Ep. 58

10 2 0
                                    

Semilir angin menerbangkan anak rambut Hyeon Mi dan Helios yang memutuskan untuk duduk di tepi Sungai Han.

Helios menatap semangkuk mie instan di hadapannya. Ia melirik mangkuk mie instan milik Hyeon Mi yang masih didiamkan beberapa saat. "Apa benar kau cukup dengan makan ini? Aku bisa mereservasi restoran yang bagus jika kau ingin."

Hyeon Mi mengikat rambutnya dengan ikat rambutnya dan menggeleng. "Aku tidak ingin suasana yang terlalu serius. Apakah kau tidak bisa memakan mie? Sepertinya di kerajaan tidak ada mie instan."

"Apa maksudmu? Mie instan menjadi makanan kesukaanku saat tiba di dunia ini." Helios meraih mangkuk mie instannya dan mengaduk isinya.

Hyeon Mi mengulas senyum menatap wajah Helios. "Ini terasa seperti mimpi." Ujarnya terharu. "Siapa yang menduga jika kau akan berada di hadapanku, berpakaian seperti orang normal di sini, dan memakan mie instan bersamaku?"

Helios mengulurkan tangannya, menyentuh pipi Hyeon Mi kemudian mencubitnya. "Ini bukan mimpi, kau tahu?"

Hyeon Mi mengangguk. "Luar biasa." Ia bergumam takjub. "Jadi, bagaimana cerita setelah novel tamat, Helios?"

Tali kekang Katz--Kuda Helios--ditarik Helios dengan keras, langkahnya berhenti tepat di gerbang besar istana kerajaan.

"Segel Kerajaan telah dihancurkan oleh Penyihir Agung Louister Nine! Para kesatria pasukan kerajaan dapat membebaskan diri kalian!" Helios berseru keras menyampaikan berita penting itu. "Buka pintunya!!"

Dengan tatapan penuh tekad, dua orang penjaga gerbang melawan perintah dengan membukakan gerbang untuk Helios.

Gerbang terbuka lebar, mempersilakan Helios dan pasukannya memasuki area istana.

Helios mendapati kerumunan pasukan kerajaan berjarak beberapa meter menghalangi jalannya. Ia kembali menghentikan kudanya, menatap tajam kesatria pasukan kerajaan itu.

"Kami akan mengantar anda, Duke." Komandan pasukan kerajaan menyibak kerumunan, ia mengangkat tangannya memberikan hormat pada Helios.

Helios menyeringai puas. "Kalian diperbolehkan memenggal siapapun yang menghalangi kalian. Mari rebut istana ini dari para pemberontak!"

"Habisi pemberontak!!"

"Habisi pemberontak!!"

Seruan keras itu mengangkasa, membakar semangat semua kesatria hari itu dalam perebutan kembali istana Kerajaan Cerulean.

Tidak ada satu jam sejak pasukan Helios menguasai istana, seluruh pemberontak ditangkap dalam keadaan hidup. Perebutan istana itu berjalan cepat karena para pemberontak kekurangan pasukan, bahkan mereka kehilangan sandera mereka.

Tiga ekor kuda yang ditunggangi kesatria Pasukan Keamanan masing-masing menyeret pemberontak utama.

Kedua tangan Olivia, Keiv, dan Keira diikat dan dikaitkan pada pelana kuda. Tubuh mereka terseret sepanjang jalan menuju alun-alun Kota Atenish.

Secara khusus, Helios telah mempersiapkan panggung hukuman mati pada para otak pemberontakan itu.

Semua orang yang melihat Helios mau tak mau bergidik ketakutan. Ekspresi dingin penuh dengan amarah yang tidak bisa digoyahkan membuat semua orang tunduk padanya.

Para kesatria sudah lama tidak melihat ekspresi itu. Mereka mendapati ekspresi itu saat Helios berada di medan perang beberapa tahun yang lalu.

Mereka menyadari, tidak ada yang bisa menghentikan Helios saat ini. Bahkan, satu-satunya orang yang dapat mencegah kekejaman Helios saat ini telah tiada.

Return to the World I Belong to BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang