Helios mengulas senyum. "Kami memutuskan berteman mulai hari ini. Dan, jika diperbolehkan, saya ingin menginap di rumah ini."
"Menginap?!" Joseph menyergah begitu mendengarnya. "Bukankah kau tinggal di hotel terbaik di kota ini?"
"Itu benar. Tapi saya ingin merasakan keramaian keluarga setelah melihat kehangatan keluarga kalian di bandara saat itu."
Joseph mengerutkan keningnya. "Maksudmu kau ingin menjadi bagian keluarga ini?"
"Joseph!"
"Ayah!"
Jenith dan Hyeon Mi sontak menyergah kalimat Joseph yang menurut mereka cukup melewati batas.
"Joseph, apa yang terjadi? Kau biasanya tidak seperti ini. Mereka bertiga berteman." Jenith meraih lengan Joseph, menatapnya bingung.
"Aku hanya tidak suka anak konglomerat yang bermuka dua. Tidak ada konglomerat yang bersikap sepertimu, Tuan Conferro." Joseph mendengus kesal, merasa semua orang menyalahkannya.
Helios menghela napas. Rupanya itu alasan sikap dingin Joseph padanya. Sejak tadi sebenarnya ia pun menahan perasaannya. Wajah Jenith dan Joseph di hadapannya benar-benar mirip dengan pasangan Velasquez, bohong jika ia tidak merasakan perasaan sedihnya. "Sepertinya ada kesalahpahaman di sini, Tuan." Ucapnya cepat. "Meskipun anda melihat begitu banyak konglomerat yang bersikap buruk di luar sana, anda tidak bisa memukul rata semuanya."
Hyeon Mi mengangguk kecil, membenarkan.
"Saya memang berada di keluarga konglomerat dan menjadi pewaris resmi Conferro Group. Tapi saya tidak dibesarkan di sana. Saya diangkat menjadi keluarga oleh Tuan Felix Conferro. Setelah menjadi bagian dari keluarga konglomerat, saya juga tidak melupakan asal usul saya. Karena itu, sikap saya yang seperti ini bukan topeng atau penipuan." Helios berujar panjang, membela dirinya.
Joseph berpikir cepat setelah mendengar pembelaan Helios. "Aku mengerti. Aku tahu kau terkenal dengan sikapmu yang baik. Tapi, rumor hanya rumor. Siapa yang tahu sifat asli mereka?"
Helios mengulas senyum tipis. "Anda bisa mengawasi saya, Tuan."
"Aku minta maaf jika kau merasa tidak nyaman dengan sikapku tadi." Joseph membuang napasnya.
"Tentu. Itu bukan masalah besar."
"Baiklah. Karena ini sudah malam, pelayan akan menunjukkan kamar tamu padamu. Bersihkan dirimu dan beristirahatlah untuk malam ini." Jenith memungkas pembicaraan mereka. "Hyeon Mi, antar Helios."
Hyeon Mi mengangguk saat melihat ayah dan ibunya pergi meninggalkan ruang keluarga. "Maaf, kurasa ayahku sedikit khawatir."
Helios bangkit berdiri. "Itu bukan masalah. Aku baik-baik saja." Ia tersenyum tipis menanggapi ekspresi khawatir Hyeon Mi.
Seorang pelayan berjalan mendekati mereka setelah mempersiapkan kamar tamu untuk Helios.
"Mari ikut denganku." Ucap Hyeon Mi mengajak Helios mengikutinya menuju kamar yang akan ditempatinya.
■
■
■
Pagi harinya, Min Hyeok terbangun dan terkejut mengetahui ia berada di kamarnya. Ia segera mencuci wajah dan turun ke ruang makan keluarga.
"Selamat pagi, Min Hyeok." Joseph menyapa Min Hyeok dengan menyesap kopinya.
Mata Min Hyeok memindai meja makan dan terkejut melihat Helios berada di sana. "Helios?! Kau menginap di sini?"
Helios menyeringai senang. "Tentu. Aku juga akan menemani kakakmu pergi untuk riset."
Min Hyeok mengambil alih tempat duduk di sebelah Jenith. Ia meraih gelas dan menuangkan air mineral ke dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return to the World I Belong to Be
Исторические романыDOR! DOR! DOR! Suara tembakan berperedam itu membuat Hyeon Mi terhuyung. Ia yang tengah mengejar penjahat yang kabur sebelum sampai sel penjara, kini terkulai lemah di lantai apartemennya. Merasakan perutnya yang terasa panas dengan darah yang merem...