Seluruh kamar di kastil kediaman Marquess Velasquez terisi penuh oleh anak-anak termasuk kamar milik Josephine.
Namun, ada satu kamar pribadi yang tidak digunakan. Kamar milik Marquess dan Marchioness Velasquez.
Sebelumnya, Marquess dan Marchioness Velasquez bahkan sempat berdebat dengan Hyeon Mi karena Hyeon Mi bersikeras memberikan kamarnya pada anak-anak meskipun sudah dilarang oleh Marquess dan Marchioness Velasquez.
Hari ini, untuk pertama kalinya Hyeon Mi memasuki kamar itu, bahkan karena mendengar kabar Marquess Velasquez jatuh sakit.
"Apa sakit Ayah parah?" Hyeon Mi bertanya cemas melihat sosok yang selama ini dilihatnya kuat akhirnya jatuh sakit, terbaring dengan napas berat.
Jenith menggeleng. "Dokter bilang dia hanya kelelahan karena terlalu memaksakan diri dan tidak bisa cukup beristirahat. Semoga tidak terlalu parah."
Hyeon Mi tertegun. Meskipun karakter-karakter yang diciptakannya memiliki fisik kuat, tetap saja mereka berwujud manusia. Meskipun hanya fiksi, mereka menjalani hidup seperti manusia. Mereka juga punya kehidupan normal layaknya manusia. Batinnya merasa bersalah.
"Karena itu, bukankah lebih baik hari ini kau juga beristirahat, Josephine?" Jenith menatap cemas putrinya.
Hyeon Mi selalu merasakan hal aneh setiap kedua orangtua Josephine menunjukkan kepedulian mereka pada Josephine.
Saat hatinya merasakan perasaan hangat, sisi hatinya yang lain menamparnya dan mengatakan bahwa hal itu tidak nyata.
Marquess Velasquez memang tidak beristirahat sejak pertama kali tiba di kota. Tidak aneh jika hari ini beliau jatuh sakit, seharusnya aku bisa lebih membantunya.
"Aku selalu cukup beristirahat. Ibu tenang saja." Tepis Hyeon Mi tenang.
Jenith mengamati anaknya. "Aku tidak bisa melawanmu."
"Bagaimana dengan kegiatan hari ini? Sepertinya hujan akan terus turun meskipun saat ini hanya rintik-rintik." Tanya Hyeon Mi meminta solusi dari Jenith karena tidak mungkin ia memutuskan sesuatu sendiri saat ini.
"Jonas akan membantu." Jenith menjawab. "Dia juga baru tiba kemarin dari ibu kota. Sepertinya kau belum menemuinya."
Jonas? Siapa dia? Aku tidak pernah mendengar nama tokoh itu. Batin Hyeon Mi panik.
Belum selesai dengan kepanikan Hyeon Mi, pintu kamar terbuka memperlihatkan seorang pria bertubuh tinggi dengan rambut keemasan dan bola mata berwarna merah. Ciri khas keturunan keluarga Velasquez
Hyeon Mi tersentak. Oh tidak! Pria tampan lain datang!
Pria itu berjalan mendekati Jenith dan Hyeon Mi kemudian memberikan salam. "Hari ini serahkan padaku, Marchioness."
Jenith mengulum senyum. "Tidak perlu begitu formal. Kamu keponakanku."
Ah, jadi Josephine dan Jonas adalah sepupu? Hyeon Mi diam-diam mengamati Jonas.
"Bagaimana kabar Viscount dan Viscountess Serrano?"
Jonas tersenyum. "Mereka baik-baik saja."
"Syukurlah. Saat di ibu kota kami mengunjungi kediaman Viscount Serrano, sepertinya kakak ipar terlihat sedikit tidak sehat."
"Ibu baik-baik saja, Bibi."
Dalam hati Hyeon Mi berterima kasih dengan petunjuk tidak langsung yang diberikan Jenith melalui percakapan itu.
Jonas mendekati Hyeon Mi dan mengusap kepalanya sejenak. "Kau sudah dewasa ternyata. Aku akan merasa tenang jika kau yang sekarang menjadi penerus keluarga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Return to the World I Belong to Be
Historical FictionDOR! DOR! DOR! Suara tembakan berperedam itu membuat Hyeon Mi terhuyung. Ia yang tengah mengejar penjahat yang kabur sebelum sampai sel penjara, kini terkulai lemah di lantai apartemennya. Merasakan perutnya yang terasa panas dengan darah yang merem...