Enam bulan pun terlewati.
Hyeon Mi baru saja mengakhiri sesi pelatihan saraf motoriknya yang tertidur selama tiga bulan. Ia pun sudah dinyatakan pulih total dan dapat beraktivitas seperti biasa.
"Apa yang ingin kau lakukan?" Min Hyeok bertanya pada Hyeon Mi. Ia menyandang tas milik Hyeon Mi, tak ingin saudaranya mengangkat sesuatu yang bahkan tidak berat.
Hyeon Mi menatap langit di depan pelataran rumah sakit. "Aku akan berhenti dari pekerjaanku."
"Kau akan berhenti menjadi detektif?" Min Hyeok bertanya memastikan.
Hyeon Mi mengangguk. "Alasanku menjadi detektif hanya untuk menemukanmu. Saat ini, alasan itu tidak ada. Tentu saja aku akan berhenti, dan melakukan sesuatu yang kusukai."
Min Hyeok tertawa kecil. "Kau benar. Aku bahkan berhenti dari FBI. Tidak ada yang salah dengan kau berhenti dari kepolisian."
"Terima kasih, Min Hyeok."
"Lalu, kudengar kau sudah memindahkan barang-barangmu ke rumah. Apa kau masih ingin memeriksanya untuk terakhir kali?"
Hyeon Mi menggeleng. "Aku sudah memeriksanya kemarin. Tidak perlu ke sana." Ujarnya. "Ah, apa kau tahu di mana ponsel lamaku?"
Min Hyeok menggeleng. "Sejak awal aku tidak melihatnya. Dan tidak ada yang memberikannya padaku."
"Ah. Baiklah." Hyeon Mi menatap ponsel barunya. "Aku hanya perlu mengurus nomor lama ponselku."
Min Hyeok menyetir sedan benz miliknya menuju pemukiman mewah Cheongdam-dong. Setelah mengurus surat adopsi Hyeon Mi, mereka semua sepakat untuk tinggal di satu rumah yang sama. Sementara Nenek kembali ke Busan.
"Jadi, kegiatan apa yang kau sukai?" Min Hyeok bertanya lagi. Pandangannya tetap fokus pada jalan di depannya.
"Aku akan menjadi webtoon artist."
"Webtoon artist? Maksudmu menggambar kartun?"
Hyeon Mi mengangguk. "Aku sangat menyukainya."
"Benar. Aku tahu betapa kau sangat menyukai menggambar sejak kecil." Min Hyeok menanggapi antusias. "Kalau begitu, mau kucarikan perusahaan yang mencari artist baru? Kau bisa mempersiapkan portofoliomu dan mengirimkannya pada mereka."
Hyeon Mi mengangguk antusias. "Terima kasih, Min Hyeok."
"Tapi, selesaikan urusan pengunduran dirimu dahulu. Melihat kepala kepolisian sampai menjengukmu, sepertinya itu tidak akan mudah." Min Hyeok menyeringai jahil.
"Ah, kau benar. Aku 'anak emas' mereka. Bagaimana bisa mereka membiarkanku pergi?!" Hyeon Mi mengusap wajahnya frustasi.
"Katakan padaku jika kau membutuhkan sesuatu. Maksudku, kebutuhan menggambarmu. Aku akan berusaha mempersiapkannya." Min Hyeok memutar setirnya memasuki kawasan Cheongdam-dong.
Hyeon Mi tersenyum penuh arti. "Seperti inikah mempunyai adik orang kaya?"
Min Hyeok mengangkat dagunya. "Kau tidak perlu takut hidup susah lagi mulai sekarang. Aku akan menyediakan semua yang kau butuhkan."
Hyeon Mi tertawa ringan. Ia mengacak rambut Min Hyeok yang dengan cepat menghindar. "Terima kasih!"
Mengurus pengunduran diri Hyeon Mi adalah hal tersulit yang dialami Hyeon Mi sepanjang hidupnya. Ia berkali-kali menunggu rapat petinggi kepolisian hanya untuk membahas mengenai pengunduran dirinya.
Beberapa kasus jangka panjang yang belum diselesaikan Hyeon Mi pun harus ia kerjakan. Ia mengetahui dengan jelas, kasus-kasus itu hanya dalih untuk menahannya lebih lama bersama kepolisian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return to the World I Belong to Be
Historical FictionDOR! DOR! DOR! Suara tembakan berperedam itu membuat Hyeon Mi terhuyung. Ia yang tengah mengejar penjahat yang kabur sebelum sampai sel penjara, kini terkulai lemah di lantai apartemennya. Merasakan perutnya yang terasa panas dengan darah yang merem...