26

25.1K 2K 67
                                    


Menurut kalian sejauh ini ceritanya nyambung gak sih? Butuh jawaban kalian kalo gak nyambung bakal aing hapus kalo nyambung lanjutttt.

Siang harinya ketiga remaja itu sedang bersantai, diruang keluarga nonton tv dan menikmati brownis buatan Atehya.

Setelah mandi tadi gadis itu berinsiatif membuat brownis karna ia tau Altan dan Alvin suka brownis. Ia merasa benar-benar menajdi ibu rumah tangga yang baik.

"Wahh anak-anak Bunda lagi pada santai nih" Ucap Bunda Aurin yang baru tiba dari Bandung ,saat ia masuk tadi dan melihat pemandangan itu ia jadi senang.

Ketiga remaja itu mengalihkan perhatiaanya saat mendengar suara Bunda Aurin.

Beliau berjalan menuju ketiga remaja itu diikuti denga Ayah Adrian, nenek Altan dan Aisar yang kebetulan waktu itu ada diBandung jadi memutuskan untuk ikut pulang.

Begitu mereka semua duduk Ayah Adrian lalu mengambil dua potong brownis dan meyerahkan satu ke nenek Altan. Aisar juga mengambil satu potong.

"Ayah jangan diabisin"

"Ayah cuma ambil dua pelit banget"

Atheya mulai gugup saat nenek Altan memakan brownisnya, ia tidak siap jika diberikan komentar buruk.

FYI keluarga Altan itu penyuka brownis.

"Enak, beli dimana Vin?" Tanya nenek Altan. Karna cucunya yang satu itu sering membeli brownis jika melihat sudah terisisa sedikit yang ada dirumah.

Mendengar itu Atehya jadi lega.

"Dibuatin sama Atheya nek" ucap Alvin sambil menujuk Atheya.

Nenek Tari langsung menoleh kearah Atheya,ia berdiri dan berjalan kearah Atheya.

Wanita tua itu kini mendudukan bokongnya disamping Atheya, sehingga membuat gadis itu agak gugup.

"Brownis buatan kamu enak hampir mirip sama buatan Aurin, nanti buatin lagi ya,tapi buat nenek aja gak usah kasi Alvin."

"I-iya"

"Gak usah gugup gitu" Atheya mengangguk.

Mereka berdua terus bertukar cerita sehingga membuat Atheya tak secanggyng tadi dan ia meras sepertinya sudah akrab dengan nenek Altan.

---

Hari sudah sore dan Atheya masi berada dirumah Altan dan masi ditempat yang sama yaitu ruang keluarga.

Keempat remaja itu sibuk dengan ponselnya masing-masing, sedangkan Bunda Aruni fkus pada tv yang menyala didepannya. Ayah Adrian dan Nenek Tari keluar untuk menemui kerabatnya.

"Hue pengen deh punya pacar biar bisa uwuuu kek orang-orang" Atheya melepar hp nya kesofa tak sanggup melihatnya.

Bunda Aurin yang mendengar dan melihat hal itu mendekatkan tubuhnya ke Atheya.

"Pengen banget pacaran ya?" Tanya Bunda yang dibalas anggukan oleh Atheya.

"Taukan kalau pacaran itu dilarang oleh agama?" Lagi balasannya hanya anggukan.

"Kamu mending gak usah pacaran ya, dosa orang yang pacaran tuh gede, terus gak ada untungnya juga pacaran apalagi kalo gak berjodoh dapat dia enggak dapaet dosa iya. Jadi gak usah pacaran ya sayang, nanti bunda suruh Altan nikahin kamu" kalimat terkahrir berhasil membuat mata Atheya berbinar sedangkan Altan masi dengan wajah datarnya.

"Emang abang mau bund? Tanya Alvin

"Mau pasti" ucap bunda yakin. "Daripada pacaran yang jodohnya belum pasti,tapi dosanya udah pasti"

"Eh iya lo gak usah pacaran Ya dosa lo udah banyak banget apalagi kalo lo udah pacaran tambah banyak tuh dosa, kasian malaikat Atid bakal bingung mo nyatet dosa lo dimana lagi saking banyaknya" bener-bener mulutnya Alvin lemes banget.

Atheya mendesis ia tak boleh berkata kasar,harus jaga omongan depan camer.

Bunda Aurin melempar remot TV kearah Alvin "kaya gak banyak dosa aja kamu"

"Bunda jangan salah, Alvin mah rajin nabung,sholat, sedekah dan puasa"

"Iya tau kalau itu, tapi yang soal ngerjain guru?,itu disa kjuga loh" Alvin sudah ingin membalas tapi diurungkan karna melihat Bundanya yang ingin berucap lagi.

"Oh iya dek hutang kamu dikamtin sekolah sama Gardu udah dibayar? Entar kalau mati belum bayar hutang gimana?"

"Kan ada Bunda yang bisa bayarin, jagan kek orang miskin Bun" Alvin tak ada sopan-sopannya mebuat ia mendapatka jeweran dari sang Bunda.

Aisar dan Atheya sangat puas menertawai Alvin,Altan jangan tanyakan ia masi dengan raut datarnya.

---

Selesai makan malam Atheya pamit pulang, Bunda dan nenek Altan tak membiarkan gadis itu pulang ia ingin Atheya menginap lagi.

"Maaf Bund tapi udah dua hari Atheya ninggalin katty mungkin sekarang makanannya dikandang udah habis"

"Yaudah deh, sering-sering main kesini ya bawa juga kucing kamu sekalian." Atheya mengangguk.

Gadis itu mulai menyalimi tangan Ayah Adrian, nenek Tari dan Bunda Aurin.

"Oh iya The besok pulang sekolah bareng Altan ya, soalnya besok kita mau butik teman Bunda"

"Mau ngapain Bund?"

"Kan bentar lagi Aisar nikah nah Bunda mau ngajakin kamu besok buat diukur biar baju kamu samaan sama keluarga Bunda"

"Serius Bund Atheya dikasi baju yang sama nanti dipake keluarga Rajendra pas Bang Aisar nikah?"

"Iya kan kamu sudah bunda anggap anak sendiri dan nek Tari juga nganggap kamu cucu sendiri otomatis kamu sudah masuk ke keluarga Rajendra"

"Makasi Bunda" Atheya berhambur kepelukan Bunda Aurin.

Okeh segitu aja. Seneng gak aing 3 kali up dalam sehari

Ini mah sebagai penganti karna gak up selama berhari"

Like + komen semakin banyak komen semakin cepat aing up

ATHEYA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang