"Tring, tring "Suara handphone berdering menandakan sebuah chat masuk.
Candra yang sedang berkutat dengan laptopnya lantas mengeceknya. "Rasya"Gumamnya saat membaca nama si pengirim,lalu membukanya.
Rasya : Gimana Mas, si Ari jadi kan nanti kesini?
Candra mengerutkan dahi bingung, bukannya Ari sudah di antar ke rumah Rasya minggu lalu? Kenapa Rasya bertanya padanya. Ia lantas menelphon.
"Hallo Mas"Ucap seorang laki laki di seberang telephon.
"Hallo sya, Maksud kamu apa chat Mas kaya gitu?"tanya Candra bingung.
"Lah katanya si Ari sementara mau tinggal sama Aku, jadi kan hari ini? Mas kan bilangnya hari senin"Ucap Rasya."Jadi Ari nggak sama kamu? Si mijo udah ngantar Ari dari minggu lalu"Ucap Candra dengan nada mulai khawatir.
"loh aku kira minggu ini bukan minggu lalu. Terus Arinya kemana?"tanya Rasya ikut khawatir.
"Minggu ini Vivi selalu hubungi kamu, tapi nomormu gak pernah aktif"Ucap Candra.
"Maaf kemaren kemaren hpku rusak,ini baru saja di perbaiki"ucap Rasya menyesal.
"Ya sudah, mas bakalan kerahin semua bodyguard buat cari Ari, kamu jangan kasih tau kakakmu dulu takutnya dia shock. Nanti kalau sudah ketemu mas yang akan kasih tau Vivi"Ucap Candra santai namun sebenarnya sangat khawatir.
"Aku bakalan bantu cari mas,tenang aja.Ari pasti bakal ketemu"timpal Rasya.
"Ya sudah, mas tutup dulu telphonenya"setelah menutup panggilan, Candra menghubungi orang orang kepercayaanya untuk mencari anaknya. Ia memijit pelipisnya pusing memikirkan bagaimana keadaan anak manjanya di luar sana. Apalagi jika Vivi sampai tau pasti ia akan shock dan menyalahkan supirnya si mijo.
*****
Seperti biasanya Maudy berangkat sekolah di antar oleh Kiki menggunakan sepeda. Dan seperti biasanya juga sepanjang perjalanan Kiki akan bercerita mengenai hal hal yang sangat sangat tidak penting untuk Maudy seperti menangis karena nonton film kartun, apanya yang di tangisin coba? Film kartun kan gak ada sedih sedihnya yang ada malah tingkah tingkahnya yang konyol. Katanya kasihan karena patrik dalam serial spongebob tak pernah pintar. Hmm itu memang karakternya seperti itu bambang!! Pikir Maudy gemas dengan segala tingkah Kiki,ingin sekali ia ulek Kiki dengan cobek supaya halus jadi sambal setelah itu jual biar dapat uang.. Haha sungguh terlalu.
Setelah sampai di sekolahnya Maudy segera turun dan masuk ke gerbang sekolahnya yang sebentar lagi akan di tutup.
Maudy memasuki kelasnya yang terlihat ramai karena para siswa sedang bersiap siap untuk mengikuti upacara bendera. Ia menaruh tasnya kemudian membukanya untuk mengambil topi osisnya tapi yang terlihat hanya buku pelajaran yang berjajar rapi. Ia terus mencari topi dalam tasnya membuat dua orang di depannya heran.
"Lo cari apaan si dy?"tanya Jihan.
"Aku lupa bawa topi!!"Histeris Maudy karena hampir 3 tahun sekolah di SMA Cendrawasih ia tak pernah di hukum.
"Wah...abis lo sama pak Eja"Ucap Jihan menakut nakuti.
"Tolongin dong, aku gak mau ngalamin adegan horor"ucap Maudy khawatir karena Pak Reza atau sering di panggil Pak Eja yang merupakan guru Ppkn akan sangat sangat menyeramkan jika menyangkut kedisiplinan.
"jangan nakut nakutin Maudy lo,Maudy gak bakal kenapa napa kok paling cuma di suruh PBB seharian!"sahut Dinda dengan entengnya.
"PBB ala tentara militer maksud lo?"tanya Jihan yang di balas tawa oleh Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maudy's Kiki?
Teen FictionNabrak orang tiba tiba sampai orang itu Amnesia? Oh merupakan kejadian yang tak pernah terbayangkan oleh Maudy .... Tapi apakah hal tersebut memang menjadi kesialan untuk Maudy atau keberuntungan?? "Ibuuuuuuuu!!!! tolong!!. Dia ngikutin Maudy" -Ma...