Jihan sudah punya anak?"batin mereka.
"Gila!! Lo sering ngatain gue janda tenyata lo udah punya anak? Lo nikah sama siapa? Kenapa gak ngundang ngundang gue? Terus lo kapan hamilnya? Kok gue gak tau!! Jahat banget lo rahasiain semua ini!! Gue tu sahabat lo Jihan!! " Cerca Dinda dengan gaya yang amat heboh,begitupun Maudy yang sejak tadi masih shock, Kiki? Ia hanya menampakkan wajah heran.sedangkan Jihan terlihat santai seperti tak terjadi apa apa.
"Udah ngomongnya?"Ucap Jihan setelah mendengar ocehan Dinda yang 100% hoax.
"Hah"heran Dinda dengan ucapan jihan
"Lo emang ya!! Pinternya nglewatin albert einstein, mana bisa gue nikah kalau gue masih Sekolah Janda!!"Geram Jihan karena Dinda dengan seenak jidatnya berbicara ngawur.
"La terus ini siapa?"tanya Maudy yang di angguki Dinda.
"Tadi waktu dari toilet, gue nemuin ni bocah nangis sendirian di depan time zone terus waktu gue tanya,dia malah panggil panggil gue mama. Ya udah gue bawa, Sambil cari orangtuanya"Ucap Jihan menjelaskan sedangkan mereka hanya ber "oh" saja.
"Hay dedek, namanya siapa"tanya Dinda gemas sambil menoel noel balita di gendongan Jihan sedangkan Maudy mengusap usap rambutnya gemas.
"Lili"jawabnya malu malu
"Lucu"Ucap Kiki sambil tersenyum.
"Riri"teriak seorang pria berpenampilan kasual yang usianya kira kira 22 tahun seperti Kiki,ia mendekat kemudian mengambil Riri dalam gendongan Jihan dan langsung memeluknya.
"Papa"ucap Riri kembali memeluk papanya. Sedangkan keempat orang disana kaget karena pria muda itu papanya.
"Loh namanya bukan Lili?"tanya Maudy.
"Bukan. Dia belum bisa ngomong 'R' makanya dia bilang Lili"Jawab pria tersebut.
"Oh"kompak mereka.
"Eh lo em.. Maksud saya Anda papanya?"tanya Dinda kepo.
"Jangan formal sama Gue, umur gue gak jauh dari lo lo pada, iya gue papanya. Kenapa? Gue nikah muda dulu"jawab Januar.
"Kalau udah punya anak jagain dong anaknya jangan teledor,untung ketemu sama gue, bukan sama penculik"Sarkas Jihan
"Iya maaf, tadi gue ketoilet sebentar dia suruh gue tunggu di depan pintu tapi malah ngilang"jawab Januar.
"Mama"Ucap Riri sambil menunjuk Jihan.
"Eh, bukan sayang, mama Riri bukan kak Jihan. Mama Riri istrinya bapak itu"Tunjuk jihan kepada Januar sedangkan januar mendengus mendengar panggilan 'pak'.
"Mungkin lo bisa jadi mamanya?"tanya Januar menggoda sambil mengedipkan satu matanya.
"Sorry, gak minat jadi pelakor"Ucap Jihan sinis.
"Mamanya udah gak ada"Ucap Januar yang langsung membuat mereka canggung.
"Maaf"ucap Jihan tulus.
"Gak papa, Oh ya kenalin nama gue januar"Ucap Januar.Setelah itu mereka memperkenalkan dirinya masing masing. Tapi hanya sebatas itu karena Januar pamit ada urusan.
Setelah itu mereka kembali menjelajahi mall, masuk ke beberapa toko pakaian, asesoris, mainan dan terakhir makan di salah satu resto di mall tersebut.Namun tampaknya penjelajahan mereka di mall tidak membuahkan hasil karena Kiki hanya berkata bahwa ia familiar dengan tempat tempat disana khususnya time zone tapi ia tak dapat mengingatnya.
Akhirnya, mereka pergi menuju taman dekat mall, disana mereka hanya jalan jalan menyusuri taman berharap Kiki dapat mengingat sesuatu.
"Ki lo gak inget apapun di taman ini?"tanya Jihan yang sudah lelah karena dari tadi mereka hanya berjalan menyusuri setiap sudut taman tanpa istirahat.
"Hmm"gumam Kiki sambil mengerutkan dahinya berpikir.
"Mungkin lo pernah jalan sama mama lo ke taman?"Sahut Dinda.
"Oh, Kiki inget"Ucap Kiki sambil mengacungkan jari telunjuknya ke atas.
"Apaan Ki??"kepo Maudy
"Emm....... "pikir Kiki
"Cepetan dong Ki" ucap Dinda tak sabar.
"Aku inget, kalau........ "Ucap Kiki menggantung membuat Maudy, Dinda dan Jihan memerhatikan wajah Kiki intens dengan raut penasaran.
"Cepet"desak Jihan tak sabaran.
"Aku inget kalau disana ada penjual permen kapas!!"seru Kiki menunjuk salah satu sudut taman dengan raut berbinar sedangkan 3 gadis lainnya menepukkan tanganya ke dahi.
"Ya ampun!! Gue kira lo inget sesuatu tentang mama lo!"Ucap Dinda frustasi.
"Ody beliin permen kapas ya ya?"mohon Kiki dengan wajah memelasnya.
"Ya udah ayo aku juga mau, kalian berdua mau nggak?"tanya Maudy kepada Dinda dan Jihan.
"Boleh deh"jawab Jihan di angguki Dinda.
"Ya udah aku beli dulu, kalian berdua duduk aja disitu"tunjuk Maudy pada bangku yang tak jauh dari mereka.
"Oke"jawab mereka kompak.
"Ody cepetan!!"Ucap Kiki lalu menarik Maudy
"Iya iya"pasrah Maudy.
Setelah itu mereka berjalan menuju ke penjual permen kapas. Mereka memesan empat permen kapas dengan warna yang berbeda beda.
Lalu kembali ke tempat dimana Jihan dan Dinda duduk.mereka pun ikut duduk di samping mereka. Dinda memberikan warna pink untuk Jihan dan warna ungu untuk Dinda.
"Ih kok gue ungu si.. Gue maunya pink biar cute kayak gue"Ucap Dinda dengan nada alaynya.
"Lo kan janda jadi cocok warna ungu.. Haha"ejek Jihan membuat dinda merengut kesal.
"Ody Aa"Ucap Kiki sambil berusaha menyuapi Maudy dengan permen kapasnya.
"Cie.... "ledek Jihan dan Dinda bersamaan.
"Gak mau Ki, aku punya sendiri"tolak Maudy
"Cobain punya Kiki cepetan!!"paksa Kiki
Malas berdebat akhirnya Maudy mengalah membuat Kiki melebarkan senyumnya.
Karena tak mendapat petunjuk apapun di taman akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan misinya bertanya kepada orang orang yang tinggal di sekitar jalan dimana Maudy menabrak Kiki.
Sekitar 30 menit mereka menempuh perjalanan, mereka sampai juga di tempat kejadian. Mereka turun dan menanyakanya ke beberapa warga dengan cara berpencar. Namun sayang tak ada satupun orang yang mengenal Kiki. Jadi sebenarnya kiki itu siapa? dan berasal dari mana?
Alien? tidak karena wajahnya seperti manusia normal bahkan tampan.. Haha. Makhluk jadi jadian? Masa si kayaknya gak mungkin. Makhluk gaib? Huh mana mungkin. Atau jangan jangan ia anak jalanan yang terlantar atau mungkin pengemis? Pemulung? Pengamen? Nahkan pikiran mereka jadi kemana mana.Karena sudah lelah akhirnya mereka memutuskan untuk pulang biarlah nanti mereka susun rencana baru. Kalau perlu mereka akan membuat poster atau mungkin post foto Kiki di media sosial dengan caption "KUCING HILANG, BAGI PEMILIKNYA TOLONG HUBUNGI NOMOR DI BAWAH INI"wkwk...sungguh jahat mereka.
Assalamualaikum semua..
Jangan lupa vote and komen ya😋😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Maudy's Kiki?
Ficção AdolescenteNabrak orang tiba tiba sampai orang itu Amnesia? Oh merupakan kejadian yang tak pernah terbayangkan oleh Maudy .... Tapi apakah hal tersebut memang menjadi kesialan untuk Maudy atau keberuntungan?? "Ibuuuuuuuu!!!! tolong!!. Dia ngikutin Maudy" -Ma...