Chapter 81 End

9.2K 196 85
                                    

Frankl memperhatikan dengan ekspresi dingin dari jarak cukup jauh ketika ia melepaskan serigalanya untuk menyerang Clementine saat mencari tanaman herbal. Sebenarnya pergerakan dan aktivitas perempuan itu sudah ia pantau sejak lama. Kali ini ia hanya memberikan sedikit rasa sakit pada perempuan itu, dengan pesakitan yang luar biasa sedang menanti wanita itu kelak. Ia menatap datar ketika seorang pria membantu wanita yang telah berlumuran darahnya sendiri dibagian lengannya. Dan memukul balik peliharaan kesayangannya. Ia mengusap pelan bulu lembut serigala abu miliknya lalu mengubah raut wajahnya seketika. "Ada apa denganmu kawan? Kau seperti tidak pernah melihat manusia sebelumnya." Tutur Frankl menyapa, yang seketika menjadi manusia normal lainnya, sungguh ia bisa dengan mudah merubah ekspresi dan emosi pada dirinya sendiri. Lihatlah dua manusia bodoh ini, batinnya tertawa remeh.

Frankl melewati Zhafir dan menuju Clementine. "Ah nona aku tahu ini pasti ulah Baxter-ku, maafkan peliharaanku ini, dia memang sedikit galak ketika bertemu orang baru. Kau tahu 'kan jika hewan sedang mencari mangsa mereka akan melakukan hal yang tidak bisa kau duga," senyumnya mengecup punggung tangan Clementine. Ini kali pertama ia menunjukan dirinya pada anak dari musuh sekaligus calon istrinya. Frankl menarik sedikit sudut bibirnya ketika tahu Clementine menyadari siapa sebenarnya dirinya, siapa lagi selain tunangan dan calon suami perempuan itu. Ah.. akting pun dimulai.

-

"Mengapa kau tidak menuruti kata-kataku Clem?" Tuturnya dingin. Melirik sinis ke pelayan di belakangnya yang tertunduk takut. Bukan ia tidak tahu jika Clem tidak menyukai gaun-gaun yang ia beli, melainkan ia sengaja membuat Clem tidak nyaman bahkan dengan hal-hal kecil seperti apa selera dan kesukaannya.

-

PRANKK Frankl menggebrak garpu dan sendok di tangannya ke atas meja keras. "KAU ADALAH PELACURKU! KAU INGAT ITU!" Bentak Frankl lupa jika sebelum wanita itu menjadi istrinya, ia tidak boleh menunjukkan taringnya. Sial ia terlalu mudah terpancing emosi jika berdekatan dengan wanita itu.

"...." Clem terdiam mentap Frankl tidak percaya. Perlahan sudut matanya mengeluarkan kristal bening. Entah mengangisi nasibnya atau karena bentakkan itu? Seketika Clem berlari menuju kamar sambil melepas heels di kakinya sembarangan. Juga menghapus jejak air mata yang terus mengalir.

Sedang di lain sisi, Frankl menyugar rambutnya muak. "Fuck." Dia sudah tidak tahan berpura-pura baik di depan wanita itu!

-

BRAKK pintu kamar terbuka kasar. Clementen sontak terkaget melihat Frankl datang bersama dua orang wanita terlebih pria itu sedang mabuk berat. Tentu saja dia sengaja melakukan hal itu, meninggalkan Clem sendiri ketika pernikahannya, juga membiarkan perempuan itu pulang sendiri ke mansionnya. Karena neraka untuk wanita itu baru saja dimulai.

"Welcome to my hell, Queen!"

-

"Kau benar-benar-" Frankl menarik rambut panjang Clementine bagian belakang hingga membuat perempuan itu mendongak menatap mata tajam miliknya. Ia merasa iblis mulai merasukinya- entah mengapa ia merasa bergairah dan hidup.

After The Storms END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang