Hari ini Kiki tampak berseri, senyumnya dari tadi tak luntur dari wajahnya.Apalagi kali ini tampilannya lebih keren dari biasanya, ia memakai hoody hitam milik Maudy yang kebesaran jika dipakai maudy dan celana jeans berwarna putih tapi sayang, ia memakai sepatu guru berwarna hitam milik ayah maudy. Sehingga tampilannya sangat tidak nyambung, sebenarnya ada si sepatu ayahnya berwarna putih untuk berpergian tapi kotor karena terlalu lama di simpan. Jadilah Kiki memakai sepatu hitam guru karena hanya di lap langsung bersih.
Kini mereka sedang duduk di ruang tamu menunggu jemputan Jihan yang katanya akan datang jam 9, tapi sekarang sudah jam 09.30 belum ada tanda tanda mobil berhenti di pekarangan rumahnya.
Kiki menatap Maudy sambil tersenyum lebar,
"Kenapa ki?"tanya Maudy karena ditatap aneh oleh Kiki.
"Ody cantik"ungkapnya dengan malu malu.
"Jadi kemaren kemaren aku gak cantik gitu?"tanya Maudy sambil menatap Kiki tajam.
"Cantik kok, tapi sekarang lebih cantik"ucapnya antusias
Seketika pipi Maudy merah mendengarnya,ia lantas mengalihkan pandanganya ke samping.
"aduh, apaan sih masa aku blushing ama bocah"batinnya tak terima.
"Ody kenapa pipinya merah?"tanya Kiki heran.
"Hah, gak-gak papa. Gerah soalnya"jawab Maudy gugup.
"Oh, gitu. Ody, kiki ganteng gak?"tanya Kiki sambil menatap Maudy dengan mata penuh harap.
"Biasa aja"jawab Maudy padahal mah hatinya bilang iya.
"Kok biasa aja!!"kesal Kiki seraya mengerucutkan bibirnya.
"iya iya ganteng"Ucap Maudy separuh tak ikhlas .
"hehe makasih Kiki di bilang ganteng"ucapnya sambil menampilkan deretan gigi giginya.
"tin,tin"Suara klakson mobil terdengar membuat perhatian maudy teralihkan.
"Itu suara mobilnya temen ody ya?"tanya Kiki
"Mungkin, aku cek dulu ya"Ucap Maudy kemudian berdiri melangkah keluar rumah,sedangkan kiki hanya mengangguk.
Ternyata benar mereka teman teman Maudy, Maudy segera menyuruh mereka menunggu sebentar untuk pamit kepada Ibunya.
Setelah berpamitan Maudy dan Kiki masuk ke dalam mobil Jihan, Jihan dan dinda di depan sedangkan Kiki dan Maudy di belakang.
"Gila, cakep juga si Kiki"Celetuk Jihan saat mereka berdua masuk mobil.
"Gue gebet boleh gak dy"sahut Dinda sambil menolehkan kepalanya ke belakang.
"Boleh kok din"Balas Maudy menimpali candaan Dinda atau mungkin bukan candaan?
"Kode tu Din" sahut Jihan sambil mengemudikan mobilnya.
"Ody, gebet apaan?"tanya Kiki menoleh ke arah Maudy di sampingnya.
"buat di jadiin pacar"celetuk Jihan dari depan.
"kalau gitu Kiki gebet Ody ya?"tanya Kiki antusias kemudiam menatap Maudy dengam senyum mengembang.
"Gila! Kalau di game,belum maju udah game over lo Din"Ucap Jihan seraya terkekeh sedangkan Dinda hanya mencebikkan bibirnya kesal.
"Ody jawab!!"kesal Kiki karena Maudy tak menjawab.
"Eh Kiki belum kenalan sama mereka ya, kenalin itu yang nyetir Jihan dan sebelahnya Dinda"Ucap Maudy mengalihkan pertanyaan Kiki yang menurut Maudy tak perlu di lanjutkan.
"Aku Kiki kak"Ucap Kiki kepada mereka
"Gue Jihan, Oh ya jangan panggil kak dong! Gue tu masih 15 tahun"Ucap Jihan dengan mata yang masih mengarah ke depan.
"15 tahun ponakan lo, umur udah bangkotan gini bilangnya 15 tahun. Jangan dengerin nenek ini ya Ki, maklum udah pikun. Kalau Gue Dinda panggil aja sayang" Ucap Dinda menggoda sedangkan Kiki hanya tersenyum menanggapi.
"Eh gak sadar diri banget lo ya, yang suka pikun tu lo kali"kesal Jihan tak terima.
"Alah ngaku aja lo jihannam"balas Dinda tak mau kalah
"Lama lama gue turunin lo di kolong jembatan, janda anak lima!!"geram Jihan
"Enak aja janda, gue masih dedek emes ya!!"sahut Dinda tak terima.
Mereka terus melanjutkan perdebatan unfaedahnya di jalan sedangkan Maudy dan Kiki hanya menontonya dari belakang.
Sekitar 30 menit mereka tiba di mall,mereka turun dari mobil. karena terlalu antusias Kiki langsung saja menarik tangan Maudy membawanya masuk ke dalam, sedangkan Dinda yang sangat memerhatikan penampilan melebarkan matanya kala melihat sepatu Kiki. Buru buru ia menarik Jihan mengejar Maudy dan Kiki.
Saat Kiki akan memijakkan kakinya di eskalator yang menghubungkanya ke time zone tiba tiba Dinda mencekal lengan Maudy sehingga Kiki tertarik ke belakang.
"Kenapa Din?"tanya Maudy heran.
"Ya ampun Maudy plis deh, lo kata Kiki Pns apa pake sepatu kaya gitu"ucap Dinda sambil menatap sepatu Kiki.
"Ya adanya itu"jawab Maudy santai
"Ya ampun Dinda, gitu aja lo permasalahin!!"pikir Jihan tak mengerti dengan tingkah dinda.
"Pokoknya lo semua ikut gue cepetan!!"Ucap Dinda dengan nada tak terbantahkan lalu menarik tangan Jihan dan Maudy sedangkan Kiki otomatis tertarik karena masih memegang tangan Maudy.
*****
Dan disinilah mereka, di toko sepatu atas paksaan Dinda. Maudy dan jihan hanya duduk memerhatikan. sedangkan Dinda dari tadi tak henti hentinya menyuruh Kiki untuk mencoba berbagai sepatu, kenapa? Yap karena toko tersebut milik ayah Dinda. Cukup besar dan tentunya harganya bisa untuk kebutuhan Maudy berbulan bulan.
"Woy janda cepetan napa, Kita kesini bukan mau lihat lo promosi!!"geram Jihan
"Cepetan napa Din"sahut Maudy
"Nah yang ini cocok nih, langsung pake aja ya ki" Ucap Dinda yang di angguki Kiki.
"Aku gak bawa uang sebanyak itu buat bayar Din" kesal Maudy setelah melihat harganya.
"Ya elah lo kaya ke siapa aja, gratis itu itung itung hadiah perkenalan gue buat Kiki"balas Dinda santai.
"Ya udah cepetan ayo mau kamana"Ucap jihan tak sabaran.
"Time zone"seru Kiki kemudian kembali menarik Maudy sambil berlari,Maudy pun menggapai tangan Dinda dan Dinda juga nenarik tangan Jihan sehingga mereka beberapa kali menjadi pusat perhatian terlihat seperti tiga cewek yang sedang di seret satu cowok.
Setibanya di tempat tersebut Kiki langsung saja masuk ke dalam kemudian di susul dengan kedua gadis tersebut, dua? Ya karena Jihan pamit ke toilet.
Tak ingin menyia nyiakan waktu karena sudah masuk Maudy dan Dinda ikut bermain dengan Kiki, mereka mencoba banyak sekali permainan. Namun anehnya Kiki seperti sudah terbiasa ke tempat Ini,bahkan tadi waktu baru masuk ke mall Kiki langsung berlari ke time zone padahal kan tidak ada yang memberitahunya dimana letaknya.
Maudy yang sadar jika Jihan tak kembali kembali, lantas menyuruh Kiki dan Dinda berhenti bermain. Kemudian Mereka menunggu Dinda di dekat pintu masuk.
Tak beberapa lama Jihan terlihat memasuki kawasan time zone,tapi tunggu! Anak siapa yang ada di gendongannya?
Setelah Jihan mendekat Maudy lantas menanyakanya, "Jihan, ini siapa?"tunjuknya pada anak perempuan berusia 3 tahun dalam gendongan Jihan.
Belum sempat jihan menjawab anak tersebut sudah dulu menjawabnya.
"Mama"Ucapnya sambil memeluk jihan, Sontak saja ketiga orang tersebut membulatkan matanya tak percaya.
"Jihan sudah punya anak?"batin mereka.
Hay Assalamualaikum,jangan lupa vote and komen 😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Maudy's Kiki?
Teen FictionNabrak orang tiba tiba sampai orang itu Amnesia? Oh merupakan kejadian yang tak pernah terbayangkan oleh Maudy .... Tapi apakah hal tersebut memang menjadi kesialan untuk Maudy atau keberuntungan?? "Ibuuuuuuuu!!!! tolong!!. Dia ngikutin Maudy" -Ma...