"Ya !! Lepaskan tanganmu!"Terdiam kaku diriku dengan penuh rasa takut melihat wajah amarah namja preman di depanku ini.
Namun lebih menakutkan bagiku, saat wajah namja yang datang tiba tiba dan menolongku ini , tengah menunjukkan raut tanpa ekspresi sama sekali dengan tetap mencengkeram kuat tangan namja yang sedang kesakitan.
"Lepaskan tanganku, bajingan!!"
Terhuyung mundur diriku setelah namja preman ini tanpa sengaja melepaskan cengkeramannya di tanganku Dan berganti dengan dirinya yang meringis kesakitan, akibat tangannya tengah tak mampu terlepas dari namja tinggi ini.
"Arrgh!!"
Bruk!
Seketika terlempar dengan mudahnya namja preman ini ke tanah, sekilas wajahnya menunjukkan rasa cemas saat melihat namja di sebelahku ini.
"Jangan sampai aku melihatmu lagi, pergilah selagi aku masih berbaik hati.."
"Si....sialan!!"
Dengan masih ada sisa rasa takut namun penuh amarah tersimpan, namja preman itupun berlari meninggalkan kami beserta pisau kecilnya yang tak sengaja terjatuh di atas tanah.
Srek...
Namja Tinggi ini pun mengambil pisau tersebut dan memainkannya di tangan, sebelum memasukkannya ke dalam saku jaket.
"Kha...khamsa ham..."
"Ayo pulang.."
Kelu lidahku saat namja tersebut langsung memotong kalimatku sembari berjalan keluar dari gang. Diriku yang hanya bisa terdiam pun bergegas mengambil tas sekolah yang sempat terlempar akibat serangan si namja preman, dan langsung berlari kecil mengikuti bayangan namja yang mulai mengganggu pikiran dan hatiku ini
--------------------------------------
" Cinta itu ya begitu itu...."
"Kalimatmu Baekh...."
"Wae? Apa yang salah?"
"Hm...."
"Itu namanya jatuh cinta, kalau itu bukan jatuh cinta, ya... Berarti itu hanya kagum belaka..."
"Maksud Kyungsoo, terlalu banyak kata 'ITU' di kalimatmu Baekh ..."
"Oh.. mianhe...."
Celetuk Baekh yang menyengir lebar, dengan tetap terus menyeruput Jus Srawberrynya tanpa perduli akan diriku dan Luhan yang menggelengkan kepala melihat tingkah lakunya yang cukup absurd.
"Jadi namja yang menyelamatkanmu itu adalah tetanggamu?"
Tanya Luhan sembari duduk di sebelahku setelah meletakkan minumanku di atas meja. Suasana kantin yang tidak terlalu ramai membuat kami merasa nyaman untuk bertemu disini. Sambil menghela nafas kecil, Akupun mengangguk pelan tanda mengiyakan.
"Park Chanyeol namanya..."
Jelasku lagi sedikit berbisik, akibat takut jika ada seseorang yang mendengar dan ternyata kenal dengan Chanyeol.
"Oo.. Chanyeol namanya.. lalu... jika dia tetanggamu, kenapa tidak langsung datang saja ke rumahnya dan mengatakan terimakasih karena telah menolongmu waktu itu ? Apa kalian tidak terlalu akrab?"
"Bukan itu masalahnya Luhan..."
"Lalu?" Tanya Luhan Antusias, yang semakin mendekatkan dirinya agar dapat mendengarku lebih jelas. Terang saja, setelah mendengar sosok Chanyeol dari ceritaku, dua sahabat beda otak ini menjadi tertarik untuk mendengar lebih jauh kisah Namja tinggi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chansoo Life One Shoot [END]
Fanfiction(Chansoo 21+) BERANI PLAGIAT, BUANG AJA OTAK U KE RUMAH MAKAN PADANG, GAK GUNA SOALNYA SUDAH LEBIH DARI 100 PART , DAPAT DI BACA JIKA KALIAN FOLLOW AKUN INI .... potongan potongan kecil kebahagiaan chanyeol dan kyungsoo yang selalu muncul dalam kese...