Festival Pembentukan Kerajaan tahun itu menjadi festival berdarah yang tidak dapat dilupakan. Sejarah kerajaan akan mencatat secara detail kejadian nahas yang menimpa keluarga kerajaan dan para bangsawan.
Tragedi itu terjadi disebabkan oleh tiga hewan buruan yang berasal dari daerah berpita merah.
Namun, penyebab lain ditemukan. Tepat esok hari setelah tragedi itu.
"Di puncak kepala tiga hewan itu terdapat lambang keluarga Duke Volgov."
Ruang pertemuan mansion keluarga Duke Volgov dijadikan tempat pertemuan darurat petinggi kerajaan.
Di kursi utama, duduk Keizer dengan ekspresi yang tidak dapat dibaca.
Lengan baju kiri Keizer tergulung, memperlihatkan lengannya yang terbebat kain perban. Meskipun hanya luka ringan, tenaga kesehatan tidak ingin menganggap remeh luka Keizer.
Keizer terluka karena melindungi Rachel yang terjatuh dan terdorong-dorong massa saat tragedi terjadi. Sementara tangan kanannya senantiasa memegang pena dan membalik kertas laporan.
"Jika benar tiga hewan itu milik Duke Volgov, mengapa mereka masih hidup? Semua hasil perburuan telah dipastikan mati sebelum dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan." Baron Mueller menanggapi cepat. Ia tidak bisa membiarkan orang lain berusaha menganggu cucunya. Terlebih, setelah kejadian mengerikan yang menimpa menantunya.
"Benar. Lambang yang tercetak di puncak kepala itu tidak dapat membuktikan apapun, Count Riddle." Hyeon Mi menimpali. "Petugas perburuan memberikan lambang itu di kepala hewan perburuan setelah dinyatakan mati. Besi cetak itu bahkan dapat dipegang siapapun, bukan?"
Pertanyaan sarkas Hyeon Mi membuat beberapa orang terlihat menahan napasnya.
"Namun, tidak menutup kemungkinan jika ternyata racun yang digunakan Duke Volgov memiliki batas kekuatan, sehingga hewan dapat memulihkan dirinya setelah efek racun itu habis." Viscount Raizel menepis argumen Hyeon Mi.
"Bukankah itu hanya spekulasi anda, Viscount Raizel? Sebelum melakukan perburuan, racun yang digunakan telah melalui pemeriksaan ketahanan. Terlebih untuk hewan di daerah pita merah." Viscount Draxia membantu argumen Hyeon Mi.
Hyeon Mi memperhatikan meja bundar berukuran besar di ruang pertemuan itu.
Di sisi kiri, terlihat jelas bangsawan-bangsawan yang mendukung Count Wistern. Di sisi kanan, termasuk dirinya, adalah bangsawan-bangsawan yang berada di fraksi kerajaan.
"Meskipun efek racun habis, saya sudah mengambil jantung mereka satu persatu. Untuk menghindari hal yang seperti anda katakan, Viscount Raizel." Helios berujar. "Kalian dapat memeriksa perbedaan hewan buruan saya, dengan hewan lain. Periksalah, apakah semua hewan hasil buruan saya memiliki jantung di tubuhnya." Setelah cukup lama diam, Helios membuka suara. "Sehingga sangat tidak mungkin hewan itu hidup lagi, Viscount."
"Anda tidak pernah berusaha sekeras ini dalam perburuan setiap tahunnya, boleh kami mengetahui apa alasan anda tiba-tiba melakukan hal itu?" Count Riddle menyela dengan nada menyebalkan. "Siapa tahu alasan itu adalah motif anda melakukan hal ini."
Helios mengepalkan tangannya. "Apakah saya harus memberitahu anda alasan pribadi saya berusaha keras dalam perburuan?" Balasnya geram.
Count Riddle menggendikkan bahu gempalnya. "Jika tidak ada yang anda sembunyikan, sebaiknya anda memberitahunya karena kecurigaan mengarah pada anda."
Hyeon Mi melirik Helios. Mendengar kalimat Count Riddle, tiba-tiba ia menjadi penasaran dengan alasan Helios berusaha keras memenangkan perburuan tahun ini.
"Anda tidak perlu memberitahunya, Duke Volgov. Aku sudah mengetahui alasannya dan aku menjaminnya, itu tidak relevan dengan hal ini." Keizer menyela sebelum Helios memberi jawaban. Ia mengangkat pandangan dari kertas laporan. "Bagaimana dengan para korban? Apakah sudah dapat diidentifikasi berapa banyak tragedi ini memakan korban?"
![](https://img.wattpad.com/cover/261349265-288-k778722.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Return to the World I Belong to Be
Ficción históricaDOR! DOR! DOR! Suara tembakan berperedam itu membuat Hyeon Mi terhuyung. Ia yang tengah mengejar penjahat yang kabur sebelum sampai sel penjara, kini terkulai lemah di lantai apartemennya. Merasakan perutnya yang terasa panas dengan darah yang merem...