25

25.5K 2K 103
                                    


Atheya dengan balutan daster diatas lututnya sedang asik memasak sendiri didapur rumah Altan.

Ia berniat membuat nasi goreng, gadis itu sedang memotong sosis. Tapi tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Dan orang itu adalah Altan.

Atheya terkejut bukan main,gadis itu menghentikan kegiatan memotonganya.

"Masak apa hmm" Tanya Altan dengan suara seraknya dan nafas Altan mengenai ceruk lehernya membuat Atheya merinding.

"Tan lepasin dulu ya,gue mau masak" ucap Atheya mengusap tangan Altan yang ada diperutnya. Altan menggeleng cowok itu bahkan semakin menenggelamkan kepalanya.

Mau tak mau Atheya melanjutkan kegiatan memotongnya.

Awsss

Tangan Atheya berdarah terkena pisau. Gadis itu berjalan untuk mencuci tangannya.

"Astaga Atheya Queenzie bisa-bisanya lo bayangin hal kek gitu saat lagi masak, jadi keiriskan" Atheya memarahi dirinya sendiri

"Tapi kok seru ya ngebayangin kek gitu." Atheya bertopang dagu senyum-senyum sendiri mengingat apa yang ia halukan dan berdoa dalam hati semoga jadi kenyataan.

Alvin yang saat itu berada didapur karna ingin mengambil air menatap Atheya.

Alvin menyimpan gelasnya dimeja denga kasar sehingga membuat Atheya terkejut.

"Gila ni orang"

"Apa maksud lo ngatai gue gila"

"Ya lagian senyam seyum gak jelas mana lagi sendiran."

"Enang daritadi gue senyum?"

"Iyalah mana lebar banget, mungkin gigi lo udah kering" mendengar perkataan Alvin, sontak Atheya memegangi giginya mengecek apakah bener yang dikatakan Alvin.

"Bener-bener goblok" Alvin geleng-gelang "oh iya Bi bisa masak sekarang gak saya sama kakak saya pengen makan" Alvin merubah lo-gue jadi saya dan memanggil Atheya dengan Bi membuat gadis itu marah.

Atheya ingin melemparinya sendal tapi ia baru inget tidak mengenakannya.

Setelah beberapa menit berurusan dengan alat dapur nasi goreng yang Atheya bikin sudah selesai beserta dengan lauknya.

"ALTAN,ALVIN MAKAN" Teriak Atheya

"Anjirr serasa jadi ibu rumah tangga yang baik neriakin suami sama anak untuk makan."

Kedua pria itu kekuar dari kamar masing-masing dan berjalan menuju meja makan yang disana sudah ada Atheya.

Altan duduk depan Atheya dan Alvin duduk jarak satu kursi dari tempat Altan.

Altan sudah ingin mengambil nasi tapi terhenti karna Atheya tiba-tiba mengambil piring cowok itu dan mengisinya denga nasi goreng beserta lauk pauknya.

Usai meletakan piring Altan didepannya, ia juga mulai mengambilkan untuk dirinya.

Atheya mulai menyendok nasinya bekum juga masuk kedalam mulut harus terhenti karna ucapan Alvin.

"Lo gak ambilin buat gue juga?" Alvin menyidorkan piringnya keAtehya

"Dihh emang lo siapa gue? Segala diambilin makanan"

"Terus lo siapanya Abang gue? Segalan ambilin dia makan" balas Alvin menirukan Atheya

"Ya gue calon istrinya lah" ucap Atheya mengibaskan rambutnya.

"Heh kutu lo terbang noh"

"Gue gak kutuan ya" Alvin mendelik, ia tidak ingin melanjutkan, kalau dilanjutkan gak akan ada selesainya, kapan Alvin makannya kalo gitu.

"Lo gak ngercunin makananya kan?" Tanya Akvin memastikan sebelum menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Kalo gue nyampurin racun udah dari tadi Altan kenapa-kenapa" Alvin menatap kakanya asik makan tanpa meras ternganggu dengan perkelahiannya dengan Atheya.

---

Selesai makan Alvin langsung berlari menuju kamarnya. Altan dan Atheya masi didapur.

"Biar gue aja ya" gadis itu berusaha merebut spons dari tangan Altan.

"Gak usah"

"Tapi masa lo yang nyuci piring bekas makan gue"

"Tugas gue" Atehya merona

"Aduh baik banget sih, belum jadi suami udah mau bagi-bagi tugas gimana nanti kalo udah berumah tangga."

"Berisik"

"Liat"Altan menggerakan dagunya kearah kertas yang tertempel didepan. Menyuruh Atheya melihatnya agar tidak kegeeran.

Atehya membulatkan matanya, ternyata ia salah paham. Ia mengira Altan melakukan itu karna ingin membantunya tapi ternyata hari ini memang jadwal cowok itu yang cuci piring.

Altan sudah selesai cuci piring ia meninggalkan Atheya yang sedang dilanda perasaan malu.

ATHEYA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang