🍂42.Beda?🍂

183 32 4
                                    

Tak kasih bonus pictnya mas pacar😇
Selamat membaca!!!

Jika dulu saat Kiki di bawa pulang oleh keluarganya Maudy hanya menganggap kekosongannya karena tidak terbiasa tanpa adanya Kiki, namun sekarang Maudy menyadari bahwa tanpa Kiki semuanya terasa kurang. Jika hanya untuk sementara kenapa sampai terbiasa? jika akhirnya berpisah kenapa meninggalkan rasa? karena pada akhirnya semua mengarah pada kesimpulan yang sama yaitu luka.

"Woy!!" teriak Dinda yang baru masuk kelas membuat Maudy terlonjak dari lamunanya.

"Ketahuan lo, pasti ngelamunin Kiki kan?" Tanya Dinda setelah duduk di bangkunya.

"Hmm...aku takut Kiki lupain aku Din, yah meski sebelum amnesia Kiki emang nggak kenal aku, tapi aku nggak mau moment yang selama ini kita bangun terlupakan begitu aja" jawab Maudy jujur.

"Betul juga si, apa kita samperin aja ke rumahnya?" Usul Jihan yang tiba-tiba nongol di samping.

"Eh jihannam, nakutin aja lo kayak jailangkung" Sewot Dinda yang kaget jihan tiba-tiba muncul.

"Ssttt, diem lo Janda" Ucap Jihan sambil meletakkan jarinya di bibir Dinda.

"Mana berani, bisa-bisa belum masuk udah di usir"Jawab Maudy sedih.

"Temuin diem-diem aja gimana?" Usul Dinda.

"Gimana caranya beg*, pasti rumah sultan ketat penjagaannya" celetuk Jihan.

"lo masih chatan sama Kiki nggak?" Tanya Dinda kepada Maudy.

"Nomer aku di blokir, mungkin mamanya yang ngelakuin" Jawab maudy.

"Gercep juga ya mak lampir" gumam Dinda.

"Oh gue ada ide, minta nomornya Kiki dong!" lanjutnya.

"Wah, mau nikung temen lo Janda?" tuduh Jihan.

"Enak aja, udah pokoknya gue minta" Jawab Dinda lalu merebut ponsel Maudy.

Setelah itu mereka berbisik-bisik guna mendengarkan rencana Dinda sambil mengangguk-angguk, entahlah akan berguna atau tidak kita lihat saja nanti.

"Sekolah buat belajar, bukan buat ngerumpi!!" Ucap pak Eja/Eza yang tiba-tiba sudah ada di kelas. (ada di chapter-chapter awal pak eja alias pak eza kalau kalian ingat yaitu guru ppkn yang suka ngasih hukuman berupa latihan militer)

"Loh pak, kok udah masuk?" tanya Dinda.

"Masih muda kok udah tuli" Ucap pak Eza.

"Maksudnya apa ya pak?" tanya Jihan yang jiwa bar-barnya muncul seketika.

"Kalian! Bel sudah berbunyi masih aja ngerumpi! Kalian pikir ini klub arisan?"tanya pak Eza ngengas.

"Maaf pak" Jawab Maudy yang masih menginginkan kehidupan damainya.

"Hmm yasudah berdoa dulu" ucap pak Eza yang moodnya sedang naik turun seperti cewek pms.

                             *****

Beberapa jam kemudian...

"Dean, dean!!" Seru Dinda di kantin.

"Iya?" jawab Dean sambil menoleh.

"Di cariin Maudy" Ucapnya.

"Plak!" geplak Maudy di bahu Dinda.

"Nggak de, si Dinda bercanda" Jawab Maudy.

"Oh ya, sabtu besok jangan lupa latihan ya dy" Ucap Dean menghampiri meja Mudy dkk.

"Oke siap!" jawab Maudy melayangkan senyumnya membuat Dean mengacak rambutnya gemas kemudian berjalan keluar dari kantin.

Maudy's Kiki? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang