Chansoo Life One Shoot [END]

good bye

• A Story of One Shoot •
... Chanyeol & Kyungsoo ...
|Chansoo|
|Req : IG (qyka_ramadhani_)|
----------------------------------------------------------

Kyungsoo's POV
.
.
.

"channie!!! Channiee!!!" teriakku yang berurai air mata mengikuti gerak ranjang rumah sakit, kulihat panik kekasihku yang tengah terbaring memejamkan mata dengan mengeluarkan banyak darah di bagian kepala, mulutnya pun tak henti henti nya memuntahkan darah merah dari dalam tubuhnya.

"mohon menunggu disini" ucap dokter dan suster yang tiba tiba  menghalangiku masuk ke dalam ruang UGD

"tapi dok?!! Dokk?!! Biarkan saya masukk!!" ucapku meronta ronta dengan air mata yang tak bisa ku tahan derasnya, para suster pun menahan ku dan membiarkan si dokter masuk ke dalam ruang untuk menangani channie.

"dok!! Hiks hiks.. Dookk!! Biarkan saya di sisinya dokk!! Hiks hiks.. Suss jeball suss...biarkan saya masuk.." tangisku pecah di pelukan para suster yang membantuku untuk bisa berdiri tegap.

"kyung?!!kyung?!!" teriak baekhyun dan chen yang berlari ke arahku, disusul dengan para member yang terengah engah menghampiriku.

"baekhh!! Hiks hiks.. Channie baekhh... Channie...hiks hiks.." menangis ku di pelukan baekh yang tengah menatapku khawatir, kutumpahkan semua kekhawatiranku di dalam pelukan para member yang mencoba menenangkanku.
.
.
.

Terdiam ku sesegukan duduk di samping baekh dan suho hyung, entah berapa kali mereka menawarkan ku makanan namun aku tetap tak bergeming sedikitpun. Kutatap ke arah depan, dimana pintu UGD terpampang besar.
Di dalam sana...
Di dalam sana kekasihku sedang kesakitan...
Dia berjuang bertahan hidup... Tapi... Aku duduk diam disini tak berguna...
Teringat kembali ku kejadian tadi ketika aku dan channie bertengkar akibat channie tidak mau pergi mengantarku ke acara interview film "Cart".

"aku tidak bisa kyung.. Aku hari ini ada janji dengan tinase untuk rekaman" ucapnya yang tengah berhadapan denganku di depan gedung s.m entertainment. Dengan amarah diriku pun menatapnya lekat.

"tinase?! Lagi lagi dia... Apa harus setiap hari kamu harus bertemu dengannya eoh?! Apa aku sudah tak lagi penting bagimu, semenjak kamu mendapatkan banyak job?!" teriakku yang tengah menatapnya tak berkedip. Kulihat wajahnya shock terdiam menatapku yang tengah menahan tangis di hadapannya.