Chansoo Life One Shoot [END]

Session (sidang)

• A Story of One Shoot •
... Chanyeol & Kyungsoo ...
|Chansoo|
|Req : IG (sung_young_kim_)|
----------------------------------------------------------

Chanyeol's POV
.
.
.

Berjalan gontai ku memasuki lorong kampus, sudah hampir 8 tahun aku kuliah disini namun belum lulus juga. Menggeleng ku mengingat setiap bimbingan, dosbingku selalu saja mempersulit, yang inilah kurang yang itulah salah.

"maunya apa sih?!!" teriakku serta merta menggelegar di lorong kampus. Dengan manyun ku berjalan menuju perpus, kukeluarkan kartu perpus dan berjalan ke lantai dua, mencari tempat yang nyaman untuk mengerjakan skripshit.. Eh mianhe, skripsi ini. Terlihat meja dekat rak dan bersebelahan dengan jendela, dengan pelan ku taruh tas ku dan duduk disitu. Kurakit latopku untuk memulai memperbaiki revisi dari dosen. Seketika pandanganku teralihkan kepada sosok lelaki mungil yang duduk di pojokan.

Hampir setiap hari aku melihatnya duduk disana dan membaca buku, rambut hitamnya, kulit putihnya, bola matanya yang hitam dan besar, membuatku sering terpesona menatapnya. Kali ini terlihat dia sedang membaca buku novel dengan serius, kualihkan pandang ke sekeliling ruang perpus yang sepi, setidaknya ada lelaki imut itu disini menemaniku, tersenyum ku menoleh ke arah latop untuk meneruskan pekerjaanku.
.
.
.
*setengah jam kemudian*
.
.

Dengan lemas ku taruh kepalaku di atas latop. Menghela nafas ku beristirahat sejenak.
Yaa!! Eoottokkeee?!!!
Kenapa bagian bab satu selalu salah??
Padahal hampir semua definisi sudah kutulis!!
Mana dosennya tidak memberitahukan alasan kenapa aku bisa salah lagi!
Aarrgghhh!!!
Bagaimana aku bisa lulus kalau begini caranya eohh?!!

"mengerjakan skripsi?"

terkejut diriku ketika ada suara orang yang berada di hadapanku, dengan cepat kuangkat wajahku dari latop dan melihat sosok lelaki imut itu sedang duduk di depanku dan menatapku lembut. Terdiam ku menikmati pemandangan indah ini, semakin dekat, wajahnya semakin manis, bibirnya merah berbentuk hati, pipi putihnya kenyal bagaikan porselen, wangi tubuhnya bagaikan susu manis yang mengundang..

"ehem..." ucapnya lagi yang seketika membuyarkan lamunanku, kukedipkan mataku berkali kali berusaha kembali ke alam nyata.