🍂18.Dean,Seindra or kiki? 🍂

509 48 2
                                    

Maudy melangkahkan kakinya di koridor sekolah. Meskipun hari ini hari senin,ia tetap menebarkan senyumnya sepanjang koridor,membuat beberapa orang tersenyum membalasnya.

Saat akan memasuki kelasnya ia tak sengaja melihat dean yang sedang duduk di depan kelasnya bersama teman temanya yang berjarak sekitar satu kelas dari kelas Maudy. Maudy mengurungkan niatnya untuk masuk, ia berjalan ke arah dimana dean duduk.

"Dean!"panggil Maudy saat sampai di depanya.

"Eh iya, kenapa dy?"tanya Dean.

"Aku mau balikin topi. Makasih dan maaf ya gara gara aku,kamu di hukum"Ucap Maudy penuh sesal sambil menyerahkan topi Dean.

"Jadi minggu lalu lo di hukum gara gara nolongin cewek!!"Ucap Zain heboh.

"Wih, ternyata cewek lo anak ips de, pantes lo nggak pernah ikutin ajaran si fakboy Zain buat godain cewek di kelas"Sahut Jito.

"Mau gue santet lo?"Ucap Zain tak terima di katakan fakboy.

"Kalau bapak gue ustad mau apa lo!!"balas Jito menantang.

"Lah bapak lo kan peternak sapi"Ucap Zain bingung.

"Emang!!"balas Jito lalu tertawa terbahak bahak.

"Kampret lu!!"Ucap Zain kesal.

"Berisik!!"Ucap Dean karena dua orang tadi malah berdebat.

"Sorry ya dy, mereka emang rada gak waras. Dan soal topi, tenang aja anak cowok di hukum mah biasa"ucap Dean kepada Maudy.

"tetep aja gak enak. Tapi sekali lagi makasih ya!"Ucap Maudy kali ini dengan tersenyum.

"iya sama sama, ya udah ke kelas gih, bentar lagi upacaranya di mulai"Ucap Dean sambil mengacak rambut Maudy pelan, membuat Maudy kesal karena rambutnya sedikit berantakan.

"Weh si Dean udah jadi bucin"celetuk Jito membuat tatapan Dean menghunusnya.

"Ya udah, aku ke kelas dulu ya!"pamit Maudy lalu melangkahkan kakinya menjauh dari mereka.

"Eh tunggu, kita belum kenalan cantik! "teriak Zain membuat kepalanya terkena jitakan Dean. Maudy sempat menoleh ke belakang namun dean menyuruhnya tak menghiraukanya.

"posesif amat sih, kenalan aja gak boleh"gerutu Zain sambil mengusap usap kepalanya yang terkena jitakan Dean.

"Gak perlu!"Ucap Dean ngegas.

"Emang dia beneran pacar lo?"tanya Jito kepo.

"Bukan, tapi gue suka sama dia"jawab Dean santai.

"Udah gue duga"celetuk Zain.

"Kenapa gak lo tembak aja?"tanya Zain yang di angguki Jito.

"Gue takut di tolak kalau seandainya dia gak suka sama gue"jawab Dean membuat Zain tertawa terbahak bahak.

"Hahaha...seorang atlet karate takut di tolak cewek.. Hahaha..sumpah perut gue mules dengernya!"tawa Zain membuat Dean menatapnya tajam.

"Jadi lo lebih takut mati daripada ditolak cewek?"tanya Jito

"Apa hubunganya Gito!!"sahut Zain tak mengerti.

"nama gue Jito bukan Gito!! Ya ada, kan dia sering tu tanding karate berarti gak takut mati dong!"jawab Jito yang di angguki Zain.

"Jadi lo berdua doain gue mati kalau tanding!!"Ucap Dean menatap tajam mereka.

"Eh eng-ng-
Ucapan jito terhenti kala seorang guru memanggil mereka.

"Hei kalian bertiga, bukannya upacara malah mojok!! Cepetan ke lapangan!!"teriaknya membuat mereka langsung berlari kelapangan sebelum kena hukum.

Maudy's Kiki? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang