Halo
.
.
.
.
Happy ReadingHari ini hari terakhir ujian sekolah dan setelah itu mereka akan bebas tinggal menunggu hari kelulusan karena tidak ada UN. Yah tapi ini bukan akhir namun merupakan sebuah awal karena setelah itu ia harus melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi, itupun jika ia beasiswanya lulus. Jika tidak? Ya mungkin ia akan bekerja agar tidak membebani ibunya, Pikir Maudy.
"Hari ini terakhir ujian kan ndok?" tanya Fatimah.
"Iya bu, doain ya biar Syila ngerjainnya lancar dan mendapat hasil yang memuaskan" Ucapnya.
"Tanpa kamu minta juga ibu pasti doain" jawab Fatimah seraya mengelus pundak Maudy.
"Yaudah, Syila berangkat ya" pamitnya kemudian mencium tangan Fatimah.
"Iya hati-hati, Jangan galau terus mikirin nak Kiki nanti jatuh lagi" ledeknya karena masih ingat kejadian beberapa hari lalu dimana tiba-tiba anaknya menangis karena jatuh dari sepeda dan setelahnya ia tau kalau ternyata anaknya gamon dengan Kiki. Darimana ia tau kata 'gamon'? itu ajaran gadis-gadis yang bekerja satu pabrik dengannya.
"Ih nggak ya bu, yaudah assalamualaikum" Ucapnya kemudian melanjukan sepedanya meninggalkan pekarangan rumahnya.
"Waalaikumsalam, dasar anak muda" ucap Fatimah menggeleng kemudian menutup pintu rumahnya untuk bersiap berangkat kerja.
*****
Sesampainya di sekolah, Maudy memarkirkan sepedanya seperti biasa kemudian berjalan menuju kelas dimana tempat ia ujian.
Mungkin sudah lelah belajar dan ingin cepat usai dengan banyaknya soal-soal rumit membuat para siswa banyak yang tidak belajar di hari terakhir terbukti dari ada yang celingak-celinguk kanan-kiri, kode-kodean dengan jari, pura-pura ijin ke toilet, bodo amat yang penting silang indah dan tentunya memanggil-manggil siswa pintar sampai mulut berbusa karena pura-pura tuli.
(pasti disini ada tipe kalian kan?😝)Dan ketika ujian selesai mereka semua menghela nafas lega, sudah berakhir penderitaan mereka setelah seminggu lebih berkutat dengan soal-soal yang bisa membotakkan kepala.
"Nanti sore jadi kan?"tanya Maudy yang sedang berjalan di koridor bersama dua sahabatnya.
"Aman, udah gue hubungi"jawab Jihan.
"Kok gue deg-degan yah" Ucap Dinda gugup.
"Rileks..bayangin aja lo lagi berenang di pantai" Ucap Jihan merangkul Dinda.
"Gue nggak bisa berenang elah, yang ada panik karena tenggelam" Ucap Dinda sewot.
"Oh ya lupa..haha"tawa Jihan ketika mengingat bahwa Dinda tak bisa berenang membuat pikirannya kembali ke masa lalu dimana mereka pernah berenang bersama dan dengan paniknya Dinda teriak-teriak tidak jelas setelah di dorong oleh ia dan Maudy padahal kolamnya hanya sebatas dadanya. Setelah itu ia malu sendiri karena menjadi perhatian pengunjung, sedangkan pelakunya? Kabur sambil tertawa puas..wkwk
"Udah santai, nanti kita temenin" Ucap Maudy membuat Dinda mengangguk.
Dan jeng-jeng! disinilah mereka.......
Duduk bertiga disebuah cafe, menunggu seseorang yang mereka nanti.
Ares memasuki kafe sendiri kemudian menghampiri ketiga cewek tersebut. Ya orang yang ditunggu yaitu Ares karena seperti janji Dinda ia akan meminta maaf kepada Ares.
"Berhubung kakandanya udah dateng, kami permisi adinda"Ucap Jihan menggeret Maudy untuk berdiri dan duduk di meja lain.
"Eh woy temenin" Ucap Dinda sambil menjangkau Maudy namun terlambat karena lebih dulu di bawa kabur Jihan.
"Kita pantau" ucap Maudy sambil menggerakkan bibirnya tanpa suara.
"Ekhm..."Dehem Dinda gugup tak berani menatap Ares yang duduk di depannya.
"Sial gue udah kaya mau nembak orang aja" lanjutnya dalam hati.
"Kenapa?"tanya Ares menatap Dinda.
"Gu-gue.....
"Guemintamaafsamalo"ucapnya cepat tanpa jeda.
"Buat apa?"tanyanya.
"Ma-maaf kalau selama ini gue keterlaluan sama lo, abisnya si lo rese banget jadi orang" Ucap Dinda.
"Lo nggak ikhlas?"tanya Ares lagi.
"Eh maaf maksud gue tingkah lo kadang buat gue risih tapi ya gue nggak benci lo" jawab Dinda.
"Ya sekarang bagus dong gue udah nggak ganggu lo lagi, ini kan yang lo mau" Ucapnya.
"Ya-ya iya si tapi kata-kata gue pas ultah mungkin keterlaluan dan maaf soal hadiah lo yang gue buang"
"Tapi suer gue udah cari tapi nggak ada yang nemuin di kelas"lanjutnya.
"Ini?" ucap Ares sambil menunjukkan kalung yang waktu itu dibuang Dinda.
"Kok ada di lo?" tanya Dinda.
"Hemm...Gue mau maafin lo asal.....
Ucap Ares menggantung kalimatnya."Asal apa?" kepo Dinda.
"Be my girl?" Ucap Ares berbisik membuat Dinda deg degan dibuatnya.
"Hah" cengo Dinda.
"Ini terakhir kalinya gue nanya lo, kalau emang nggak ada kesempatan ya udah, gue bener-bener bakal ngejauh dari hidup lo" Ucap Ares.
"Bukannya lo udah punya cewek?" tanya Dinda dengan raut agak kesal mengingat ia pernah melihat Ares di datangi cewek saat di kantin dan terlihat dekat.
"Hah? Siapa?" tanya Ares balik.
"Ya yang di kantin" jawab Dinda.
"Bukan, itu anak cheerleaders yang nanya butuh cheerleaders nggak buat pertandingan futsal sama sekolah sebelah" jawabnya.
"Oh" ucap Dinda.
"Lo cemburu?"
"Gue cemburu? Ya kali" mana mungkin ia cemburu ia hanya bertanya.
"Ngaku lo!"
"Ih nggak ya, pd lo!"
"Jadi gimana?" tanya Ares.
Dinda mengangguk, lalu membenamkan kepalanya dilipatan tangan. Ia malu....tapi ia ingin memberikan Ares kesempatan, jika nanti ternyata ia tidak menyukai Ares ya sudah putuskan saja, pikirnya. (Awas ntar bucin).
"Ah..makasih beb, akhirnya gue nggak jomblo" Ucap Ares girang sambil teriak nggak jelas. Hilang sudah image coolnya yang beberapa waktu lalu ia pertahankan.
Setelah itu Ares berterimakasih kepada Maudy dan Jihan karena berkat idenya Dinda mau menerimanya. Idenya?? Ya ternyata selama ini Ares hanya acting pura-pura tidak peduli lagi dengan Dinda dan pura-pura cuek, ini semua berkat ide Maudy dan Jihan yang merasa Dinda perlu disadarkan perasaannya sebelum terlambat.
Selama ini sebenarnya Ares sangat menahan diri untuk tidak mengganggu Dinda tapi ya bagaimana lagi demi kelancaran rencananya.
Dan setelah Dinda mengetahui hal tersebut ia ngambek dan mendiamkan ketiga orang tersebut selama seminggu sehingga berakhir dengan berbagai macam bujukan, rayuan dan paksaan akhirnya Dinda mau memaafkan dengan syarat di traktir belanja. Dasar!
Jangan lupa votment...
Biar semngat upnya! Hwe hwe hwe.
Salam sayang dari aku😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Maudy's Kiki?
Novela JuvenilNabrak orang tiba tiba sampai orang itu Amnesia? Oh merupakan kejadian yang tak pernah terbayangkan oleh Maudy .... Tapi apakah hal tersebut memang menjadi kesialan untuk Maudy atau keberuntungan?? "Ibuuuuuuuu!!!! tolong!!. Dia ngikutin Maudy" -Ma...