Hari ini Clem merasa begitu suntuk, sebenarnya sama seperti hari-hari sebelumnya. Bingung harus melakukan apa sekarang, pasalnya orang yang bertugas mengawasinya semakin bertambah dan terang-terangan melarangnya tidak boleh ini dan itu. Sudah pasti perintah dari sang tuan muda yang terhormat, Frankl.
Helaan napas terdengar, ah dia melupakan tentang ruangan-ruangan kosong yang terletak di sisi barat. Clem ingin ke sana, memeriksa semua ruangan yang membuatnya begitu penasaran. Tapi, orang-orang ini? bagaimana cara agar mereka tidak mengikutinya. Hanya ada satu cara. Namun apakah mungkin cara itu berhasil?
Tak peduli hasilnya, Clem memutuskan untuk mencoba. Ia melangkahkan kaki menuju dimana Zia berada. Salah satu tugas pengawal-pengawal itu tidak akan membiarkan dua perempuan itu berdekatan, karena sudah perintah dari Frankl. Tapi, yah..
"Apa yang kau inginkan?!" Tanya Zia ketus ketika melihat Clem menghampirinya. Ditutupnya majalah yang ia baca.
Clem melirik para pengawal-pengawal di belakangnya. Zia mengerti maksud dari ekspresi perempuan itu. "Bisa kalian tinggalkan kami sebentar." Perintah Zia pada tiga pengawal Clem. Mereka langsung menurut dan mundur memberikan jarak yang cukup jauh.
'Kan apa Clem bilang, wanita ini bisa melakukan apa yang tidak bisa ia lakukan. Clem mengumpulkan kata-kata yang ingin ia ucapkan. "Begini, aku ingin pergi ke suatu tempat tapi pengawal-pengawal Frankl menghalangiku."
"So?" Zia menaikkan sebelah alisnya.
"Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan setelah aku kembali dari tempat itu."
"Apapun?" Mata Zia berbinar mendengar tawaran yang sangat menarik itu.
"Tidak untuk membunuh."
"Deal! Tapi omong-omong kau ingin pergi ke mana? Jika mambantumu kabur dari sini, lupakan saja aku tidak akan melakukannya."
"Ide yang menarik, tapi bukan itu."
"Terus kau akan pergi ke mana?"
"Aku hanya ingin pergi ke sisi barat mansion ini, tempat di mana terdapat banyak ruangan-ruangan. Aku yakin kau tahu tempat yang kumaksud."
Zia berpikir sejenak, untuk apa orang ini ke tempat yang sudah kosong seperti itu dan melanggar aturan Frankl. Bodoh. Ahh.. dia tidak peduli, dia akan mendapatkan double keuntungan dengan Clem pergi ke sana. "Kapan kau akan pergi?"
"Sekarang."
"Ummm.. baiklah," Zia menghampiri para pengawal-pengawal tadi untuk memerintahkan mereka agar berjaga dari jauh saja karena mereka berdua hanya ingin berjalan-jalan di sekitar taman. Dan dengan sangat mudah, para pengawal tadi menuruti Zia.
Seperti yang Zia katakan mereka berjalan-jalan ke taman, dan berusaha mengecoh para pengawal agar kehilangan mereka. Juga agar Clem bisa melancarkan rencananya, begitu pula Zia. Setelah berpisah dari Clem, Zia berakting seolah-olah kehilangan perempuan itu ketika mereka sedang berjalan-jalan.
Sesegera setelah mendengar itu para pengawal memberitahukan berita tersebut kepada Frankl.
Clem berjalan tergesa menuju lorong remang yang sudah tidak asing, namun masih cukup menakutkan jika berjalan di sana sendirian. Sampai akhirnya, Clem mendengar samar suara rantai yang tergesek dengan lantai pualam. Langkah Clem semakin melambat, ia pun takut-takut ketika akan meriksa setiap ruangan.
Hingga, Clem tiba di lorong yang bercabang. Clem memilih jalur kanan terlebih dahulu. Dia terus memeriksa setiap ruangan dari celah pintu. Masih tidak menemukan apa-apa, tapi entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang menariknya ke sini. Sesuatu yang mungkin berhubungan dengannya. Apakah ini kekuatan feeling? Akhirnya, Clem sampai di ujung lorong. Masih tetap sama, kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
After The Storms END√
RomanceWARNING 21+ No. 02 di Action (26 Maret 2023) Cerita dark romence yang berawal dari sebuah insiden di mana kapal pesiar mewah Symphony Of The Seas karam. Membuat kedua manusia dengan berbeda pemikiran bertemu. Sebenarnya semua kejadian itu adalah seb...