🍂32.Ingatan🍂

618 50 11
                                    

A-aku ma-"

"Ody!!"seru seseorang memotong ucapan Maudy sambil berlari ke arahnya dan sudah bisa di pastikan itu siapa.

Maudy dan dean menoleh ke arah kiki.
"Ayo pulang~" rengek kiki sambil menarik lengan baju Maudy.
"Bentar ki aku mau ngomong dulu sama dean" jawab Maudy membuat kiki kesal.

"ih gak mau tau,pokoknya pulang~"paksa kiki membuat Maudy menghela nafasnya pasrah sambil melirik dean.

"udah gapapa dy kalau kamu mau pulang dulu"ucap Dean seraya tersenyum, Maudy membalas tatapannya dengan wajah meminta maaf karna ia sudah di seret pergi oleh Kiki.

Dean menatap mereka dengan senyuman namun hanya sebentar karena senyumnya langsung memudar kala Maudy sudah tak terlihat dan digantikan dengan  pandangan kosong ke arah Maudy pergi.

"Gue terima apapun keputusan lo dy"Ucap Dean lirih kemudian berjalan meninggalkan taman.

"Woy bang! Lo di tolak?"tanya Dian saat melihat muka abangnya yang lusuh seperti seragamnya saat ini. Dean tak menjawab dan langsung melanjutkan langkahnya melewati adik kembarnya.

"ck, yaelah bang baru di tolak aja muka lo udah kayak cucian basah apalagi di tinggal nikah gila kali...haha"tawa Dian sambil mengikuti langkah Dean.

"Jduk" kepala Dian menabrak punggung Dean karena Dean berhenti mendadak.

"Argh...apaan sih lo bang sakit tau pala gue!"Ucap Dian kesal.

"Jaga omongan lo dek"kesal Dean karena ucapan ngawur adiknya lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Ea ea cembukur ni ye"goda Dian.

"Diem lo!"kesal Dean

"cembukur tanda cinta,marah tandanya sayang kalau curiga it-

"Diem atau gue sleding lo dek"ucap Dean menghentikan ocehan adiknya yang menurutnya unfaedah tapi fakta..wkwk😂

"Hayuk bang gue jabanin, udah lama gue pengen ngetes kemampuan gue sama lo"jawab Dian menggebu-gebu.

"Udah cepet pulang"Ucap Dean lalu melangkahkan kakinya cepat.

"Ih ayo bang gue pengen tanding sama lo" paksa Dian seraya memegang lengan kakaknya.

"Ogah"sahut Dean

"Cepet bang gue rela di sleding kalau lo mau lampiasin rasa sakit lo habis di tolak"kekeh Dian seraya menarik narik lengan kakaknya.

"Gila lo dek"jawab Dean.

"Cepet bang serang gue"

"Ogah"

"Bang sleding gue,kalau perlu tonjok bang"

"Ogah"

"Bang!!"teriak Dian kesal

"Apaan sih dek cepet naik motor"perintah Dean karna ia sudah menaiki motornya.

"Sebel gue sama lo bang!"ucap Dian kemudian naik ke motor kakaknya.

"dimana-mana adek pengennya di manja-manja sama kakaknya lah adek gue minta di tonjok emang gesrek otaknya"monolog Dean dalam hati.

                            ******

Di sisi lain, seperti biasanya Kiki membawa sepedanya dengan Maudy duduk di belakangnya. Maudy hanya diam sedari tadi karena ulah Kiki yang menyeretnya paksa kan jadinya ia tak bisa menjawab dean secara langsung, ia tidak ingin membuat Dean berharap pada orang yang salah. Ya Maudy akui ia orang yang salah untuk di cintai orang sebaik Dean, karena menurut Maudy, Dean itu paket komplit tapi yah mau bagaimana lagi ia tak mempunyai perasaan khusus kepada Dean ditambah lagi ia sedang menjalankan amanah bapaknya untuk tidak berpacaran. Mungkin jika diperbolehkan ia akan pikir-pikir lagi untuk menerima Dean karna kata orang jawa "Witing tresno jalaran soko kulino" cinta datang karena terbiasa, bisa saja kan ia jatuh cinta pada Dean karena sikapnya.

Maudy's Kiki? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang