🍂8.Perusuh🍂

1K 99 0
                                    

Pagi Ini Maudy sedang di pusingkan oleh tingkah Kiki yang ngotot ingin menemaninya latihan karate lebih tepatnya mendampingi adik kelasnya latihan karate karena pelatihnya sedang cuti karena kecelakaan. Ia sempat menjuarai lomba karate tingkat provinsi saat kelas Xl,meskipun kalah dalam tingkat nasional tapi ia tak pernah bersedih baginya kalah menang itu biasa.

Oleh karena itu, sekarang Ia dipercaya membimbing ekskul karate di sekolahnya setiap hari sabtu. Tak hanya ia, dua temannya dari ekskul karate Dian dan Dean juga ikut membantunya. Mereka juga sering mengikuti perlombaan karate sepertinya saat kelas Xl.Ngomong ngomong soal Dian dan Dean mereka itu kembar tapi berbeda jenis kelamin, Dian perempuan dan Dean laki laki.

Oke balik lagi ke masa sekarang kini Maudy sedang membujuk Kiki untuk menyerahkan sepedanya, karena dari tadi Kiki memeluk sepedanya dan enggan melepasnya jika Maudy tak mengajaknya ke sekolah.Benar benar childish menurut Maudy.

Karena kesal Maudy akhirnya menarik narik badan kiki dari sepedanya,bukannya lepas ia malah mengeratkan pelukanya pada sepeda berwarna abu abu milik Maudy.

"Ki udah dong,aku tu mau berangkat.Udah jam 9, ntar telat" bujuk Maudy karena usaha menarik badan kiki tak berhasil, bisa saja ia menggunakan jurus karatenya tapi ia tak mau di cap menganiaya anak orang.

"Ya makanya Kiki ikut ya"mohonnya dengan menampilkan wajah memelasnya yang sebenarnya sangat ingin Maudy hajar. Wkwk

"Gak bisa Ki, Aku tu mau ngajarin anak anak bukan mau jalan jalan. Ntar kamu malah gangguin lagi"Ucap Maudy kesal kemudian melipat tangannya di depan dada.

"Kiki janji gak akan ganggu, Kiki bosen tau di rumah terus. Ikut ya, ya" mohonnya lagi dengan mata berkaca kaca.

Jika sudah begini terpaksa Maudy mengijinkanya ikut, daripada nantinya harus menenangkanya karena menangis. Itu akan membuat waktunya terbuang sia sia dan akhirnya tidak jadi pergi ke sekolah.

"Ya udah Sana ganti"Ucap Maudy akhirnya. Untungnya Baju baju almarhumah bapaknya pas di badan Kiki, karena memang dulu badannya hampir sama dengan Kiki jadi ia tak perlu membuang uang untuk membelikanya baju.

"Beneran? Makasih ody"ucapnya girang sambil memeluk Maudy.

Maudy yang dipeluk tiba tiba hanya kaget dan mematung namun setelah  sadar ia langsung melepaskan pelukanya.

"Bukan muhrim, jangan peluk peluk!!" teriak Maudy sambil memelototkan matanya ke arah Kiki.

"Hehe, maaf Kiki masuk dulu buat ganti, pokoknya Maudy harus tunggu ya! Cuma 5 menit kok" Ucap Kiki kemudian berlari masuk ke rumah.

Ternyata benar hanya 5 menit Kiki sudah kembali keluar rumah dengan pakaian yang berbeda dari sebelumnya. Ia memakai kaos berwarna krem dan jeans hitam tak lupa memakai topi berwarna hitam dengan gambar cikal kelapa. Yap itu adalah topi pramuka milik almarhumah bapaknya karena selain guru bahasa Indonesia,ia juga pembina pramuka dulunya.

Sebenarnya Maudy ingin tertawa melihat Kiki memakai topi itu karena bukannya terlihat berwibawa seperti bapaknya dulu, ia malah terlihat seperti anak SD yang akan berangkat pramuka,apalagi ia menggendong ransel kecil miliknya. Padahal Maudy sudah menggendong tas sekolahnya.

What?? Untuk apa ia membawanya, Entahlah Maudy tak tahu.Biarkan saja yang penting ia tak mengganggunya nanti,Semoga saja ya!!. Wkwk

Setelah itu mereka berdua berangkat dengan sepeda kesayangan Maudy dengan Maudy duduk di belakang seperti biasa.

Sekitar 20 menitan ia sampai di sekolahnya. Ya,  20 menit karena Kiki membawa sepedanya pelan, jika cepat mungkin hanya 15 menit.

