🍂33.Pulih🍂

726 51 9
                                    

Heiyo! Assalamualaikum jan lupa vote & komen setelah baca😆(gratis)

Setelah Fatimah dan Maudy bersusah payah mengangkat Kiki yang pingsan ke dalam rumah, mereka dilanda panik harus berbuat apa, Fatimah mondar mandir sambil memegang kepalanya sedangkan Maudy menepuk-nepuk pipi Kiki agar bangun.

"Duh gimana dy, kok bisa si nak Kiki pingsan" keluh Ibunya sambil tetap berjalan mondar-mandir membuat Maudy pusing.

"Maudy nggak tau, tadi kita jatuh dari sepeda" jawab Maudy.

"Hah,kok bisa??"tanya Fatimah ngegas sambil menatap Maudy.

"Nanti Maudy ceritain,ini gimana bu, Maudy takut Kiki kenapa-napa"Ucap Maudy panik.

"Ponsel kamu mana,cepet cari di nudel cara mengatasi orang pingsan,cepetan!"suruh Fatimah sambil duduk.

"Hah burger?"tanya Maudy bingung.

"Astaghfirullah punya anak gaptek amat, nudel lho nak apa segel ya eh apa gusel yang buat cari segala informasi itu lho" Jawab Fatimah gemas (Maklum hp bu Fatimah masih yang pencetan yang bisanya buat sms).

"Google ibukkkk, bukan nudel"ucap Maudy membenarkan.

"iyalah ibu ngalah udah cepet ntar keburu mat- astaghfirullah" ucap Fatimah karena mulutnya tiba tiba lepas kontrol.

"Maudy ambilin minyak kayu putih aja ya" Saran Maudy kemudian langsung lari ke kamar Fatimah tanpa menunggu jawabannya.

Setelah Maudy kembali ia langsung mendekatkan minyak kayu putih ke hidung kiki berharap ia akan segera sadar.

"Coba pake kaos kaki kalau di film-film biasanya gitu kan nak"Ucap Fatimah polos.

"Ibu jangan bercanda deh ini tu lagi genting, lagian kaos kaki aku tu harum-harum semua yang ada pingsannya tambah nyenyak"ucap  Maudy pd.

"Halah , kalau wangi kenapa sabun cuci selalu habis setelah kamu nyuci kaos kaki"Cibir Fatimah.

"Hehe, yakan aku bantuin ibu takutnya sabunnya gak abis terus mubazir" elak Maudy.

"Oh pinter ngeles ya sekarang"Ucap Fatimah sambil mendekatkan tangannya ke telinga Maudy bermaksud menjewer, namun Maudy memundurkan badanya.

"Ampun, ampun kanjeng ratu"pinta Maudy sambil mengibas-ngibaskan tangannya menghalau Fatimah yang berniat menjewernya. Tiba tiba..

"Eghh"erang Kiki sambil membuka matanya perlahan.

Hal pertama yang di lihat Kiki yaitu seorang gadis dengan sepasang mata bulat, hidung tidak mancung dan tidak pesek, pipi agak tembem dengan rambut hitam agak panjang yang menatapnya dengan mata panik, 'cantik' itulah yang Kiki ucapkan dalam hati saat melihat Maudy dari pingsannya.

"Eh, ada yang sakit gak Ki?"tanya Maudy

Kiki menggelengkan kepalanya, masih agak bingung dengan semua informasi yang  memenuhi otaknya.

"Alhamdulillah"ucap Maudy dan Fatimah bersamaan.

"Ibu bikinin teh anget dulu ya"ucap Fatimah kemudian melenggang ke belakang.

"Kamu beneran gak papa kan ki?"tanya Maudy memastikan.

"Kiki gak papa"jawab Kiki seraya tersenyum.

"Syukur deh kalau kamu gak papa"ucap Maudy sambil menghela nafasnya lega.

Setelah itu fatimah datang kemudian menyuruh kiki meminum tehnya dan menyuruhnya istirahat di kamar.

Kiki berbaring di kamarnya sambil mencerna ingatan ingatan yang telah kembali, yap ingatan Kiki telah kembali. Ia ingat siapa ia sebenarnya, namun ia takut jika ada yang tau bahwa ingatannya telah pulih ia akan kembali ke rumah besarnya dan meninggalkan Maudy. Ia tak mau kejadian seperti sebelumnya terulang dimana ia tidak bisa keluar dari rumah dan bahkan tidak diperbolehkan bertemu Maudy.

Maudy's Kiki? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang