Chapter 17

4.7K 219 2
                                    

Clem menatap dirinya di pantulan kaca cermin ruangan tempat dia dirias. Dirinya telah siap menuju altar pernikahan. Make up tidak terlalu tebal, gaun putih panjang dengan riasan kepala yang berupa kain tipis menjuntai ke lantai yang telah tersampir di rambutnya yang tercepol natural, tapi tentu saja semua itu berbanding terbalik dengan keinginan hatinya. Hatinya, tidak sepenuhnya siap untuk menerima Frankl sebagai suaminya, apa lagi setelah mengalami kejadian di ruang makan. Sungguh, dia tidak siap jika hanya di jadikan pelacur ranjang dari setiap malam-malamnya Frankl! Apa yang harus ia lakukan!

Toh kalaupun setelah menikah Clem menolak keinginan Frankl, tidak akan membuat pria itu bersusah hati. Pasalnya pria itu mempunyai segalanya, dan tidaklah sulit jika Frankl ingin menyakitinya kelak.

Siapapun tolong bantu aku menghentikan ini semua, Clem menghapus jejak air matanya yang mengalir begitu saja. Entahlah, Clem juga tidak mengerti mengapa dia menangis bersamaan saat dirinya mengingat Zhafir?

Tok tok tok, "Nona, para tamu dan tuan muda sudah menunggu anda. Apa terjadi suatu masalah?" Seorang pelayan mengetuk pintu pelan.

Clem mendongak menghapus pelan jejak air matanya sembari berkata "i'm coming,"

"Ada apa Nona?" Tanya pelayan itu saat melihat Clementine membuka pintu dengan wajah lesu tidak seperti kebanyakan pengantin lain.

Bayangkan saja dia baru bertemu tunangannya untuk pertama kali itu beberapa hari yang lalu. Kemudian tanpa aba-aba tidak sampai satu minggu dia akan menjadi istri dari orang asing. Ya, baginya Frankl masihlah orang asing. Dia tidak tahu apa-apa tentang Frankl. Orang tua? Asal usul? Saudaranya siapa saja? Dan banyak lainnya? Bahkan karakter dan orang seperti apa Frankl itu, Clem masih tidak tahu apa-apa?

Clem menarik rapas panjang dan membuangnya pelan. Jalani saja dan kau pasti akan tahu Clem. Ini tidaklah seburuk yang kau pikirkan.

"Tolong antarkan aku ke altar."

"Baik Nona,"

Selama di perjalanan sempat terbesit di kepala Clementine untuk kabur, tidak ingin melanjutkan pernikahan. Tapi teringat kembali akan permintaan terakhir sang ayah dan kondisi ibunya, membuat Clem mengurungkan niat. Yang benar saja, apa mungkin aku meninggalkan ibu bersama orang asing itu? maksudku "calon suami-ku?"

"Ada apa Nona?" Tanya pelayan di belakang Clem khawatir melihat Clem gelisah sendiri.

"Tidak ada, omong-omong mengapa banyak pelayan wanita muda di manson Frankl?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Clem. Pertanyaan yang memenuhi otaknya saat datang ke manson itu.

Tampak pelayan itu enggan membuka mulut lantaran seperti ada sesuatu yang menekannya agar tidak terlalu banyak bicara. Ya, seperti yang diinginkannya Clem tidak bertanya lebih lanjut karena dirinya telah sampai di tempat yang dituju. Altar yang bernuansakan biru donker.

 Altar yang bernuansakan biru donker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After The Storms END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang