22

25K 1.9K 26
                                    

Atheya masih membuntuti Altan dari belakang,ternyata cowok itu pergi ke rooftop rumah sakit.

Altan berdiri dipembatas Rooftop dan mengeluarkan sebungkus rokok. Entah dari mana cowok itu mendapatkannya.

Atheya masi setiap melihatnya dari belakang, sampai akhirnya dimana Athye melihat Altan batuk-batuk. Gadis itu baru sadar kalau Altan tidak bisa merekok.

Gadis itu berjalan cepat menuju Altan

"Tan ngapain lo ngerokok hah"

"Pergi"

"Gak, gue tau lo merasa bersalah tapi jangan gini dong jangan nyiksa diri lo dengan ngerokok lo bakal batuk-batuk Tan" Atheya berusa mencoba merebut rokok Altan tapi gagal.

"Tan liat batuk lo udah parah banget tu plis jangan bikin penyakin buat diri lo dong, kalau Alvin sakit terus lo juga sakit lo mau bikin bunda sedih hah" Altan tak mengubris.

Atheya geram gadis itu merampas rokok itu dan meremasnya, rokok itu padam tapi tangan gadis itu malah terluka.

"The tang lo" Ucap Altan panik karna melihat gadis itu meremas rokok yang menyala.

Altan meraih tangan gadis itu ,membuka kepalan tangannya.

Tangan Atheya terluka

Altan menarik Atheya turun dari rooftop.

Keduanya kini sudah berada diruangan Alvin,Altan menyuruh Atheya untuk duduk dusofa sedangkan dirinya berjalan kearah brankar Alvin.

"Yah minta kotak P3K" Ayah Andrian berjalan mengambil kotak P3K

"Apanya yang luka bang?" Tanya Bunda Aruni

"Bukan aku Bund"

"Terus siapa?"

"Atheya" mendengar itu Bunda Aurin segera menghampiri Atheya yang berada disofa

"Nih bang" Ayah Adrian menyerahkan kotak p3k

Altan berjalan menuju Athaya dan Bundanya.

"Kok bisa luka gini sih sayang" Tercetak jelas raut kekhawatiran dimuka Bunda Aruni.

Atheya hanya menanggapinya dengan senyum,gak mungkin kalau dia harus jujur bisa-bisa Altan kena omel.

Bunda Aruni meraih kotak P3K dari tangan Altan "biar bunda yang obatin"

"Yaudah Altan keAlvin dulu ya bund,ada yangmau diomongin." Alvin sudah sadar sedari tadi,Altan berniat mengintrogasi cowok itu, menanyakan siapa yang membuatnya seperti itu.

---
Sudah dua hari Alvin dirawat dirumah sakit,niatnya hari ini keempat teman Altan dan teman dekat Alvin berniat menjenguk cowok itu. Mereka akan pergi agak sorea karna kalau sekarang katanya gak bisa,capek makan rumus seharian."

"ALTANN!" Teriak Atheya mengemma diparkiran, Altan merasa namanya dipanggil mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam mobil.

Gadi itu mengatus nafas tadi sedikit berlari "mau kerumah sakit?" Altan mengangguk

"Ikut ya" lagi-lagi Altan mengangguk. Karna tangan kiri Atheya sakit dan nggak bisa nyetir membuat Altan mau nggak mau harus mengantar jemput Atheya atas perintah dan paksaan dari sang Bunda tercinta.

Mereka berduapun naik masuk kedalam mobil lalu meninggalkan sekolah.

Disepanjang perjalanan Atheya terus mengoceh dan Altan hanya menjawab "hmm" dan "ya" bahkan terkadang tidak digubris.

Gadis itu duduk menyamping mengahadao Altan dan terus mengoceh"Altan lo tau ada cafe baru loh gimana kalau kit-" ucapan Atheya terhenti karna gadis itu nyusep kedepan.

karna Altan tiba-tiba mengerem mendadak dan gadis itu gak tidak memasang seatbelt.

Baru juga mau protes tapi Altan sudah lebih dulu keluar dari mobil. Mau gak mau gadis itu juga ikut turun. Warga sedang berkerumun.

"Mas tolong bawa korban tabrak lari ini kerumah sakit ya" ucap salah satu warga

Altan mengangguk lagian ia juga akan kerumah sakit jadi apa salahnya menolongkan, kasian korbanya kalau harus nungguin Ambulance.

Wargapun mengangkat korban masuk kedalam mobil Altan, dibaringkan dipaha Atheya.

"Makasi ya mas" ucap warga disana

Altan mengangguk lalu menjalankan mobilnya.

--

Dokter keluar dari ruangan setelah beberapa menit lamanya. Altan dan Atheya berdiri dari duduknya dan menghampiri sang dokter.

"Pasien sudah sadar, tapi dia mengalami amnesia"

"WOAHH IMPRESIF," heboh Atheya membuat orang yang ada depan ruang rawat itu terkejut mendengar teriakan gadis itu.

"Dok saya mau liat boleh gak?"tanya Atheya antusias.

Tuk

Altan menyentil dahi gadis itu tak habis pikir

"Seneng?" Tanya Altan dengan wajah datarnya

"senenglah secara tuh ini first gue liat orang amnesia didunia nyata biasnya ka liat di tv-tv doang"jawabnya dengan watadosnya

Dokter dan suster yang mendengar itu hanya geleng-geleng kepala tak habis pikir dengan gadis remaja didepannya.

Dokterpun masuk diikuti oleh Altan dan Atheya.

"Mbak namanya siapa?" Tanya Atheya saat sudah berada tepat didepan pasien

"Gak tau" Atheya berucap wuahh tanpa bersuara, mata gadis itu menatap pasien didepannya.

"Berarti mbak amnesia dong?" Pertanyaan bodoh keluar dari bibir seksi gadis itu.

"Kamu keluarga saya" tanya Sang pasien

"Bukan mbak,saya gak punya keluarga"

"Terus keluarga saya siapa?"

"Ya mana saya tau mbak"

"Tenang Bu keluarga Anda sudah kami hubungi, mereka mungkin sudah diperjalanan" Ucap sang suster tadi ia sempet menelpon keluarga pasien menggunakan ponsel pasien itu.

Mendengar keluarga pasien akan datang,Altan menarik Atheya keluar ruangan. Sebelum gadis itu bertanya lebih banyak lagi hal-hal tidak masuk akal.

Tbc

ATHEYA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang