02

48.9K 3K 81
                                    



"VIOLETTTT" teriakan Atheya dekat pintu masuk kelas. Gadis itu tidak sadar bahwa ada pak Yusuf yang tengah menjelaskan.

"Kamu ya udah telat, masuk-masuk malah teriak"

"Lohh sejak kapan bapak ada disitu?" Nah baru sadarkan

"Daritadi bapak ada disini kamunya saja tidak sadar. Sini kamu" pak Yusuf berkacak pinggang

Atheya pun berjalan menuju ke pak Yusuf "kenapa pak"

"Kenapa telat"

"Saya habis sholat pak"

"Tumbenan kamu sholat. Bapak gak percaya soalnya gak ada bukti. Atau kamu sengaja terlambat biar dikeluarin dari kelas terus kamu mau bolos itukan yang kamu mau" ucap pak Yusuf panjang lebar dengan tatapan tajamnya

"Astagfirullah,bapak seudson mulu deh, nih liat ditangan saya ada mukena dan nih saya masi pake sendal juga." Pak Yusuf melihat apa yang ditunjuk oleh Atheya

"Syukur-syukur saya masuk dijam bapak kali ini. Kalaupun saya mau bolos gak usah sok-sok telat dulu, mending sekalian bolos aja simple"

"Yaudah maafin bapak udah seudson, dan kali ini kamu bebas tidak saya hukum"

"Ohh okehh makasi ya bapak Yusuf. Saya permisi mau duduk dulu" ucap Atheya sok manis sambil membungkukkan sedikit badanya.

Pak Yusuf melihat pergerakan Atheya sampai gadis itu benar-benar duduk dibangkunya, barulah beliau melanjutkan penjelasannya yang tertunda.

"Kenapa lo segala teriak sih"baru juga duduk uda diomelin

"Makasi Vi, makasi banget"

Violet yang mendegar itu menatap Atheya aneh, dimarahin malah bilang makasi. Bener-bener nih si Atheya "lo kerasukan apa gimana. Ngapain bilang makasi gue marahin lo"

"Pokoknya makasi banget Vi berkat lo gue bis— "

"Hmm, Atheya tolong jangan berbicara atau saya hukum kamu dengan temanmu sekalian"

"Iya deh pak nggak lagi"

Atheya tidak jadi melanjutkan ceritanya. Ia tidak ingin temannya mendapat hukuman karenanya. Violet itu anak baik-baik, pintar lagi, bisa dibilang kesayangan para guru juga. Ia tidak mau memberi pengaruh nengativ pada Violet cukup dia saja, Violet jangan.

"Entar gue kasi tau" Atheya bilang begitu karna ia tau kalau sebenarnya temannya itu pemasaran.

Kringg...

Dua jam berlalu akhirnya jam mengajar pak Yusuf telah selesai dan itu juga menandakan saatnya mereka pulang

"Cepet cerita gue penasaran"

"Makasi Vi, berkat lo yang nyuruh gue sholat gue jadi ketemu Altan dimshollah"

"Gitu doang kan kalau ketemu udah biasa"

"Nah ini bukan ketemu doang, anu tadi dia yang IMAMIN GUE PAS LAGI SHOLAT hue seneng banget berasa jadi keluarga harmonis lebih-lebih pas tadi gue cium tangan dia aduhh." Ucap Atheya dengan semangat

Violet yang mendengar itu membulatkan matanya "serius lo nyium tangan dia. Terus respon siAltan gimana?"

"Ya gitu deh kaya biasanya, tapi ini dia gak sempat nolak soalnya gue lakuin dadakan dan itu bikin dia terkejut jadi ahdudhdjdjd" Atheya tidak bisa melanjutkan ia terlalu senang

"Wiuhh udah kek menang Give away ya" Violet ikut senang melihat temannya senanga

"Lebih dari itu, gue udah kaya ketiban duit sekoper dari langit" Atheya lebay deh

"Ahhh Vi gue bahagia banget hari ini" Atheya menarik Violet kedalam pelukannya saking senengnya.

