47

27.2K 2K 554
                                    

Soryy sobat kemarin gak up soalnya sibuk

"Hei. Bagun The" Altan sedari tadi membangunkan Atheya,untuk mengajaknya sholat subuh.

"Lima menit lagi" Atheya memperbaiki posisi selimutnya ya sedikit melorot.

"Bangun kita sholat subuh dulu,Habis itu kalau mau tidur kembali terserah" Ucap Altan lembut.

Atheya dengan terpaksa bangun,setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul,Atheya melilitkan selimut dibadannya.

Saat Atheya sudah ingin berjalan ia duduk kembali karna merasa sakit dibagian bawahnya.

"Awssss"

Altan yang saat itu sedang mengambil sajadah,menoleh kearah Atheya.

Altan menyimpan sajadah itu dikursi lalu berjalan kearah istrinya.

"Kenapa hmm?"

"Sakit"cicit Athya

Altan yang mengerti maksud Atheya, ia menggendong Atheya kekamar mandi dan menurunkannya di bathup.

"Aku tunggu diluar,mandinya jangan lama-lama" Atheya mengangguk.

15 menit waktu dihabiskan Atheya didalam kamar mandi.

Atheya keluar dari kamar mandi sudah mengenakan baju rumahan yang overzize.

Altan menyerahkan mukena keAtheya.

Setelah Atheya mengenakannya,Altan iqomah dan setelah itu mereka sholat.

Selepas sholat dan membaca doa, Atheya maju dan menyalimi tangan Altan.

"Kamu tidur aja lagi kalau ngantuk,aku mau ngaji dulu" Ucap Altan.

Atheya sebenarnya mengantuk tapi ia ingin ikut mengaji dengan Altan. Karna sudah lama ia tak membaca Ayat suci Al-Qur'an.

Usai mengaji Atheya membereskan Alat Sholatnya.

Ia berjalan dengan sedikit tertatih kearah Altan.

Atheya yang niatnya ingin duduk ditepi ranjang bersama Altan,sekitika meringis melihat bercak darah diseprai.

"Tan berdiri dulu"

"Kenapa?"

"Itu seprainya mau aku cuci soalnya ada darahnya." Altan melihat seprai lalu melihat Atheya, Altan menaik turunkan alisnya.

"Kenapa alisnya digituin"

"Gak"

Setelah Atheya merendam seprainya,Altan mengajak turun kebawah untuk sarapan.

Disana makanan sudah tertata rapi dan keluarga Altan sudah duduk rapi disana. Padahal ini masi terbilang sangat pagi.

Atheya jadi merasa tidak enak melihat Bunda dan kedua kaka iparnya yang memasak.

"Maaf ya Atheya gak bantuin masak"

"Gak papa sayang nenek maklum" ucap Nek Tari

"Iya gak papa sayang"

Altan dan Atheya pun duduk.

"Ehemm yang semalam malam pertama" Goda Alvaro

"The semalem Altan kasar gak?" Kali ini Aisar yang bertanya, ucapannya itu membuat Atheya jadi malu,dan membuat Aisar mendapat pukulan dari istrinya.

"Yee yang semalem belah Duren"

"Siapa yang belah duren om Andre?" Tanya Aqila.

"Itu Om Altan sama Tante Atheya" jawab Andre santai.

Aqila turun dari kursi,berjalan kearah tempat duduk Altan dan Atheya itu memukul lengan Altan.

Aqila sudah berada dipangkuan Altan, gadis kecil memukul lengan Altan.

"Loh kok om Altanya dipukul si sayang?" Ucap Raina.

"Om Altan jahat Mami,masa makan durian gak ngajak-ngajak Aqila"

"Heh bocil siapa yang bilang Altan sama Atheya makan durian?" Tanya Andre.

"Kan om Andre tadi bilangnya,Om Altan sama Tante Atheya belah duren,kalau durian dibelahkan otomatis mau dimakan"

Ketiga saudara Altan sontak menepuk jidadnya, ia lupa jika disana ada Aqila. Mana sudah menangis lagi,gadis itu kalau sudah menangis susah ditenangin.

Atheya mengambil alih Aqila, mengusap air matanya.

"Hei Aqila,sini liat tante Atheya dulu"

"Gak mau Aqila marah sama Om Altan sama Tante Atheya. Kalian kan tau Aqila suka makan durian tapi kenapa semalem nggak ngajak Aqila"

"Tante Atheya sama Om Altan gak ngajak Aqila karna Duriannya jelek,rasanya pahit terus ada ulatnya. Iyakan Om Altan" Atheya menatap Altan memeberi kode.

Altan mengangguk.

Tagis gadis kecil itu mulai reda, "Aqila mau Durian"

"Sarapan dulu ya, nanti dibeliin sama om Alvi"

"Loh kok gue"

"Emang harus elo, karna lo anak gue jadi nangis."

"Udah-udah. Ini sarapannya kapan dimulainya. Ayah mau berangkat kerja" Ayah Adrian yang sedaritadi diam menonton angkat bicara, sebelum Alvaro dan Alvin adu cekcok lagi.

Setelah Ayah Adrian mengatakan itu, para istripun mulai mengambilkan makanan untuk suaminya. Alvin yang milihat pemandangan itu menyimpan sendoknya sedikit kasar.

"Adek ngangetin aja" Nek Tari mengusap dadanya.

"Kenapa Dek?" Tanya Bunda Aurin.

"Aku tuh iri Bunda, liat Bunda yang ngambilin ayah makan,Bang Alvaro diambil sama Mbak Raina,Bang Aisar juga diambil sama Mbak Zahrah, terus sekarang Altan juga udah ikut-ikutan ada yang ngambilin makan, cuman Alvin yang nggak"

"Kan ada Bunda Sayang"

"Ihh beda Bunda, itu mereka diambilin sama pasangannya.Ahhh pokoknya besok Alvin mau nikah juga"

"Emang udah ada calonnya dek" Tanya Ayah Adrian

"Belum tapi Alvinkan juga pengen nikah kaya Abang-Abang."

"Haduhh si beban keluarga satu ini terlalu banyak maunya." Ucap Aqila santai

"Diam lo bocah,kaya bukan beban aja lo"

"Bunda besok pokoknya Alvin mau nikah titik."

"Betul itu kata Aqila kamu banyak maunya. Sekolah dulu yang bener baru nikah" katan Nek Tari.

"Makan Alvin" Ucap sang Ayah sebelum anaknya kembali berbicara.

Makin kesini makin gaje nih cerita.
Next? atau Hiatus selama satu kalender?

Komen banyak"👉

ATHEYA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang