Setelah mandi dan berganti pakaian Clem memutuskan ke dapur ingin membantu membuat makan malam bersama Martha.
Perempuan yang ia perkirakan berusia 70 tahunan, membelakanginya sambil mengolah bahan makanan yang akan ia masak. Kau anggap orang tua kandung huhh? Clem menyinggungkan senyuman janggal. Entah mengapa niat awal yang ingin membantu wanita itu berubah seketika ingin melenyapkannya. Seolah mendukung niat busuknya dewi atau apapun sebutannya Clem tidak percaya lagi pada hal-hal semacam itu- menunjukkan keberadaannya sekali lagi, dengan memberikan pisau buah yang tidak sengaja ia lihat tergeletak di atas meja.
Dan ya, menghabisi perempuan tua ini sangatlah mudah bagi Clem, apa lagi ketika dia kemari tadi, Frankl tengah di kamar mandi. Clem meraih pisau buah itu perlahan dan tanpa menimbulkan suara ia mendekati Martha yang tengah memberikan bumbu pada soup yang ia buat.
Clem berada sekitar 2 meter dari keberadaan Martha, namun seketika Clem tersadar dengan apa yang akan ia lakukan. Mengapa ia ingin membunuh wanita tua itu yang bahkan tidak pernah menyakiti perasaannya walau hanya sekedar ucapan?
Clem melihat dirinya sendiri tak percaya, mengapa dia berubah menjadi seorang monster? Tidak ingin pemikiran gila itu kembali muncul, Clem akhirnya berlari keluar rumah melalui pintu belakang. Pintu yang membawanya ke sisi pantai dengan lautan biru membentang sejauh mata memandang. Angin sepoi menabrak tubuh Clem hingga membuat tubuhnya goyah lalu terjatuh. Tatapannya kembali terjatuh pada tangannya yang menggengam pisau. Pikirannya kacau. Entah mengapa Clem merasa sangat sedih dengan dirinya sendiri, apalagi mengingat jika ia memiliki pemikiran keji seperti barusan, melenyapkan nyawa seseorang yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan kematian orang tuanya?
Clem menjatuhkan pisau itu menyesal, lalu menit betikutnya ia menunduk menutup wajah dengan kedua tangan gusar. Iblis dalam dirinya meraung menyalahkan Clem karena hati nuraninya berhasil menggagalkan niatan busuk itu.
Tapi, siapa sangka Martha telah menyadari ada seseorang di belakangnya tadi ketika sedang berkutat mengolah bahan makanan. Dan hanya sekilas melihat bayang seseorang yang berlari keluar menuju pintu belakang. Karena yakin ada yang mengawasinya, iapun mengikuti rasa ingin tahunya dan mendapati Clem yang seperti sedang kehilangan jati diri turduduk di pasir putih pantai.
Wanita tua itu perlahan menghampiri Clem, menyentuh bahunya lembut.
Sontak Clem mengangkat wajah dan melihat wanita tua yang ingin ia bunuh tadi. "M-Martha?" Tutur Clem gemetaran.
"Aku tahu ini sangat berat untuk kalian berdua," tuturnya ke depan Clem mensejajarkan tingginya dengan Clem yang terduduk.
Tenggorokan Clem terasa kering, ia menelan ludahnya susah payah, "Aku sangat membencinya, apa yang harus aku lakukan?" Clem terisak. "Karena kebencian ini aku sempat berpikir untuk membunuhmu," Clem menunjukan pisau yang ia bawa tadi, seperti anak kecil yang mengakui kesalahannya polos. "Maafkan aku Martha,"
"Shh shh, sayangku Clem.." tuturnya memeluk Clem seperti seorang ibu yang sedang menenagkan putrinya. "Aku sangat mengerti perasaanmu terhadap Abraham putraku. Tapi percayalah perasaannya terhadapmu telah berubah, dia kini telah menyayangimu." Tutur Martha lembut.
"Tidak Martha, kau salah. Dia hanya ingin melihatku menderita. Selama ini dia hanya selalu menyiksaku disetiap ada kesempatan." Cecar Clem tak dapat menahan emosi.
"Aku tahu sayang, aku hanya berharap agar kelak kau akan memaafkan anak itu."
Clem menggelengkan kepala, mustahil baginya memaafkan apa yang telah Frankl perbuat kepadanya.
"Sebelumnya Abraham tidak pernah membawa seorang temanpun kemari, dan aku sangat terkejut melihat kedatanganmu."
Clem melepaskan pelukan mereka, "Abraham?" Clem baru sadar jika sedari tadi Martha terus memanggil Frankl dengan sebutan Abraham.
KAMU SEDANG MEMBACA
After The Storms END√
RomanceWARNING 21+ No. 02 di Action (26 Maret 2023) Cerita dark romence yang berawal dari sebuah insiden di mana kapal pesiar mewah Symphony Of The Seas karam. Membuat kedua manusia dengan berbeda pemikiran bertemu. Sebenarnya semua kejadian itu adalah seb...