beneran Ody suka Dean! Hiks..Ody nggak sayang Kiki lagi...hiks..Ody nggak boleh suka Dean..hiks"racau Kiki sambil mengelap air matanya.
Maudy mendekatkan kursinya ke arah Kiki, kemudian mengusap air matanya perlahan sambil menatap Kiki "Ki, denger ya apapun yang Kiki liat Kiki harus percaya sama Maudy, Maudy nggak ada apa-apa sama Dean, Maudy cuma sayang sama Kiki" Ucap Maudy yang tanpa sadar mencurahkan isi hatinya.
"Beneran?"tanya Kiki balik menatap Maudy.
"eh keceplosan astaghfirullah"rutuk Maudy dalam hati, "nggak papalah lanjutin aja udah nanggung, tahan bentar ya urat malu bentar aja pliss" lanjutnya dalam hati.
Kemudian Maudy mengangguk menjawab pertanyaan Kiki membuat Kiki melebarkan senyumnya dan berkata "Kiki juga sayang banget banget banget sama Ody"
"Yang bener?"goda Maudy menaik turunkan alisnya.
"Iya, Kiki sayang Ody Cinta Ody suka Ody"Ucap Kiki dengan muka polosnyaa membuat Jantung Maudy marathon, berdetak tak menentu. Ia bingung harus berekspresi seperti apa. Ia takut kiki salah mengartikan perasaannya dan berujung membuatnya berharap.
"Ki ja-jangan bercanda!"Ucap Maudy gugup.
"Kiki nggak bercanda Ody, disini ada nama Ody"Ucap Kiki sambil mengambil tangan Maudy dan diletakkan di hatinya.
"Ki, kamu belum ngerti Cinta, aku takut kamu salah mengartikan perasaan, perasaan kamu ke aku itu perasaan sayang karena kamu terbiasa sama adanya aku"Ucap Maudy kepada Kiki jujur saja ia takut berharap apalagi mama Kiki tak suka dengannya dan hal itu akan memperumit suasana.
"Tapi kata papa, kalau hati Kiki sakit saat liat orang yang Kiki sayang pergi sama orang lain itu tandanya cinta dan disini kiki sering sakit kalau liat Ody sama Dean ataupun temen cowok Ody" Ucap Kiki sambil menunjuk dadanya.
Ah Maudy bingung ingin menjawab Kiki bagaimana, Cinta? Ia tak bisa memastikan apakah ia cinta atau tidak kepada Kiki namun jika sayang sudah pasti ia sayang. Tapi.... Jantungnya sering berdetak tak karuan jika berdekatan dengan Kiki, apakah itu cinta? Tanya Maudy pada dirinya sendiri.
"Ody nggak cinta sama Kiki?"tanya Kiki sedih.
Maudy tak tega melihat Kiki sedih hingga tiba tiba mulut kurang ajarnya reflek berbicara "Siapa bilang Ody nggak cinta" kaget Maudy dengan ucapannya sendiri, ia reflek berbicara seperti itu karena takut Kiki menangis sedangkan Kiki langsung tersenyum sumringah.
"Jadi Ody cinta juga sama Kiki, Uh pengen peluk...."rengek Kiki ingin memeluk namun tiba-tiba...
"Mas, mbak, nasi gorengnya udah jadi dari tadi lho, tapi saya nggak tega motong keuwuan kalian saya jadi iri"Ucap Penjual nasi goreng sambil berbicara di antara Maudy dan Kiki membuat Kiki gagal memeluk Maudy.
"Bapak ganggu aja si pak"Ucap Kiki kesal.
"lah lupa kalau masih ada penjual nasi goreng, malunya ya allah tenggelamkan Maudy di samudera pasifik ya allah"batin Maudy kemudian mengambil nasi goreng dan kabur kedalam rumah.
"Eh Ody jangan tinggalin Kiki" Ucap Kiki menyusul.
"Eh mas, mbak, piring saya tuh"teriak bapaknya namun mereka tak mungkin mendengar.
"Yasudah lah ambil besok saja sambil lewat jualan, sekarang mau pulang kangen istri gara-gara liat uwu-uwuan" ucap bapaknya dengan nada gaulnya.
Maudy duduk di ruang tv sambil memakan nasi gorengnya lahap mencoba menghilangkan pikiran-pikiran yang membuatnya malu.
"Ody!"panggil Kiki yang sudah duduk disebelahnya.
Maudy tidak menoleh terus menatap tv di depannya, ia masih malu dengan kejadian tadi bisa-bisanya ia lupa ada tukang nasi goreng.
"Ih Ody kok kiki di peanutin"rengek Kiki membuat Maudy menolehkan kepalanya.
"Hah peanutin?"tanya Maudy.
"Kacangin maksudnya...hehe"jawab Kiki.
"Dasar" ucap Maudy kemudian melenggang pergi ke dapur karena nasi gorengnya sudah habis(cepet banget😧).
"Odyyyyyy!!!!! Kok di tinggalin terus!"teriak Kiki menyusul Maudy..
Pliss jan hujat paling ngga bisa bikin uwu moment, Maklumin ya kiki emang kek bocil😂, jan lupa vote & komen👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Maudy's Kiki?
Ficção AdolescenteNabrak orang tiba tiba sampai orang itu Amnesia? Oh merupakan kejadian yang tak pernah terbayangkan oleh Maudy .... Tapi apakah hal tersebut memang menjadi kesialan untuk Maudy atau keberuntungan?? "Ibuuuuuuuu!!!! tolong!!. Dia ngikutin Maudy" -Ma...