"Apakah anda sudah cukup beristirahat, Nona?"
Matahari pagi bersinar hangat. Sinarnya memasuki ruang kerja Hyeon Mi. Keributan terdengar di luar ruangan, pelayan beramai-ramai ingin membersihkan kamar nonanya. Bahkan memutuskan mengganti dekorasi kamar.
Hyeon Mi tidak pusing memikirkannya. Ia menyerahkan sepenuhnya pada pelayan.
"Tidur selama tiga jam sudah cukup untukku, Freddie." Hyeon Mi membalik surat kabar. "Ini berita terbaru?"
"Ya. Bertambah enam orang lagi."
Hyeon Mi memberikan ilustrasi pada Freddie untuk disematkan di papan kayu dan ia melingkari peta distrik Kota Atenish. Sebuah pola mengerucut terlihat dengan tiga garis, seperti membentuk puncak limas segitiga.
Pandangan Hyeon Mi menatap papan kayu dengan ilustrasi yang tersemat di atasnya. Ia mengingat tentang anggota keluarga Count Wistern yang telah meninggal.
Kalau begitu, jumlah asli anak Count Wistern tiga orang anak perempuan dan satu orang anak laki-laki. Anak angkatnya yang meninggal adalah laki-laki dan perempuan.
Tiba-tiba Hyeon Mi tersentak melihat ilustrasi itu. Akhirnya ia melihat kesamaan dari enam orang korban penculikan yang terlihat acak. Dua orang, pria dan wanita paruh baya. Tiga orang anak perempuan. Dan satu orang anak laki-laki.
Setiap enam orang korban selama tiga hari terisi dengan susunan jumlah asli keluarga Count Wistern.
"Ini pasti petunjuknya." Hyeon Mi bergumam. Ia meraih buku informasi mengenai Count Wistern dan menemukan sesuatu yang mengejutkannya.
Count Wistern. Keluarga dengan lambang kepala burung elang berwarna merah.
Hyeon Mi menarik garis dengan delapan belas titik yang membentuk paruh runcing. "Ini dia."
"Paruh burung. Lambang kesatria keluarga Count Wistern adalah paruh burung, Nona." Freddie mengamati gambar nonanya.
Hyeon Mi menunjuk distrik-distrik lain. "Jika benar titik ini membentuk paruh burung, distrik-distrik ini adalah target selanjutnya." Ia menatap Freddie serius. "Apakah aku bisa mengerahkan pasukan kesatria keluarga ke sana?"
"Saya akan memanggil Sir Alex."
Tidak lama kemudian, Sir Alex bergabung di dalam ruangan itu. Hyeon Mi menjelaskan semua hal tentang penyelidikannya dengan singkat dan jelas.
"Nona. Mengapa anda tidak memanggilku untuk membantu anda??" Sir Alex menyergah. Wajah garangnya terlihat lebih menakutkan.
Hyeon Mi menggendikkan bahu. "Aku tidak menyangka bisa meminta bantuan pada kalian."
Sir Alex mendesah. "Tentu saja bisa, Nona!"
"Baiklah. Baiklah. Jadi, aku bisa meminta bantuan pada kesatria, bukan?" Hyeon Mi mengalah.
"Tentu saja. Anda tidak perlu menanyakannya. Anda hanya perlu memberikan perintah, kami akan menjalankannya. Apa pun perintahnya!"
Hyeon Mi menggeleng. "Tidak. Aku juga harus menilai apakah keputusan ini baik atau tidak bersama kesatria."
Sir Alex menatap nonanya sejenak. "Anda berbeda dari rumor yang kudengar tentang anda, Nona."
"Rumor?"
"Ya. Karena anda tidak pernah datang ke mansion ini, kami hanya pernah mendengar rumor tentang anda. Rumor-rumor yang tidak baik. Dan aku tidak mau mengatakannya meskipun anda memaksanya."
Hyeon Mi terkekeh. "Aku juga tidak mau mendengarnya."
Freddie berdeham. "Jadi, apakah kita bisa membicarakan rencana untuk nanti malam, Nona? Sir Alex?"
![](https://img.wattpad.com/cover/261349265-288-k778722.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Return to the World I Belong to Be
Исторические романыDOR! DOR! DOR! Suara tembakan berperedam itu membuat Hyeon Mi terhuyung. Ia yang tengah mengejar penjahat yang kabur sebelum sampai sel penjara, kini terkulai lemah di lantai apartemennya. Merasakan perutnya yang terasa panas dengan darah yang merem...