Maudy bergegas turun lalu berjalan masuk ke sekolahnya di ikuti Kiki di belakangnya. Ia terus berjalan sampai akhirnya sampai di ruangan khusus untuk ekskul karate, disana ia melihat Dian dan Dean sedang mengajar.Ia lantas pergi ke ruang ganti untuk memakai dogi nya (seragam karate).Sedangkan Kiki ia suruh duduk di tempat duduk yang memang tersedia disana.

Setelah menggantinya ia bergegas menghampiri Dean yang terlihat mengawasi Dian mengajar.

"Dean, Maaf aku telat"Ucap Maudy tak enak.

"Gak papa kok, yang penting lo dateng"Ucap Dean seraya tersenyum.

"Perhatian perhatian!"Ucap Dean lantang membuat mereka yang sedang berlatih menghentikan aktivitasnya.

"Karena Maudy udah datang, yang kelas X berlatih Zuki/pukulan dengan  Dian sedangkan kelas Xl berlatih bertanding dua dua ,tapi sebelum itu Gue dan Maudy akan mencontohkan terlebih dahulu" Ucap Dean keras, membuat mereka mengangguk kemudian memisahkan diri antara kelas X dan Xl.

Kelas Xl mulai duduk dan membuat lingkaran. Maudy dan Dean sudah berdiri saling berhadapan kemudian membungkuk sambil mengucapkan "osh" setelah itu mereka mulai saling menatap dan mengeluarkan gerakan gerakan karate namun baru saja Dean akan menyerang Maudy tiba tiba Kiki masuk ke dalam lingkaran dan berdiri di depan Dean.

"Jangan pukul Ody"Ucap Kiki marah sambil menatap tajam Dean.

"Lo siapa?"tanya Dean bingung.

"Pokoknya gak boleh pukul Ody, kalau mau pukul ayo lawan Kiki" Ucap Kiki sambil mengepalkan dua tanganya ke depan.

"Kiki apaan sih, minggir nggak! Aku mau tanding" Usir Maudy

"Gak boleh!! Kalau cowok tu lawannya cowok bukan cewek!!"teriak Kiki

"Kita tu lagi latihan Kiki!!" Ucap Maudy penuh penekanan,sedangkan anak anak kelas Xl yang menontonya hanya bingung menatap mereka.

"Ya udah, lo aja yang jadi lawannya"Tawar Dean kepada Kiki.

"Siapa takut"Ucap Kiki sambil melipat tangannya di depan dada.

"Gak usah dengerin dia Dean, kamu lawan aku aja.Dia gak bisa karate"Ucap Maudy sambil menatap Dean memohon.

"Aku bisa Ody!"kekeh Kiki ingin melawan Dean.

"Udah kak Maudy, Biarin aja dia lawan Kak Dean"Ucap Ivan salah satu anggota ekskul.

Maudy hanya menghembuskan nafasnya pasrah, kemudian mengangguk. Setelah itu Kiki dan Dean bertanding,Maudy sempat kaget karena Kiki ternyata bisa karate tapi tetap saja ia kalah dari Dean yang notabennya sabuk Hitam.

"Kiki belum kalah"Ucap Kiki yang duduk terkapar karena terkena tendangan Dean.

"Udah lah Ki, Kamu minggir aja ya"bujuk Maudy.

"Gak mau, Ody dia curang pokoknya dia curang!!"kesal Kiki sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Maaf, tapi gue gak pernah curang. Bener kan temen temen?"tanya Dean kepada anak anak yang melingkar.

"Iya"sahut mereka serentak.

"Kalau udah kalah ya terima aja"sahut salah satu anak.

"Kiki nggak kalah!!"teriaknya kemudian berdiri hendak menyerang Dean,namun pergerakanya terhenti karena Maudy membawanya keluar ruangan.

"Ki apaan sih, kamu ganggu nggak!! Aku tu mau latihan!! Aku nyesel ngijinin kamu ikut!!"Bentak Maudy saat mereka sudah di luar.

Kiki berkaca kaca karena itu pertama kalinya Maudy membentaknya.

Ia lantas berlari menuju gerbang keluar sekolah Maudy, Maudy yang melihatnya lantas menghela nafasnya berat kemudian kembali masuk untuk meminta ijin pulang dan meminta maaf kepada Dean dan teman teman ekskulnya. Untungnya mereka mengerti dan mengijinkanya pulang.

Assalamualaikum hay
Jangan lupa vote and komen. 😄😄

Jangan lupa juga follow hahaha😁

Maudy's Kiki? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang