🍂26.Jihan jones🍂

511 42 6
                                    

Maudy, Jihan dan Dinda melangkahkan kakinya menuju kantin sekolahnya. Namun saat berjalan di koridor mereka melihat Pak Eja yang berjalan berlawanan arah dengan mereka.

"Mampus!" ucap mereka dalam hati.

"Puter balik aja hayuk"Ucap Jihan melirik kedua temannya.

"Hayuk lah"Ucap Dinda kemudian merangkul pundak Maudy dan Jihan untuk berbalik.

Baru saja membalikkan badannya suara pak Eja membuat mereka mematung di tempat.

"Hey, kalian bertiga!"teriak Pak Eja kemudian mendekat.

"iya, ada apa pak?"Ucap Maudy setelah mereka membalikkan badan menghadap Pak Eja.

"Tidak apa apa, saya cuma mau menyampaikan nanti ada pelajaran saya kan?"tanya pak Eja.

"Iy-iya pak"jawab Dinda gugup.

"Saya orangnya tidak suka dadakan,jadi tolong sampaikan dengan teman teman yang lain bahwa nanti saya akan mengadakan kuis mengenai materi Ujian sekolah"Ucap Pak Eja membuat mereka ingin mengajukan demo tapi sayang mereka tak seberani itu. Bagaimana bisa pak Eja mengatakan tidak mendadak jika pelajarannya saja setelah istirahat, mana mereka belum belajar lagi! Bisa bisa dapat hadiah berupa pelatihan militer dadakan.

"tapi kan kita belum belajar pak?"tanya Dinda hati hati.

"Terus kalian di rumah ngapain saja tidak belajar, ujian sekolah sebentar lagi dan saya tidak mau kalau nilai ppkn kalian sampai rendah. Mau jadi apa bangsa ini jika membela negara saja kalian tidak bisa"Ucap Pak Eja sarkas.

"Lah apa hubungannya pak?"tanya Dinda.

"Ya tentu saja ada, kalau nilai ppkn kalian jelek artinya kalian memalukan negara!"jawab Pak Eja tegas.

"iy-iya pak, nanti kami sampaikan"jawab Maudy.

"Bagus! Kalian kenapa masih disini,saya tidak tanggung jawab kalau nanti saat pelajaran saya kalian pingsan karena kelaparan"Ucap Pak Eja.

"Lah kan bapak dari tadi ngajak ngobrol"Sahut Jihan.

"Saya memberitahu bukan ngobrol. Tolong bedakan"Ucap Pak Eja membuat bola bola api muncul di mata mereka.

"Ya sudah kami ke kantin dulu ya pak"pamit Maudy.

"Ya sudah silahkan saya tidak pernah melarang"jawab pak Eja kemudian melangkahkan kakinya menjauh.

"Golok mana golok!"Ucap Jihan kesal.

Setelah itu mereka melanjutkan langkahnya menuju kantin dan Yap gara gara pak Eja mereka tidak bisa duduk di meja depan. Akhirnya mereka terpaksa duduk di meja belakang lalu memesan makanan.

Dinda duduk di sebelah Maudy sedangkan Jihan di depan mereka.

"beb kemana aja, dari tadi aku tungguin gak nongol nongol"Ucap Ares yang tiba tiba duduk di sebelah Dinda.

"iiuuww... Ngapain sih lo kesini!" Ucap Dinda tak suka.

"kangen kali"sahut Jihan.

"ih jihan kok lo tempe"jawab Ares seraya tersenyum tidak jelas.

"Ih jauh jauh lo!"Usir Dinda.

"Gak bisa beb, ibarat kamu hidung aku upilnya"jawab Ares membuat Maudy dan Jihan terbahak.

"jijik"jawab Dinda ketus.

"Tapi beneran lo beb. Aku sama kamu tu ibarat hidung sama upil, meskipun di buang tapi akan selalu muncul dan itu selamanya kayak kamu ke aku..ea!"Ucap Ares membuat Maudy dan Jihan bersorak.

Maudy's Kiki? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang