Seperti apa yang dibilang Jihan tadi pagi, kini mereka tengah di mobil Seindra untuk jalan jalan ke mall, mereka? Ya, Jihan, Maudy dan Dinda. Sebenarnya Seindra hanya meminta Jihan untuk mengajak Maudy tapi karena jihan berfikir ia akan jadi obat nyamuk ia memilih mengajak Dinda. Lumayan lah untuk merefresh mulutnya yang sudah gatal ingin menghujat Dinda, biasalah tiada hari tanpa perdebatan antara Janda vs Marjan.. Wkwk. Sebenarnya ia malas mengikuti aksi modus omnya tapi demi komisi yang di janjikan omnya ia akhirnya ikut, karena Maudy jelas mau jika ia ikut, see...ia merasa jadi orang yang paling di butuhkan di dunia ini.. Batin Jihan bangga.
Flasback
Jihan menonton tv sambil memakan cemilan andalannya, apalagi jika bukan kacang telor, yang katanya di iklan di panggang tidak di goreng. Awalnya Jihan coba coba eh sekarang kecanduan dengan jajanan satu itu.
"Ddrrtt, ddrrt"hanphone Jihan bergetar menandakan ada panggilan masuk.
"Ck, siapa sih ganggu aja"gumamnya sambil mengambil hanphonenya.
"Hallo"Ucap jihan setelah menekan tombol hijau.
"Hallo Jihan, ini om"jawab Seindra di sebrang telephone.
"iya kenapa om?"tanya Jihan
"Om mau ajak kamu jalan jalan. Gimana?"tawar Seindra.
"Beneran om?"tanya Jihan antusias.
"Iya, tapi kamu ajak Maudy yah"pinta Seindra.
"kalau cuma mau jadiin Jihan baygon mending gak usah deh om"Sindir Jihan membuat Seindra terkekeh.
"Ayolah, mau ya?"bujuk Seindra.
"komisinya?"tanya Jihan.
"Minggu om belanjain di mall"jawab Seindra malas.
"Sip lah yok berangkat,kapan Om? Sekarang? Hayuk lah berangkat"Ucap jihan antusias membuat Seindra berdecak kesal, jika urusan traktiran saja semangatnya ngalahin orang tawuran.
"Sekarang udah malem, tidur sana jangan begadang, gak baik buat kesehatan! Jalan jalannya besok pulang sekolah"jawab Seindra.
"Apa om.. Sinyalnya susah... Duh tut tut.. "Ucap jihan setelah itu mematikan telephonenya karena jika tidak segera di matikan pasti omnya akan mengomel seperti cewek pms jika menyangkut kesehatan.
Flashh back off
"Gue sama Dinda ganti baju dulu ya di mobil, lo tunggu dulu sama om gue"Ucap Jihan kepada Maudy. Karena mereka sekarang sudah turun dari mobil.
"Wait wait, lo nggak malu ganti di mobil? Ntar kalau ada anak kecil yang masih polos atau om om cabul atau kakek kakek mesum gimana!!"Ucap Dinda heboh.
"Liat noh, mata lo nggak buta kan. Tu kaca item nggak keliatan dari luar"Jawab Jihan sambil memegang kepala Dinda dan mengarahkanya ke arah mobil.
"Hehe iya"cengir Dinda.
"Tuh kan pada ganti, masa aku pake pakaian sekolah si nggak adil banget"kesal Maudy.
"Kamu beli pakaian saja di dalam"Ucap Seindra.
"Ehmm, hehe nggak usah mas. Pake ini aja nggak papa"jawab Maudy.
"Ya elah rejeki nggak usah di tolak dy, om Seindra yang bakal bayarin kok. Iya kan om?"Ucap Jihan.
"Iya saya yang bayarin"jawab Seindra seraya tersenyum.
"Eh nggak usah mas"tolak Maudy.
"Saya nggak nerima penolakan, Ayo!"Ucap Seindra kemudian menarik tangan Maudy ke dalam mall.
"Lah kita gimana om?"tanya Jihan.
"Om tunggu di butiknya mama om, nanti kalau sudah ganti baju kamu sama Dinda nyusul aja"Ucap Seindra sambil menoleh,kemudian di angguki Jihan.
"kalau tau gitu, gue gak akan bawa baju ganti"gerutu Dinda.
"Matre lo!!"Ucap Jihan.
"kalau gue matre, lo apa dong? lo kan sering porotin duit om lo!"balas Dinda.
"Gue cuma bantuin om gue,takutnya gak kepake uangnya kan sayang kalau jamuran"jawab Jihan.
"alasan lo basi Marjan"sahut Dinda kemudian masuk ke dalam mobil dan di ikuti Jihan.
*****
Dan disinilah Maudy di butik mamanya Seindra, sebenarnya Maudy tak enak tapi Seindra terus memaksanya ya inilah akhirnya, Maudy sedari tadi berkomat kamit berdoa supaya mamanya Seindra tidak berada di butik, tapi dugaanya salah kala melihat seorang wanita yang kira kira berusia 50 an lebih namun masih sangat cantik menyambutnya.
"Tumben anak mama kesini,sama cewek lagi. Calon mantu ya?"Goda Revina kepada Seindra membuat Maudy malu, Seindra menarik tangan mamanya menjauh dari Maudy.
"Mama jangan malu maluin deh"Ucap Seindra.
"lho mama kan cuma nanya, Oh jadi ini alasan kenapa kamu nggak nikah nikah ternyata calonnya masih SMA ya"Ucap Revina.
"Bentar lagi juga lulus kok"Ucap Seindra.
"lho jadi beneran itu calon mantu mama?"tanya Revina heboh.
"Eh, nggak tau lah ma tergantung dianya mau apa nggak sama Seindra. Pokoknya Seindra kesini mau pilih baju buat Maudy soalnya Seindra mau ajak jalan"Ucap Seindra.
"Oh tenang! Serahin aja sama mama"Ucap Revina setelah itu langsung pergi menemui Maudy.
Revina tergolong orang yang rempong dan heboh jadi ia sangat cerewet memilihkan pakaian untuk Maudy, apalagi pilihannya selalu jatuh pada pakaian mahal, membuat Maudy sungkan terhadapnya.
Tak lama setelah itu Jihan dan Dinda datang lalu mereka segera berkeliling mall. Di awali dengan menonton film horor kemudian berkeliling untuk belanja, tentunya Seindra yang membayarnya dan pastinya si Jihan yang paling banyak memborong barang membuat Seindra sedikit jengkel karena rencananya kan Maudy yang akan ia belikan barang barang. Setelah berkeliling cukup lama akhirnya mereka memutuskan untuk makan sebelum pulang.
"Di bayarin kan om?"tanya jihan setelah mereka duduk di salah satu tempat makan.
"iya"jawab Seindra.
Mendapat jawaban dari Sendra sontak saja jihan memesan banyak makanan, tak hanya Jihan,Dinda juga sangat bersemangat karena di traktir.Berbeda dengan Maudy yang terlihat agak sungkan.
Maudy memotong motong stiknya dengan brutal karena ia memang jarang makan makanan seperti itu.
"Lo motong stik apa mutilasi orang dy"Celetuk Dinda.
"Hehe susah"cengir Maudy.
"Ini makan punya saya, sudah saya potongin"Ucap Seindra lalu menukarkan piring stiknya.
"Eh nggak usah Mas"tolak Maudy ingin menukarkan kembali stiknya namun langsung di cegah Seindra.
"Udah nggak papa, ayo dimakan"Ucap Seindra lalu tersenyum menatap Maudy.
"Uhuk, uhuk, keselek baygon gue" Ucap Jihan menyindir.
"Kok bisa? Tenggorokan lo ada nyamuknya?"tanya Dinda ngawur.
"bukan ada, tapi memang sarangnya"sahut Seindra membuat mereka terbahak kecuali Jihan tentunya.
"Gak lucu"Ucap Jihan.
"memang, kan saya bukan pelawak jihan"jawab Seindra membuat mereka terbahak lagi Sedangkan Jihan memutar bola matanya kesal.
"Lucu banget muka lo,sumpah pengen gue museumin"Ucap Dinda.
"Jangan, di viralin aja din"sahut Maudy membuat Jihan melotot.
"haha boleh tuh"balas Dinda.
Mereka menghabiskan makanannya seraya bercanda ria, sampai tak sadar bahwa Seindra sedari tadi memperhatikan Maudy, melihat Maudy tertawa membuatnya ikut menyunggingkan senyum.
Halo, assalamualaikum....
Boleh vote & komen:)Hayo lo pilih Seindra atau Kiki??
KAMU SEDANG MEMBACA
Maudy's Kiki?
Novela JuvenilNabrak orang tiba tiba sampai orang itu Amnesia? Oh merupakan kejadian yang tak pernah terbayangkan oleh Maudy .... Tapi apakah hal tersebut memang menjadi kesialan untuk Maudy atau keberuntungan?? "Ibuuuuuuuu!!!! tolong!!. Dia ngikutin Maudy" -Ma...