18

26.6K 1.9K 82
                                    

Sesuai permintaan pak Gio, kini Altan dan Atheya sudah berada diruangan beliau.

"Kenapa ya pak nyuruh kita kesini?" Tanya Atheya tapi matanya menatap Altan bukan pak Gio.

Pak Gio mengarahkan dagu Atheya mengadap dirinya "kalau ngomong liat orangnya" Atheya hanya menyengir

"Kenapa ya pak?" Kali ini Altan bertanya

"Jadi kepala sekolah tadi ngasi tau saya, bahwa ia ingin mengadakan pertandingan basket antara sekolah kita sama SMA wismagama,semacam pertandingan persahabatan katanya, untuk mempererat hubungan Antar dua sekolah, dan bapak mau angakatan kalian yang ikut lomba ini, aggap aja lomba terakhir sebelum kalian lulus."

"Ini mah bukannya mempererat hubungan pak tapi malah renggang, pasti nanti kalau mereka kalah pasti marah dan merasa tidak terima abis itu balas dendam pasti" ucapan Atheya ada benarnya juga batin pak Gion dan Altan.

"Jadi orang suudzon banget"

"Bukannya Suudzon pak, ingat kejadian yang lalu"

"Aaa sudah tidak usah suudzon semua orang bisa berubah, jadi gimana kalian mau apa nggak?" Tanya Pak Gio kembali.

Altan pun mengangguk Atheya yang melihat tu jelas mengangguk juga.

"Bagus"

---

Sekolah sudah sepi,tak ada siswa-siswi yang berlalu lalang, karna hari ini memang tidak ada ekstarakulikuler.

Atheya berjalan mendahului Altan, saat sudah didepan cowok itu, ia membalikan badanya dan berjalan mundur.

"Tanding basket yuk" ajak Atheya,Altan tak merespon hanya menatap lurus kedepan.

"Tan tanding basket yuk sekali-kali, gue mau liat seberapa jagonya bapak ALTAN ARIAN RAJENDRA main basket" Altan pun mengangguk ia juga penasaran dengan skill bermain cewek ini.

-

Dilapangan kedua orang sudah siap bermain basket, Atheya masi menggunakan serangam sekolahnya dan pastinya nanti ia bermain memakai rok,sedangkan Altan sudah melepaskan seragamnya dan hanya menyisakan kaos hitam polos.

Atheya menguncir rambutnya terlebih dahulu

"Siap?" Tanya Altan dibalas anggukan oleh Atheya

Altan memberi bola itu keAtheya membiarkan gadis itu yang menguasainya terlebih dahulu.

Atheyapun berlari sambil mendrible bolanya,Altan tak tinggal diam.

Cowok itu mulai berusaha merebut bola dari Atheya tapi ternyata gadis itu jago melakukan teknik pivot sehingga ia dikelabui oleh gadis itu.

Posisinya saat ini seperti Altan sedang memeluk Atheya, jika Atheya sadar dengan posisinya saat ini pasti gadis itu akan menjerit tapi ia lebih fokus kepermainanya.

Beberapa menit berlalu Altan sudah mencatak dua skor sedangkan Atheya belum sama sekali.

Atheya yang tak mau kalah berusaha merebut bola dari tangan Altan, tak lama gadis itu sudah mendapakatnya tak menyia-yiakan waktu.

Gadis itu berlari dan dirasa posisinya sidah pas, Atheya melompat dan mengangkat bola ke atas kepala secara bersamaan.

Karna melompat Atheya tidak sadar bahwa roknya terangkat.

Dan yaps berhasil bola masuk kedalam ring.

Atehya melirik Altan meremehkan.

"Lumayan" ucap Altan melihat skill cewek itu.

Mereka berdua melanjutkan permainannya. Saat Atheya ingin merebut bolanya Aktan tak sengaja membuat gadis itu terjatuh.

"Awww"ucap Atheya memengang perutnya, membuat Altan heran kenapa jadi perutnya yang sakit padahalkan bokongnya yang mencium lantai semen.

Altan tak langsung menolong.

Barukah ia menolong gadis itu saat melihatnya bercucuran keringat sambil memgang perutnya.

Saat Atheya berdiri Altan dibuat terkejut dengan sesuatu yang Ada dirok Athyea

"The lo keguguran?" Tanya Altan, karna dirok gadis itu terdapat bercak darah dan saat terjatuh tadi Atheya memegangi perutnya.

"Gak,gila kali lo, gue lagi datang bulan" Baru kali ini Atheya memarahi Altan. Momen langkah.

"Pulang"

"Tan beliin gue pembalut plis"

"Gak"

"Plis Than gue moh-aww, beliin ya soalnya darahnya makin banyak entar ngotorin motor lo gimana?"

Altan tak mau motornya terkena darahpun memilih membelikan gadis itu pambalut.

"Modelan kek gimana?" Tanya Altan, bagus nih bertanya dulu sebelum nanti kebingungan disupermarket.

"Mereknya Charm ukuran 35 yak, warna bungkusannya item, cepetan" jelas Atheya

--

Kini Altan mesuk kedalam supermarket dan berjalan menuju tempat pembalut, disana banyak pembalut yang berjejer rapi, membuat Altan haru menyusurinya satu persatu-satu. Untung gak ada orang dilorong itu selain dirinya.

Setalah menemukannya Altan berjalan menuju kasir

"Buat pacarnya ya mas, baik banget sih" ucap mbak-mbak kasir

"Buat pembantu saya mbak" Altan menyerahkan uangnya dan pergi dari sana tanpa menunggu kembaliannya.

-

"Nih" Altan menyerahkan kantong kresek

Atheyapun buru-buru masuk kedalam toilet. Tak lama gadis itu keluar dari toilet dengan rok yang ada bekas darahnya dikedepankan.

Seolah mengerti pikiran Altan,Atheya angkat bicara "gue balikin biar jok motor lo gak kotor kena bekas darah gue" Altan mengangguk.

Lalu kedua manusia itu berjalan menuju parkiran, hari sudah semakin sore jadi mereka memutuskan untuk pulang

Tbc

ATHEYA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang