24

25.4K 1.9K 27
                                    


Sekarang Anggota HUNTERS sudah berkumpul dimarkas utama, pukul sepuluh nanti mereka akan menyerang markas LION.

Setelah menyusun rencana dengan matang, mereka kini bersiap-siap untuk pergi.

Seluruh Anggota HUNTERS keluar dari markas mereka lengkap dengan jaket kebanggannya, berjalan menuju tempat motor mereka berada.

Meninggalkan pekerangan markas, melajukan motornya menuju marka LION.

--

Kini mereka semua memarkirkan motornya yang agak jauh dari markas LION.

Setelah memarkirkan motor dan melepas helmya. Mereka semua berjalan menuju gedung tua yang dijadikan anak LION sebagai markas.

Altan mempin jalan diikutin oleh anggota lainnya.

Sesampainya disana ia disuguhi pemandangan Edwin sedang berbuat tak senonoh dengan seorang gadis berbaju kurang bahan.

"Ehemm" Altan berdehem membuat Edwin dan anggota LION menoleh.

Edwin mendorong wanita diatas pangkuannya, berdiri merapikan pakaianya, berjalan kearah Altan.

"Wah sepertinya kita kedatangan tamu"

"Mau apa kalian kesini?" Tanya salah satu Anggota LION

"Ya mau hajar kalianlah,sesekali bantuin malaikat pencabut nyawa" Ucap Andre

"Lo tu pengecut banget ya, bisanya kroyokan doang" Ucap Gavin sambil menunjuk muka Edwin.

Valen meludah, membuat amarah anak LION.

Hal itu membuat pertarungan Antara anak HUNTERS dan LION dimulai.

Anak LION menggunakan senjata yang ada dimarkas sedangkan HUNTERS dengan tangan kosong, sesuai perintah Altan tadi.

Terlihat banyak Anggota LION yang sudah tumbang, begitupun anggota HUNTERS tapi tidak banyak hanya beberapa.

Edwin mengeluarkan belatinya, karna tidak bisa menandingi kemampuan Altan jadi cowok itu memilih menggunakan senjata.

Altan selalu berhasil menghindar dari serangan belati Edwin, tapi saat Altan lengah tak sengaja lengannya tergores.

Memiliki kesempatan itu Edwin melpar belatinya dan mulai memukul Altan.

Bukan Altan namanya jika tidak bisa membalas.

Begitupun dengan kelima inti HUNTERS mereka hanya sesekali mendapat pukulan dari musuh, karna mereka selalu berhasil menangkis atau menghindari serangan.

Tapi mereka tak sadar ada salah satu anggota LION berjalan menuju kelima inti HUNTERS.

orang tersebut memukul Gavin menggunakan balok kayu.

Altan yang melihat itu beralih kearah Gavin karna kebetulan posisinya lebih dekat dengannya, lagipun Edwin sudah tidak berdaya.

"Masi kuat?" Gavin belum menjawab cowok itu masi merasa pusing.

Edwin berusaha mengambil pistol yang berada dilaci meja dekat dari tempat yang tadi ia duduki,Ia akan memfaatkaan situasi Altan yang fokus keGavin.

DORRR

Suara tembakan membuat mereka menghentikan perkelahiannya, beralih melihat keasal suara.

Anggota HUNTERS membulatkan matanya saat meliha peluru itu melesat kearah Altan dan Gavin.

Altan yang mendengar suara tembakan itu berbalik dan melihat peluru yang melambung kearahnya yang sedikit lagi mengenai dirinya.

Belum sempat cowok itu menghindar, ada peluru lain mengenai peluru Edwin sehingga mebuatnya kesamping dan tidak jadi mengenai Altan.

Edwin menggeram marah siap orang yang berani mengaggalkan rencananya padahal sedikit lagi mengenai Altan.

Mereka semua melihat kearah dimana tadi asal peluru tersebut.

Semua menganga tak percaya melihat ternyata seorang gadis yang menembakan peluru tersebut.

Dan yang makin membuat mereka terkejut adalah gadis itu adalah Atheya.

Kini gadis itu menjadi pusat perhatian.

Atheya meniup pistolnya seak-akan ada asap yang keluar, dan dengan santainya gadis itu berkacak pinggang.

"Selamat malam" ucap Atheya santai, tak ada yang merespon.

"Oh oke baiklah sepertinya kehadiranku tak diinginkan, lanjutkan saja perkelahiannya."

Atheya berbalik "AKU PAMIT"

DORR

Setelah berteriak Athyea menembakan pelurunya keatas dan berjalan keluar dari gedung seperti orang tak ada dosa.

--
Setelah kepergian Atheya tadi mereka melanjutkan perkelahiannya, hampir setengah jam dan sekarang anggota HUNTERS sudah keluar dari gedung itu. Lagi-lagi mereka menang walaupun dengan tangan kosong

"Gila siAtheya nembak bisa tepat sasaran kena pelurunya siEdwin" Ucap Andre

"Darimana gadis itu dapat senjata"

"Kok Atheya bisa tau kalau kita nyerang anak LION?" Mendengar Ucapan Valen, Altan jadi ingat tadi gadis itu ada dirumahnya dan kemungkinan ia mendengar saat ia menelpon Gavin.

Mereka berjalan menuju motornya,dan yang terluka parah sudah ada ambulance yang datang untuk menanganinya karna tadi sebelum keluar Abi menelponnya.

Saat sampai depan motor mereka yang terparkir mereka lagi-lagi dikejutkan dengan suara tapi orangnya tak terlihat

"Lama banget sih,gue udah diserang nyamuk nih"

"Ehh buset ada yang nyaut tapi orangnnya gak keliatan" Andre mememluk lengan Abi "Bi keluarin ayat pengusir setan"Andre terus mengguncang tangan Abi

"Enak aja lo pikir gue setan hah" Atheya membalikann badannya,gadis itu sedang duduk dimotor Altan.

"Ya soalnya lo munggungin kita terus lo serba hitam lagi mana tempatnya gelap jadinya gue kirannya setan soalnya suara lo doang yang kedengeran" Andre melepaskan tangannya dari lengan Abi setelah mengetahui ternyata yang berbicara adalah Atheya.

"Altan pulangnya bareng ya, gue mau nginep dirumah lo"

"Astagfirullah Atheya ngapain nginep dirumahnya Altan" Ucap Valen terkejut

"Gue disuruh ama Bunda biar bisa jagain Alvin soalnya Bunda harus nginep diBnadung."

"Ohh"

"Yaudah pulang yuk"

Mereka berpisah, kembali kerumah masing-masing.

Atheya terus mengoceh seperti kebiasaanya saat bersama Altan walaupun tau gak bakal direspon sih.

"Tan keapartment gue dulu ya, mau ambil daster dulu, kan gak lucu gue tidur pake baju gini" Altan tak menyahut tapi cowok itu langsung membelokan motornya menuju Apartment Atheya.



Huhh baru bisa update sekarang😢

Jangan lupa vote + komen banyak-banyak

ATHEYA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang