Ep. 11

66 8 0
                                    

Ruang khusus penyelidikan kasus kejahatan tampak lengang. Bangunan Pusat Keamanan Kerajaan terletak di Istana Barat Kerajaan Cerulean.

Selain menjadi Pusat Keamanan, Istana Barat juga dijadikan sebagai Pusat Pelatihan dan Barak Kesatria Pasukan Kerajaan.

Bangunan Pusat Keamanan Kerajaan terletak tidak jauh dari Balai Pengadilan, sehingga suasana Istana Barat cukup ramai setiap harinya.

Helios dan Jeremy berada di dalam ruangan penyelidikan. Di hadapan mereka, Rachel duduk diam terpaut meja besar memisahkan mereka.

"Maaf sudah membuat ketidaknyamanan ini, Nona Rachel." Helios membuka pembicaraan.

Rachel mengangguk, "Saya mengerti, Tuan."

"Setelah memeriksa barang bukti yang anda bawa, kami dapat lebih mudah menyelesaikan kasus yang anda laporkan. Tapi, apakah kasus mengenai Count Wistern tidak tercatat di dalam buku itu?"

"Sejak awal, Count Wistern tidak membuat laporan keuangan di Pusat Pemerintahan. Beliau mengelola keuangan sendiri. Karena itu, hanya nama petinggi wilayah yang ada di buku itu." Rachel menjawab pertanyaan Helios.

Helios mengangguk mengerti. "Baiklah, penyelidikan ini akan dilanjutkan oleh Sir Jeremy Calvin, aku permisi." Pungkasnya kemudian pamit meninggalkan ruangan.

Lorong bangunan Pusat Keamanan Kerajaan cukup sepi hari ini. Helios berjalan keluar bangunan, berniat kembali ke kediamannya setelah ia memutuskan untuk tinggal di istana, mengurus beberapa kasus selama beberapa hari.

"Helios!"

Helios menoleh ke arah suara akrab yang memanggilnya. Seketika, ia terkejut melihat ayahnya berada di persimpangan lorong bangunan pusat keamanan. "Ayah? Apa yang ayah lakukan di sini?" Tanyanya heran.

Hudson berjalan mendekati putranya. "Aku sudah menyelesaikan kasus yang kau sebutkan." Bisiknya hati-hati.

Helios terperangah. "Aku bisa mengurusnya sendiri. Mengapa Ayah tidak sibuk memulihkan kesehatan Ayah saja??"

Hudson tertawa ringan melihat anaknya mempertanyakan tindakannya. "Kau tidak tahu kalau aku ini kuat? Aku sudah jauh lebih baik, terima kasih. Ini semua berkatmu." Ia menepuk pundak Helios hangat.

"Tapi, kasus ini aku yang membukanya kembali. Bagaimana bisa Ayah yang menyelesaikannya?"

"Aku hanya membantu pekerjaan anakku yang sepertinya cukup banyak sampai tidak sempat pulang ke rumah selama dua minggu." Hudson berujar santai menyindir Helios.

Helios mengusap tengkuknya. "Ah, hari ini aku berencana pulang. Tapi, Ayah tiba-tiba datang ke sini."

"Ya, Pulanglah. Perhatikan adikmu. Akhir-akhir ini dia terlihat tidak baik."

Helios tersentak. "Ada apa dengan Hillary?"

Hudson menggendikkan bahu. "Dia sering keluar rumah untuk menghadiri pesta. Minggu ini mungkin sudah pesta keempat yang dihadirinya."

"Pesta keempat? Apa anak itu tidak lelah?" Sergah Helios tidak habis pikir.

"Mungkin dia melakukannya karena sebuah alasan. Kalau begitu, pulanglah. Aku tidak akan menahanmu lebih lama." Hudson mengakhiri pembicaraan. "Jangan lupa pergi ke bawah tanah. Orang-orang itu ada di sana."

Helios mengangguk mengerti maksud kalimat terakhir ayahnya. Ia memberikan hormat, kemudian pergi meninggalkan istana dengan menunggangi kudanya.

Gerbang besar kediaman Duke Volgov di ibu kota  terbuka lebar menyambut kedatangan Helios. Beberapa pelayan serempak memberikan hormat. Seorang pelayan pria mengambil alih tali kekang kuda milik Helios.

Return to the World I Belong to BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang