our ship

3.9K 349 120
                                    

Pergi...





Pergi..

Pergi.....

Kumohon pergi dariku....

Kumohon...

"chan? Kamu kenapa?"

Terkejut ku saat merasakan sentuhan tangan kyungsoo, sahabatku yang sudah 5 tahun tinggal satu asrama denganku. Kami mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang sedang menjalani pendidikan kelulusan, hingga tak jarang kami selalu berdiskusi ataupun berdebat. Akibat kedekatan itulah aku merasakan rasa yang seharusnya tak boleh kumiliki. Entah sudah berapa lama ku memendam rasa ini hingga aku tak mampu lagi menutupinya dengan wajar. Menghela nafas ku beranjak dari tempat dudukku dan berjalan menghindarinya.

"chan? Apa kamu sedang ada masalah?"

"tidak ada kyung..."

"tapi sepertinya kamu sakit? Tidak enak badan,eoh?"

Lirihnya yang memegang dahiku, namun dengan refleks ku tepis dan membuatnya terdiam. Berlari bola mataku mencari alasan dan titik dimana aku bisa menghindar se natural mungkin.

"um.. Aku tidak apa apa. "

"apa yang terjadi chan? Aku bisa mendengarkan ceritamu.."

Kumohon..

Berhentilah...

Jangan begini...


"chan? Badanmu panas chan..."


Jebal...

Pergi...
Pergilah kyung....

"sini aku periksakan dulu chan..."


Kyung!
Kumohon!!!

Pergi!!

Jangan sampai aku...

"sini chan.. Aku coba periks...."

"JANGAN SENTUH AKU!!"

Keheningan pun membunuh ruangan kami, seketika itu pula kyung pun terdiam dan menatapku tak berkedip. Terengah engah ku memejamkan mata dan mengusap wajahku pelan.

"mi..mianhe.. Aku.. Ingin sendiri..."

Lirihku yang berjalan keluar dari ruangan meninggalkan lelaki kecil ini sendirian di kamar. Ya.. Lelaki kecil yang sudah lama menghantuiku hingga membuatku tak bisa berpikir waras.

.
.
.
.

"yaa!! Chan!!awass!!"

Srakk!!

"aargghh!!"

"paboo!! Cepat siramm air!!"

Syuurr....

Meringis ku terpejam menahan sakit saat tanganku teriris pisau bedah saat prosesi practice di laboratorium kampus. Darah mengalir indah bersamaan dengan air yang jatuh ke dalam lubang westafel, kulirik sekilas kyungsoo yang berdiri di ujung sambil menatapku dengan wajah ketakutan. Kambali ku membuang wajah sejauh jauhnya dari tatapan matanya yang bisa membunuhku kapan saja.

"aigoo.. Kau kenapa akhir akhir ini chan? Sering sekali melamun dan melakukan kecerobohan.."

Gerutu jongdae yang sibuk membantu mengelap tanganku dan membalutnya dengan perban. Terdiam ku hanya menunduk sambil membiarkan jongdae membungkus tanganku.

Chansoo Life One Shoot [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang