"Katakan."
"Pasukan tidak menemukan apapun di Pusat Perdagangan." Helios memulai laporannya pada Keizer.
Keizer menghela napas mendengar kabar buruk itu. "Begitu halnya dengan Pusat Pemerintahan. Orang yang melapor dan mengaku sebagai pegawai pemerintah tidak masuk kerja tadi."
"Apakah kau mengingat nama orang yang melapor? " Helios bertanya hati-hati.
Keizer mengangguk. "Nona Rachel, dia rakyat biasa lulusan akademi terbaik di kota Abricas. Aku penasaran dengan wanita itu, bagaimana bisa dia memiliki keberanian untuk melaporkannya? Padahal dia hanya seorang rakyat biasa."
"Keluarga Nona Rachel mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat kota ini. Karena itu, dia berani melaporkannya." Helios menjawab rasa penasaran Keizer.
"Bagaimana kau tahu?" Keizer menyipit curiga.
"Besok, Nona Rachel meminta pertemuan khusus dengan anda sebelum kembali ke istana. Mungkin ada beberapa hal yang ingin disampaikan pada anda."
Keizer tersentak. "Kau bertemu dengannya?"
"Ya. Tidak sengaja. Besok pagi dia akan datang ke penginapan Northvale."
Keizer mengangguk, tersenyum antusias. "Baiklah, aku akan meluangkan waktu besok."
Helios terdiam melihat sikap antusias Keizer. Apakah seperti ini kelihatannya? Apa karena tokoh utama pria akan bertemu tokoh utama wanita? "Ada hal yang belum saya laporkan."
"Apa itu?"
"Saya menemukan bukti-bukti kasus itu di tempat lain. Sekarang sedang diamankan oleh pasukan kerajaan."
"Apa?! Sebelumnya kau bilang tidak menemukan apapun!" Sergah Keizer keras, merasa jengkel karena dipermainkan Helios.
"Saya tidak menemukan apa pun di dalam gedung dan menemukannya di luar gedung. Termasuk dokumen berisi korupsi petinggi wilayah. Dokumen pusat pemerintahan juga ada di sana." Jelas Helios ringan, tidak peduli melihat Keizer memasang wajah kesal di depannya. "Mereka mengetahui kalau anda yang akan memeriksa Pusat Pemerintahan dan mereka memindahkan dokumennya ke Pusat Perdagangan."
"Beraninya, Count Wistern." Keizer mendesis marah.
"Tapi, tidak ada informasi mengenai korupsi Count Wistern. Dia hanya bersalah karena menyetujui kebijakan yang dibuat petinggi wilayah untuk menaikkan pajak." Imbuh Helios. Apa karena Count Wistern adalah tokoh antagonis? Bukti kejahatannya sulit diungkap.
"Aku mengerti. Mari kita lanjutkan pembahasan ini setelah di istana. Ini sudah malam, kembalilah ke penginapanmu. Terima kasih untuk hari ini." Pungkas Keizer mengakhiri laporan Helios.
Helios mengangguk. "Terima kasih, Yang Mulia. Saya permisi." Ucapnya kemudian berjalan keluar dari paviliun tempat istirahat Keizer.
Banyak hal mencurigakan yang muncul di kepala Helios selepas melakukan investigasi wilayah yang dipimpin oleh Count Wistern.
"Wah, Duke Muda Volgov. Anda masih di sini selarut ini? Apakah investigasi dan laporannya berjalan lancar?"
Suara berat pria paruh baya terdengar di telinga Helios. Ia mendapati Count Wistern tak jauh di depannya tengah melewati pelataran mansion bersama pengawalnya.
Helios menundukkan kepalanya. "Selamat malam, Count Wistern." Sapanya singkat.
"Ya, selamat malam. Kita baru bertemu lagi sejak upacara kematian ibumu, ya." Count Wistern berbicara tanpa beban. "Wajahmu tampak lebih baik dibanding saat itu."
Helios mengeratkan kepalan tangannya. "Ah, karena setelah upacara kematian ibu, saya mendapat tugas ke medan perang. Kurang lebih itu mengobati saya."
Count Wistern mengangguk. "Bagaimana kabar ayahmu? Apakah beliau sehat? Ah, seharusnya tidak perlu kutanyakan. Karena seorang Hudson Volgov akan selalu sehat dan kuat." Ujarnya terdengar memiliki maksud lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return to the World I Belong to Be
Historical FictionDOR! DOR! DOR! Suara tembakan berperedam itu membuat Hyeon Mi terhuyung. Ia yang tengah mengejar penjahat yang kabur sebelum sampai sel penjara, kini terkulai lemah di lantai apartemennya. Merasakan perutnya yang terasa panas dengan darah yang merem...