"Semoga ini adalah awal untuk lo bisa luluhin Altan. Semangat The" Violet mengusap punggung gadis itu

"Aamiin, makasi Vi" Atheya semakin mengeratkan pelukannya

Setelah melepaskan pelukannya Violet mengambil makanan yang ia tadi ia beli dikantin. "Nih gue beliin lo roti, kan tadi lo gak sempat kekantin"

"Makasi Vi lo bener-bener sahabat terbaik gue"

"Oh iya gue duluan ya, semangat latihannya"Violet menyampirkan tasnya kebahu

"Pasti itu mah kan latihan bareng doi" Violet merotasikan matanya mendengar ucapan Atheya

"Yaudah duluan ya,bye"

———

"Hari ini lo pada latihan?" Tanya Abi

"Iya Pak Gio nyuruh  buat Altan  latih anak-anak dulu, soalnya beliau lagi ada urusan" ucap Valen

Dianatara kelima inti HUNTERS hanya Abi yang tidak masuk ekstrakulikuler basker

"Yaudah kalau gitu gue duluan ya, entar malem ketemu diGardu yak." Ucapan Abi dibalas anggukan oleh temenya.

FYI. Gardu adalah nama warung kecil tempat mereka nongkrong, tempat mereka bolos karna tempatnya yang dekat dari sekolah. Gardu sebagai basecamp ke dua jadi mereka tidak akan membahas masalah HUNTERS di Gardu takut ada orang lain yang mendengar

"HATI-HATI ABIKUU" teriak Andre sambil mengedipkan sebelah matanya. Abi dan yang lain jijik melihat kelakuan Andre

"Yaudah yok keruang ganti, keknya anak-anak udah pada ngumpul" ajak Gavin

Keempat pria tampan ini berjalan menuju ruang ganti khusus anak basket

Usai menggati baju mereka dengan jersey, keempatnya menuju lapangan dan yap disana terlihat anggota basket putra dan putri sudah berkumpul

Altan dan Atheya mengarahkan mereka untuk pemanasan terlebih dahulu.

Usai pemanasan salah satu anggota angkat bicara "kak gimana kalau cowoknya dulu aja yang pake lapangan? Soalnyakan minggu depan ada perlombaan"Altan menganggukan kepalanya

"Udah ditentuin siapa saja yang akan mewakili sekolah" Tanya Altan. Mendengar pertanyaan itu mereka yang sudah dicatatat namanya menaikkan tangannya

"Okey jadi, kita tanding ya, mau lihat kemampuan kalian" ucap Gavin

"Yaudah mulai yuk" ajak Valen

"Vin lo harus kalah ya, yang lo lawan abang lo sebagai adek yang baik harus ngalah kekakanya" Kebalik Andre

"Ogahh, dimana-mana tuh kakak yang mengalah, dasar otak udang"

"Ehh sianying. Kalah entar jan nangis ya"Alvin tak mengubris Andre jika diladenin panjang urusannya

Permainan pun dimulai para gadis mulai berteriak melihat Altan dkk.

Atheya yang mendengar mereka meneriaki Altan menatapn para gadis itu dengan tatapan tajam

"Doi gue banyak yang naksir huhh"

"Banyak saingan lo Ya" ucap Sandra,salah satu anggota basket yang lumanyan akrab dengan Atheya

"Gue gak merasa tersaingi, gue yang cantik aja gak dilirik gimana mereka" PD sekali orang ini

Atheya terus memperhatikan Atlan bermain basket. Memperhatikan keringat Altan akibat berlari.

"Pantes aja Altan gak bisa gue gapai larinya aja kenceng banget"ucap Atheya sedikit lesu sambil menopang dagunya

"Apa gue pelet Altan aja ya, biar dia mau sama gue" Sandra yang mendengar itu tersendak oleh ludahnya sendiri

"HEH ISTIGFAR YA. Gak baik itu haram lo hukumnya"

Atheya yang tersadar atas apa yang diucapkannya mulai beristigfar dalam hati

TBC

ATHEYA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang