Ep. 61

13 3 0
                                    

"Terima kasih untuk hari ini, Tuan Conferro." Gerrard menutup layar laptopnya, pertanda jam kerja formalnya berakhir.

Helios mengangguk, ia memijat lehernya sejenak. Sejak pagi ia menghadiri beberapa rapat yang dilakukan secara daring. Dan baru menyelesaikan agenda terakhirnya hari ini pukul enam sore.

Ponselnya yang belum disentuh sepanjang hari menarik perhatian Helios. Ia lantas mengirimkan pesan singkat pada Hyeon Mi mengenai kegiatannya hari ini.

"Ah, Gerrard."

"Ya. Apa ada yang bisa saya bantu?"

"Sepertinya aku akan menetap lebih lama di sini. Apa menurutmu sebaiknya aku membeli rumah?" Helios meletakkan ponselnya, bertanya serius pada Gerrard.

"Apakah ini berkaitan dengan seorang wanita yang menyapa anda beberapa hari lalu?"

Helios mengangguk membenarkan. "Ini sedikit menggangguku. Karena setelah wanita itu, ada beberapa wanita lain yang datang dan menyapaku di lobi. Mereka pasti menunggu di sana, mengingat mereka tidak tahu jadwalku." Ia mengusap wajahnya lelah.

"Sepertinya kabar kedatangan anda ke Korea dianggap sebagai sebuah kesempatan." Tanggap Gerrard cepat. "Kalau begitu, apa yang anda inginkan? Apakah anda ingin membeli rumah atau apartemen?"

"Apa yang disukai rata-rata orang Korea?"

Gerrard menyalakan tabletnya dan mengetuk layarnya beberapa saat. "Karena sulit untuk membeli rumah di sini, apartemen menjadi pilihan pertama. Anda dapat memilih kompleks apartemen mewah yang dijamin keamanan dan privasinya. Biasanya ditempati oleh artis terkenal yang mengutamakan privasi."

"Baiklah. Tolong urus itu."

"Kapan anda ingin pindah?"

"Bisakah kau mengaturnya lusa?"

Gerrard mengangguk. "Saya akan mengerjakannya." Ia menundukkan kepala pamit undur diri.

Mendadak suara dering panggilan masuk terdengar. Helios yang masih duduk di balik meja kerjanya menekan layar laptopnya untuk menerima panggilan itu.

"Apa kabar, Helios? Sudah lama aku tidak mendengar kabarmu." Suara antusias Felix terdengar beriringan dengan wajahnya yang memenuhi layar laptop Helios.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu, Felix?"

"Aku tidak ingin mendengar kabarmu. Yang aku tanyakan kabar Park Hyeon Mi." Felix terkekeh melihat ekspresi masam Helios. "Aku baik-baik saja."

"Kami sudah berkencan. Aku berhasil membawa kembali ingatannya." Helios mengulas senyum tipis, ingatannya kembali ke hari di mana akhirnya Hyeon Mi mengingatnya.

Suara tawa Felix terdengar senang. "Itu kabar baik! Jika kalian ada di sini, aku akan mengadakan pesta untuk kalian." Kalimatnya masih diakhiri dengan suara tawanya.

Helios mengulas senyum tipis, membayangkannya.

"Ah benar. Jadi, apa yang menyebabkan Hyeon Mi hilang ingatan? Apa dia mengalami kecelakaan?" Tawa senang yang sejak tadi terdengar kini berubah menjadi intonasi serius.

Helios mengatupkan tangannya di depan dagunya. Ia mengetahui dengan jelas kejadian itu melalui penyelidikan yang dilakukan Gerrard meskipun Hyeon Mi belum menceritakannya secara langsung padanya. "Seorang pelaku pembunuhan melarikan diri dari mobil tahanan. Dan dia langsung menuju tempat tinggal Hyeon Mi."

Felix diam menyimak cerita Helios.

"Dia mencuri kunci darurat apartemen dari seorang petugas keamanan dan berhasil memasuki apartemen Hyeon Mi. Saat itu, Hyeon Mi tidak ada di sana, namun saat Hyeon Mi menerima panggilan laporan bahwa tahanan kabur, ia segera pulang untuk pergi ke markas." Helios menceritakannya dengan menahan napasnya. "Saat itu, pelaku memukul bagian belakang kepala Hyeon Mi dan menembak perutnya. Beruntung rekannya ada di halaman apartemen, karenanya Hyeon Mi segera mendapat penanganan." Ia membasahi bibir bawahnya, mengingat nama rekan Hyeon Mi yang memanggil ambulans adalah Jang Ki Hyeong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Return to the World I Belong to BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang